Membakar Langit ~ Bab 310

 

Bab 310

 

Adriel melepas baju operasinya, lalu berjalan keluar dari ruangan operasi dan bertemu dengan Andrian.

 

Melihat ekspresi Andrian yang makin rumit, Adriel mengerutkan keningnya. Ketika menyadari bekas tangan yang ada di wajah Andrian, Adriel tahu kalau Dalan sudah datang ke rumah sakit dan mendapat tekanan dari Joshua.

 

"Dokter Andrian, maaf menyusahkanmu Aku melukai seseorang, tapi kamu juga terkena dampaknya," ujar Adriel sambil menepuk bahu Andrian.

 

Mendengar ini, Andrian hanya bisa tersenyum pahit. Aurel yang sudah selesai mandi dan mengganti pakaiannya langsung menyela, "Bagaimana mungkin menyalahkanmu? Kamu tidak takut menentang orang-orang berkekuasaan demi berbuat kebaikan. Orang yang salah adalah Jenderal Joshua itu, dia menindas orang lain dengan kekuasaannya dan melakukan berbagai hal yang tidak masuk akal. Aku akan pergi mewawancarai korban, lalu menulis artikel untuk mengungkapkan kejadian ini. Setelah hal ini tersebar luas, Joshua pasti akan dilaporkan karena penyalahgunaan kekuasaan! Aku juga akan mendorong semua orang untuk belajar dari Pak Adriel yang begitu hebat."

 

Perkataan Aurel benar-benar membuat Adriel kebingungan.

 

"Apakah kamu salah minum obat?" tanya Adriel dengan rasa curiga.

 

"Pak Adriel, aku baru saja merenung dan menyadari kesalahanku di awal. Aku benar- benar kagum dengan orang seperti kamu. Di zaman sekarang, semua orang menjadi begitu cuek dan tidak lagi mementingkan keadilan. Zaman sekarang ini membutuhkan lebih banyak orang seperti kamu ... " jawab Aurel dengan rasa kagum dan penuh hormat.

 

Respon Aurel saat ini tidak sesuai dengan bayangannya. Bukankah Aurel seharusnya membenci Adriel? Kenapa Aurel tiba-tiba mengaguminya dan bahkan memujinya seperti ini?

 

Memuji bukanlah hal yang salah, tetapi Aurel tidak seharusnya memuji Adriel di tempat seperti ini.

 

"Berhenti, jangan pura-pura baik seperti ini, " ujar Adriel.

 

"Aku tidak berpura-pura, Pak Adriel, apa yang aku katakan barusan itu tulus dari hatiku," jawab Aurel.

 

"Sudahlah! Apakah kamu ingin mati? Kamu ingin menyebar kasus ini dan melaporkan Joshua? Kamu sama saja sedang cari mati! Kamu kira kamu siapa? Apakah pelajaran yang diberikan oleh Pak Adriel waktu itu tidak cukup?" ujar Andrian dengan wajah yang pucat setelah mendengar perkataan Aurel barusan.

 

Kalau Aurel benar-benar melakukan itu, Andrian sangat yakin kalau mereka sekeluarga pasti akan dibunuh oleh Joshua.

 

Orang-orang yang berkekuasaan di Negara Elang memiliki hak istimewa tertentu!

 

"Pak Adriel sudah memberiku pelajaran yang sangat berharga dan aku tentu akan mengingatnya dengan baik. Aku tidak lagi akan bertindak sembrono dan melakukan hal -hal yang tidak masuk akal. Aku juga akan belajar dari Pak Adriel untuk tidak takut pada orang-orang yang berkekuasaan dan tetap berpegang pada keadilan!" jawab Aurel dengan nada yang cukup serius.

 

Aurel kembali berkata, "Selain itu, Pak Adriel juga tidak salah dalam kasus ini.

 

Semua dokter juga tidak salah, orang yang salah adalah Joshua sendiri, kenapa aku tidak boleh melaporkannya? Pak Adriel, bagaimana menurutmu? Apakah yang aku katakan barusan benar?"

 

Aurel mencoba untuk meminta dukungan dari Adriel.

 

Adriel akhirnya sadar kalau Aurel bukan tidak beretika, melainkan otaknya kurang berfungsi hingga tidak bisa berpikir dengan baik.

 

"Hm... tidak sepenuhnya benar," jawab Adriel.

 

Melihat Aurel yang tidak lagi bersikap sombong, Adriel tiba-tiba merasa kalau Aurel cukup menarik.

 

"Apa yang salah?" tanya Aurel dengan nada tidak puas.

 

Andrian berusaha keras untuk memberikan isyarat pada Adriel agar Adriel tidak meyakinkan putrinya untuk melakukan hal- hal yang bodoh.

 

"Kamu mungkin salah paham denganku. Aku bukanlah orang yang tidak takut dengan kekuasaan. Selain itu, aku cukup licik dan egois," ujar Adriel.

 

"Tidak mungkin! Pak Adriel bahkan membunuh anjing jahat itu dan melukai putra jenderal demi menolong sepasang ibu dan anak perempuan yang tidak dikenal. Kalau bukan karena keadilan, untuk apa Pak Adriel melakukan ini? Kamu tidak perlu merendah, kamu berhak dipuji dan dikagumi oleh semua orang. Kamu begitu hebat, tapi tetap bersikap rendah hati. Melihat semua ini, aku makin mengagumimu!" ujar Aurel.

 

Aurel sudah yakin kalau Adriel memiliki kepribadian seperti ini. Dia sama sekali tidak peduli apakah Adriel akan mengakuinya atau tidak. Orang yang rendah hati seperti Adriel sudah sangat jarang ditemukan di zaman sekarang ini!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 310 Membakar Langit ~ Bab 310 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.