Membakar Langit ~ Bab 285

   

Bab 285

 

Jika pandangan mata bisa membunuh orang, Adriel sudah lama menjadi daging cincang oleh pandangan mata Benny.

 

Benny menahan amarahnya dan memaksa diri untuk tetap diam dan tidak lagi bersuara.

 

Adriel berkata kepada petugas medis yang datang bersama ambulans, "Antarkan wanita ini dan putrinya ke rumah sakit untuk diselamatkan."

 

Petugas medis itu tidak mengenal Benny, dan mereka hanya mendengarkan perintah Adriel. Mendengar Adriel berkata demikian, mereka segera membawa Cerissa dan putrinya ke ambulans.

 

Cerissa berterima kasih kepada Adriel berkali -kali. Dia sangat terharu.

 

Ambulans membawa pergi Cerissa dan putrinya dengan suara sirene. Melihat ini, Benny hanya bisa berdiri di tempat, menahan rasa sakit sendiri.

 

Pada saat ini, Ketua Rumah Pensiunan juga membawa orang datang.

 

"Segera kirimkan mobil dari Rumah Pensiunan untuk mengantarkan Pak Benny ke rumah sakit," kata Ketua Dalan.

 

Ketua Dalan pun tidak berani lengah, segera membuat pengaturan.

 

Melihat ini, Adriel pun tidak menghalangi mereka. Bagaimanapun juga, dia sudah melakukan apa yang harus dilakukan, dia pun tidak tertarik lagi untuk bermain dengan Benny.

 

Sebelum naik ke mobil, Benny tidak lupa mengingatkan Ketua Dalan untuk mengurus mayat anjingnya.

 

Benny diangkat ke mobil milik Rumah Pensiunan, Elisa pun masuk ke mobil untuk merawatnya.

 

Setelah mobil meninggalkan Rumah Pensiunan, Benny duduk tegak, dengan ekspresi mengerikan di wajahnya.

 

"Bajingan! Sampah! Aku akan membunuhmu! Aku akan membunuh seluruh keluargamu! Memusnahkan semua keturunanmu!" teriak Benny.

 

Elisa di samping sangat terkejut ketika melihat ini, dia tidak pernah melihat Benny begitu marah.

 

"Sayang, jangan marah lagi, nggak perlu terburu-buru untuk membalas dendam saat ini!" kata Elisa.

 

"Plak!"

 

Benny menampar Elisa, lalu mulai mengutuknya, "Kamu pasti senang waktu digoda oleh si bajingan itu barusan, 'kan?"

 

"Nggak ... nggak, kok! Sayang, aku nggak merasa senang barusan!" kata Elisa.

 

Meskipun dia memang merasa senang, tetapi Elisa tentunya tidak berani mengakuinya. Begitu dia mengakui, dia akan dipukuli hingga mati oleh Benny.

 

Tentu saja, Benny juga bukan marah tanpa alasan. Dia telah melihat ekspresi Elisa barusan. Meskipun dia bisa melihat bahwa Elisa telah mencoba yang terbaik untuk menahan diri, ekspresi dan tatapannya jelas menunjukkan bahwa dia sangat menikmatinya.

 

Ini hal yang paling membuat Benny marah, dia merasa dirinya seperti telah mengalami perselingkuhan dari istrinya.

 

"Segera telepon ayahku, aku ingin balas dendam!" kata Benny dengan kesal.

 

Benny tidak dapat menunggu lagi. Dia sekarang sudah aman karena telah meninggalkan Rumah Pensiunan. Dia harus membalas dendam secepat mungkin!

 

Meskipun Elisa telah menerima tamparan dari Benny, dia tetap tidak berani marah. Ini bukanlah pertama kalinya dia dipukuli oleh Benny.

 

Elisa segera menelepon Joshua untuk menjelaskan situasi sekarang.

 

Joshua sangat marah ketika mendengar putranya terluka parah oleh orang lain. Dia segera memerintahkan wakilnya untuk membawa orang menuju ke Rumah Pensiunan, menangkap pelaku yang memukuli anaknya.

 

Sementara Joshua sendiri segera menuju ke Rumah Sakit Utama Kota Silas.

 

Di Rumah Pensiunan, Adriel tiba-tiba menjadi terkenal, karena sebelumnya tidak pernah ada orang yang berani menghajari Benny Herman di Kota Silas.

 

Tentu saja, meskipun semua orang sangat mengagumi keberanian Adriel, kebanyakan orang masih mengasumsikan Adriel tidak akan bertahan hidup sampai besok hari.

 

Benny bisa dianggap sebagai preman terkenal di Kota Silas. Dengan berkat ayahnya yang memegang kekuasaan militer di wilayah perbatasan, dan memiliki posisi yang tinggi, dia sangatlah sombong. Dia seringkali membunuh orang biasa di jalan tanpa alasan. Selain itu, dia bahkan pernah memperkosa wanita di depan umum.

 

Tidak ada orang yang bisa menghalanginya. Nama premannya telah meresap dalam benak orang, semua orang ketakutan saat mendengar namanya.

 

Tobby pun hanya bisa mendesah.

 

"Pak Adriel, masalah sudah terjadi. Mari aku mengatur untuk mengirimmu keluar Kota Silas. Ini adalah bantuan terbesar yang bisa aku berikan untukmu!" kata Tobby.

 

Bagaimanapun juga, Adriel adalah orang yang menyelamatkan nyawanya. Tobby tidak memiliki keberanian untuk bersaingan dengan Joshua, tetapi dia juga ingin membantu Adriel untuk tetap hidup.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 285 Membakar Langit ~ Bab 285 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.