Membakar Langit ~ Bab 276

  

Bab 276

 

Kalau Jayson tidak mengirimkan surat tersebut, Adriel tetap akan pergi menemuinya dalam beberapa hari ke depan.

 

Melihat Adriel yang bersikeras, Yunna akhirnya berkata dengan pasrah, "Baiklah. Oh, ya, masih ada satu hal lagi, Nancy berkata kalau ayahnya akan datang langsung ke Kota Silas untuk menyerahkan biaya pengobatan langsung padamu."

 

Sesuai dengan perkiraan Adriel, keluarga Yudos ingin memenangkan hatinya.

 

Mungkin keahlian Adriel belum cukup untuk menarik perhatian keluarga Yudos, tetapi kemampuan medisnya sudah cukup untuk membuat mereka menghargainya.

 

Bagaimanapun juga, penyakit yang disembuhkan oleh Adriel adalah penyakit racun darah. Keluarga Yudos sendiri bisa mencari tahu betapa sulitnya menyembuhkan penyakit racun darah.

 

"Kapan dia sampai?" tanya Adriel.

 

"Besok," jawab Yunna.

 

Adriel kembali berkata, "Baik, aku akan menemuinya. Tolong beri tahu aku waktu dan tempat yang pasti."

 

Sahjaya termasuk tokoh yang masih berguna dan harus didekati.

 

Setelah selesai berbicara, Yunna langsung mengakhiri panggilan tersebut. Tadinya, Adriel masih ingin mengajak Yunna untuk datang ke rumahnya malam ini agar dirinya bisa menebus kesalahannya tadi malam. Hanya saja, Yunna sama sekali tidak memberi kesempatan kepadanya untuk berbicara.

 

"Sepertinya dia marah padaku, ini semua adalah salahku. Aku bahkan menolak putri dari keluarga Millano yang terhormat itu sebanyak dua kali, mungkin hatinya terluka karena sikapku," ujar Adriel di dalam hatinya setelah menyadari sikap Yunna yang berbeda dari biasanya.

 

Biasanya, Yunna selalu berbicara dengan mesra di telepon seperti pasangan kekasih.

 

Berbeda dengan hari ini yang hanya membahas urusan penting dan menciptakan sedikit jarak di antara mereka.

 

Namun, Adriel juga tidak panik. Cepat atau lambat, Yunna tetap akan menjadi miliknya.

 

Setelah tiba di rumah pensiunan, Adriel langsung diperbolehkan masuk setelah identitasnya diperiksa, karena Tobby sudah memberi salam sebelumnya.

 

Rumah pensiunan di kota Silas tidak terlalu besar, ada bangunan kecil yang terpisah dan juga bangunan tinggi bergaya barat. Mereka yang memiliki pangkat tinggi sebelum pensiun atau mereka yang memiliki anak cucu yang berada akan tinggal di bangunan kecil yang terpisah. Sedangkan yang lainnya hanya bisa tinggal di bangunan umum bergaya barat itu.

 

Bambang tidak memiliki pangkat yang tinggi sebelum pensiun, tetapi dia tetap bisa tinggal di bangunan kecil yang terpisah karena Tobby cukup sukses sekarang.

 

Ketika Adriel berjalan menuju tempat tinggal Bambang, dia tiba-tiba mendengar suara orang yang sedang minta tolong.

 

Adriel kemudian menatap ke arah suara itu berasal dan melihat sepasang ibu dan anak sedang diserang oleh seekor anjing Rottweiler yang gagah.

 

Anjing Rottweiler sedang menggigit gadis kecil itu dan merobek-robek kulitnya. Di sisi lain, ibunya juga terluka karena berusaha mati-matian untuk melindungi anaknya.

 

Terlihat jelas kalau anjing ini sudah dilatih dengan baik, sehingga dapat menyerang dengan kuat dan ganas. Meski sang ibu sudah dewasa, dia tetap saja tidak sanggup melawan anjing tersebut.

 

Kalau tidak ada yang menghentikannya, Ibu dan anak perempuan itu mungkin akan mati digigit anjing!

 

Adriel tidak merasa ragu sedikit pun, dia langsung menggunakan Jurus Tiga Ribu Halilintar untuk berpindah, kemudian menendang anjing itu hingga terlempar jauh.

 

Meski anjing ini ganas dan kuat, dia tetap saja tidak mampu melawan Adriel.

 

Adriel berhasil membunuh anjing itu hanya dengan satu tendangan.

 

Anjing itu terlempar sejauh lebih dari dua puluh meter, kemudian mati setelah bergetar dua kali.

 

Di sisi lain, tubuh ibu dan anak perempuan ini penuh dengan luka. Sekeliling mereka juga dibanjiri oleh darah yang berserakan. Gadis kecil yang ada di pangkuan ibunya tampak seperti berusia tiga atau empat tahun dan luka yang ada di tubuhnya benar- benar terlihat sangat mengerikan.

 

Adriel memang bisa membunuh orang tanpa berkedip, tetapi hatinya terasa sangat terluka ketika melihat kondisi ibu dan anak perempuan ini.

 

Sang ibu sama sekali tidak peduli dengan luka di tubuhnya sendiri, dia terus menangis dengan keras dan memohon kepada Adriel, " Tolong bantu aku menelepon ambulans, tolong selamatkan putriku."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 276 Membakar Langit ~ Bab 276 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.