Membakar Langit ~ Bab 306

 

Bab 306

 

Aurel berusaha keras untuk membela diri.

 

"Aku nggak peduli. Aku hanya percaya dengan apa yang kulihat. Aku percaya padamu, kamu pasti bisa terbang," ucap Adriel.

 

Adriel sekali lagi mengerahkan kekuatannya, lalu mendorong setengah tubuh Aurel keluar dari balkon. Aurel takut ketinggian dan hampir mati ketakutan.

 

"Jangan! Jangan! Ayah, selamatkan aku. Aku takut!"

 

Aurel tidak bisa menahan diri lagi. Dia menangis sambil berteriak histeris. Suaranya dipenuhi dengan ketakutan.

 

"Pak Adriel ... Tolong, aku hanya punya satu anak. Tolong lepaskan dia. Aku meninta maaf kepadamu atas namanya."

 

Wajah Andrian pucat pasi saking terkejutnya. Dia yakin Adriel bisa saja menjatuhkan Aurel dari sini.

 

Adriel tidak menghiraukan permohonan Andrian. Adriel mengayunkan lengannya dan langsung mendorong Aurel dari balkon.

 

Aurel menjerit ketakutan dan Andrian juga bergegas mendekat.

 

Aurel tidak jatuh. Adriel meraih pergelangan tangannya. Namun, Aurel sangat ketakutan dan hampir membuatnya pingsan.

 

"Tolong! Tolong!" teriak Aurel.

 

Aurel menggoyang-goyangkan kedua kakinya dengan panik sambil menangis ketakutan. Pada saat itu, dia benar-benar ketakutan hingga membuat cairan mengalir turun dari kakinya.

 

Orang yang terlalu ketakutan pasti akan mengompol!

 

Aurel sampai mengompol saking takutnya!

 

"Pak Adriel... tolong ampuni dia. Aku berlutut memohon kepadamu! Aku salah karena nggak mendidik putriku dengan baik. Aku mohon belas kasihanmu, ampunilah dia!

 

Selesai berbicara, Andrian ingin berlutut untuk memohon belas kasihan. Namun, Adriel meraih bahunya untuk mencegahnya berlutut.

 

"Bagus kalau kamu sadar cara didikanmu salah. Kalau kamu nggak mendidiknya dengan baik, jangan salahkan orang lain yang sudah membantumu mendidiknya. Kamu harus menanggung konsekuensi dari apa yang kamu perbuat."

 

Sebenarnya, Adriel tidak benar-benar ingin melempar Aurel ke bawah. Dia hanya tidak suka dengan sikap Aurel yang jelas-jelas melakukan kesalahan, tetapi masih bersikeras dan merasa semua orang harus memanjakannya dan mengalah padanya.

 

Orang seperti ini memang perlu diberi pelajaran!

 

Sebenarnya, banyak sekali orang-orang yang seperti itu!

 

Adrian mengiakan, "Iya, Pak Adriel benar. Gadis ini memang nggak tahu diri."

 

Kemudian, Adriel pun mengangkat Aurel masuk dari luar balkon.

 

Aurel langsung terduduk lemas di lantai. Dia merasa bingung dan tidak bersemangat.

 

Andrian membungkuk, lalu mengelus -elus punggung Aurel untuk menghiburnya. Beberapa saat kemudian, Aurel baru kembali ke akal sehatnya. Lalu, dia segera merangkul leher Andrian sambil menangis histeris.

 

"Ayah ... aku sangat takut. Kupikir aku akan mati. Aku benar-benar takut!"

 

Melihat Aurel seperti ini, Adriel merasa puas.

 

Meskipun tindakannya terlihat kejam, efeknya sangat jelas. Dia yakin Aurel pasti akan mengingat pelajaran ini.

 

Andrian menghela napas dalam-dalam. Dia merasa tidak ada yang salah dengan tindakan Adriel. Dia juga memahami prinsip ini.

 

Jika karakter Aurel tidak diubah, suatu saat nanti pasti akan ada masalah.

 

"Baiklah, nggak ada masalah lagi. Ingatlah pelajaran ini, jangan sok pintar dalam berbicara dan bertindak! Hari ini, Pak Adriel memaafkanmu karena menghormati Ayah. Tapi, bagaimana lain kali? Orang lain belum tentu akan menghormati Ayah!"

 

Andrian juga memberikan sedikit nasihat kepada Aurel.

 

Tidak lama kemudian, Aurel pun berdiri. Saat menyadari bahwa dirinya baru saja mengompol, Aurel merasa sangat malu dan ingin mencari lubang untuk bersembunyi.

 

Pembawa acara cantik dari stasiun TV Nambia ini memiliki citra yang luar biasa. Jika hal ini sampai diketahui orang lain, dia pasti akan malu setengah mati.

 

Tentu saja, semua ini gara-gara Adriel.

 

Aurel diam-diam melirik orang itu. Ternyata pria itu sudah menyeduh secangkir teh untuk dirinya sendiri. Saat ini, pria itu sedang meminum teh sambil menyilangkan kakinya. Sungguh menyebalkan!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 306 Membakar Langit ~ Bab 306 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.