Membakar Langit ~ Bab 288

   

Bab 288

 

Meskipun merasa sedikit tidak puas dengan tindakan Adriel sebelumnya, mereka tetap memercayai keahlian medisnya karena mereka sudah pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri.

 

Adriel dengan cepat menusukkan 49 jarum perak ke tubuh Bambang. Setelah itu, napas Bambang menjadi stabil dan dia pun perlahan-lahan tertidur.

 

Adriel menulis resep obat dan memberikannya kepada Tobby.

 

"Aku telah menyembuhkan penyakit paru - parunya dengan teknik akupunktur. Setelah ini, kamu cukup beli obat sesuai resep obat ini. Dia harus minum obat dua kali sehari, satu resep untuk dua hari. Setelah sebulan, dia akan sembuh sepenuhnya," kata Adriel.

 

Tobby menerima resep obat itu. Ekspresi wajahnya terlihat lega. Beban di hatinya akhirnya terangkat.

 

"Pak Adriel memang dokter sakti yang luar biasa. Para ahli dan dokter terkenal di seluruh provinsi selatan nggak bisa menyembuhkan penyakit ayahku. Tapi dengan tanganmu, semua penyakit yang hanya bisa diobati dengan pengobatan konservatif bisa sembuh dengan mudah. Benar-benar luar biasa!" kata Tobby.

 

Terlepas dari kontradiksi yang terjadi antara keduanya barusan, Tobby sangat kagum dengan keahlian medis Adriel.

 

"Pak Adriel, kami berdua tadi nggak mengerti situasinya. Kami minta maaf jika ada kesalahan," kata Tobby, Dia segera meminta maaf dengan sopan.

 

Adriel menggelengkan tangannya, "Kamu telah membantuku dalam urusan Liam, aku menyembuhkan Pak Bambang untuk membayar budi ini."

 

"Berapa lama akupunktur ini harus berlangsung?" tanya Tobby.

 

"Apa kamu takut Joshua akan datang menangkapku nanti dan menghambat pengobatan Pak Bambang?" tanya Adriel.

 

Kalau berurusan dengan orang-orang seperti Tobby, Adriel justru tidak suka berbelit-belit. Jika tidak, apa pun yang dikatakan hanya akan direspons dengan ucapan basa-basi yang akan memperlambat komunikasi.

 

"Hmm..." gumam Tobby.

 

Tobby memang berpikir seperti itu di dalam hatinya, tetapi melihat Adriel langsung mengatakannya tanpa basa-basi, dia jadi merasa sedikit canggung.

 

"Bahkan jika Joshua nggak datang sendiri, dia pasti akan mengirim pasukan untuk menangkapmu. Maksudku, nanti aku akan mengulur waktu di luar, jadi Pak Adriel bisa mencari cara untuk pergi dan sementara menghindari kejaran."

 

Bagaimanapun juga, Adriel telah membantu menyelamatkan ayahnya. Tobby pun tidak punya wajah untuk melakukan tindakan buruk seperti mengabaikan bantuannya. Namun, dia juga tidak berani bersaingan dengan Joshua, jadi dia hanya bisa mengambil tindakan terakhir ini untuk tidak memihak kepada siapa pun.

 

Adriel dengan senyum tipis berkata, " Baiklah, terima kasih banyak, Pak Tobby."

 

"Pak Adriel jangan membuatku merasa malu. Kamu telah membantu keluarga kami, tapi aku malah nggak bisa melindungimu. Ini benar-benar karena Joshua memegang kekuasaan militer dan dia sendiri adalah seorang mahaguru tingkat sembilan. Meskipun aku adalah Direktur Divisi Keuangan, aku nggak bisa berbuat apa-apa terhadapnya. Aku harap Pak Adriel bisa mengerti," desah Tobby.

 

Adriel mengerutkan keningnya sedikit setelah mendengar perkataan Tobby, " Joshua adalah seorang mahaguru tingkat sembilan?"

 

"Ya! Beberapa tahun yang lalu, dia mencapai tingkat sembilan. Jika melangkah lebih jauh lagi, dia akan menjadi master puncak. Dia adalah ahli terkuat yang sebenarnya di Kota Silas," jawab Tobby.

 

"Bukannya wali kota yang merupakan ahli terkuat di Kota Silas?" tanya Adriel.

 

"Pak Yudhistira juga hanya tingkat sembilan, tapi dia baru saja masuk ke tingkat sembilan tahun lalu. Soal kekuatan tempur, dia belum tentu bisa mengalahkan Joshua. Selain itu, aku pun nggak bisa meyakinkan Pak Yudhistira untuk melawan Joshua." kata Tobby.

 

Tobby sengaja memotong perkataan Adriel supaya pria itu tidak memintanya memanggil Yudhistira untuk bertindak.

 

Pemerintahan militer di Negara Elang terbagi menjadi beberapa kekuasaan dan setiap kekuasaan tidak saling campur tangan. Nama Yudhistira belum tentu ada gunanya untuk meminta belas kasihan Joshua, apalagi Yudhistira juga tidak akan datang untuk membantunya.

 

"Jangan khawatir, Pak Tobby. Aku nggak akan menyulitkanmu untuk meminta Pak Yudhistira datang."

 

Adriel sekali lagi mengungkapkan pikiran Tobby secara langsung. Itu membuatnya merasa canggung sekaligus makin waspada terhadap Adriel.

 

Tobby berkata dalam hatinya, "Anak ini masih muda, tapi selain memiliki keahlian medis yang luar biasa, pikirannya juga begitu tajam. Dia selalu bisa menebak pikiranku. Nggak ada gunanya berpura-pura atau bermain kata-kata indah di hadapannya. Mungkin lebih baik jika aku lebih jujur dan terbuka!"

 

Tobby menyadari betapa mengerikan Adriel dan diam-diam memutuskan untuk tidak menggunakan trik untuk menghadapi Adriel karena itu hanya akan membuatnya terlihat seperti badut.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 288 Membakar Langit ~ Bab 288 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 23, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.