Bab 278
Pria dan wanita itu mulai mendekat
dan pria itu langsung mengerutkan keningnya setelah melihat situasi ini. Wanita
yang berdiri di sampingnya juga terkejut.
Ketika melihat kedua orang tersebut,
Tomi bergegas pergi menyapa mereka, "Pak Benny!"
"Apa yang terjadi?" tanya
Benny.
"Tidak tahu dari mana anjing
ganas itu muncul dan menggigit orang," jawab Tomi.
Cewek cantik bernama Elisa itu pun
berkata
dengan suara yang pelan,
"Suamiku, apakah itu Peter kita?"
"Seharusnya bukan," jawab
Benny dengan tenang.
Bahkan kalau memang anjingnya yang
menggigit, apa masalahnya?
Dia hanya perlu mengeluarkan sedikit
uang untuk menyelesaikan masalah ini.
"Anjing jenis apa yang menggigit
orang?" tanya Benny dengan santai.
"Anjing Rottweiler, ada di
sana," jawab Tomi sambil menunjuk ke arah anjing yang sudah mati ditendang
Adriel.
Benny dan Elisa kemudian menatap ke
arah yang ditunjuk oleh Tomi, lalu berteriak bersamaan, "Peter!"
Keduanya bergegas mendekati anjing
itu setelah mengenalinya. Di waktu yang bersamaan, mereka pun menyadari kalau
anjing kesayangan mereka sudah mati.
Sejak kecil, Benny suka memelihara
anjing dan anjing ini sudah dipelihara selama lima atau enam tahun lamanya.
Benny menjaganya dengan baik seperti anaknya sendiri.
Melihat anjingnya yang telah mati,
Benny menangis keras seperti seorang ayah yang kehilangan anaknya. Di saat yang
bersamaan, Benny juga merasa begitu marah.
Tomi tahu kalau ini adalah anjing
peliharaan Benny. Tomi merasa cukup lega karena bukan dirinya yang membunuh
anjing ini, melainkan Adriel. Kalau tidak, nyawanya mungkin tidak akan
terselamatkan.
Tomi diam-diam menatap ke arah Adriel
sambil berkata di dalam hatinya, "Bocah ini tidak mungkin selamat!"
Benny memeluk jasad anjing
kesayangannya, lalu menatapnya dengan mata yang memerah dan penuh dengan
amarah.
"Tomi sialan! Beraninya kamu
membunuh Peter? Apakah kamu sudah bosan hidup?" teriak Benny dengan keras.
"Maaf Pak Benny, bukan aku yang
membunuh anjing kesayangan Anda. Anjing ini sudah mati ketika aku sampai di
sini," jawab Tomi dengan cepat.
"Kalau begitu, siapa yang
membunuhnya ? Aku akan membalaskan dendam Peter sekarang juga!" teriak
Benny.
"Mungkin kamu bisa bertanya pada
orang ini. Ketika aku sampai hanya ada dia di sini," jawab Tomi sambil
menunjuk ke arah Adriel.
Adriel tidak menghiraukan Benny.
Benny bahkan melepaskan anjingnya yang ganas hingga melukai orang lain. Ketika
melihat korban di depan matanya, Benny bahkan tidak peduli dengan korban dan
dengan bangga berkata kalau dia akan membalaskan dendam anjingnya.
Apakah masih ada keadilan dan
kebenaran?
Benny segera menatap Adriel dengan
tatapan penuh amarah.
"Aku yang membunuh anjing ganas
ini, dia yang menyerang orang lain terlebih dahulu. Kalau aku tidak bertindak,
gadis kecil ini mungkin akan mati digigit anjing itu!" ujar Adriel.
"Omong kosong! Peter tidak
pernah menggigit orang lain. Pasti anak kecil itu yang mengganggunya, dia pantas
digigit!" jawab Benny dengan penuh amarah. Plak!
No comments: