Bab 314
Bahkan jika kepala keluarga Millano
turun tangan, Joshua juga belum tentu akan menyudahi masalah ini.
"Aku nggak akan menyulitkan
keluarga Millano. Kamu telepon Nancy, sudah saatnya dia membalas budi
padaku," ujar Adriel.
Yunna langsung mengerti maksud Adriel.
"Aku malah lupa pada Nancy.
Joshua bisa nggak memberi muka pada keluarga Millano, tapi Joshua harus
mempertimbangkan muka keluarga Yudos dari Sahjaya," ucap Yunna.
"Suruh dia cepat ke sini. Kalau
aku mati, nggak ada orang lain di dunia yang bisa menyelamatkannya jika dia
terkena penyakit racun darah lagi," tutur Adriel.
Adriel memberikan sedikit tekanan
pada Nancy.
"Kamu berhati-hatilah. Aku
memang nggak bisa membantu dalam hal ini, aku harap kamu mengerti," jelas
Yunna lebih lanjut. Kemudian, dia mematikan telepon.
Dalam menghadapi Joshua, Adriel juga
tidak berharap keluarga Millano bisa membantu.
Setelah melakukan persiapan, Adriel
baru menekan pintu lift dan masuk ke dalam lift, lalu menuju lantai operasi.
Di luar ruang operasi, Isabel, putri
Cerissa, terbaring di atas tempat tidur dorong, dijaga oleh seorang tentara
garnisun.
"Pergi dan tangkap ibu gadis
kecil ini untuk dijadikan sandera juga. Aku ingin lihat, sampai kapan bajingan
itu akan bersembunyi," ucap Joshua.
Dalam pemahaman Joshua, Adriel telah
melukai putranya, serta membawa ibu dan anak ini ke rumah sakit untuk di
selamatkan. Hubungan antara mereka tidaklah sederhana.
Mengendalikan ibu dan anak ini
sebagai sandera terlebih dulu, lalu melihat apakah bisa memaksa Adriel muncul.
Pada saat ini, bawahan Joshua juga
mengantarkan data tentang Adriel.
Data Adriel sangat sederhana dan
mudah untuk diselidiki.
Joshua melihat data Adriel dengan
cepat, lalu langsung membuang data tersebut ke lantai.
"Ternyata putra pedagang,
seorang rakyat jelata. Beraninya menantang otoritasku sebagai jenderal, cari
mati!" gumam Joshua.
Di Negara Elang, terutama di mata
golongan berkuasa, status sosial seorang pedagang berada pada posisi paling
akhir.
Sebelumnya dalam tradisi Negara
Elang, pedagang termasuk dalam golongan rendah, status mereka tidak sebanding
dengan rakyat biasa. Setelah menjadi pedagang, mereka bahkan tidak memenuhi
syarat untuk mengambil kewarganegaraan dan menjadi pejabat pemerintahan.
Kecuali keluarga besar dan
konglomerat yang memiliki kekuasaan, para pedagang biasa tetap dianggap rendah
dan diremehkan oleh para penguasa.
Setelah Joshua melihat latar belakang
Adriel, dia langsung merasa sangat meremehkan
Joshua memanggil seorang bawahan dan
berkata, "Kamu pimpin tim, tangkap semua orang yang terkait dengan Adriel
yang disebutkan dalam dokumen dan kurung mereka di penjara garnisun!"
Alliya mengambil data Adriel dan
meliriknya, lalu berkata, "Orang lain boleh ditangkap, tapi keluarga
Millano jangan disentuh, ya? Lagi pula mereka adalah cabang dari keluarga
Millano."
Joshua sedikit mengangguk, lalu
berkata, " Selain keluarga Millano, yang lain nggak boleh
dilepaskan."
Di dalam data, terutama disebutkan
Ana, Yasmin, keluarga Lein dan keluarga Millano.
"Siap!"
Komandan pasukan garnisun segera
melaksanakan perintah.
"Jenderal Joshua sangat perkasa,
ya. Aku sudah datang, nggak perlu melibatkan orang lain," ujar Adriel.
Adriel berjalan menghampiri dari
sudut lorong dan mendengar perintah Joshua.
Joshua tiba-tiba menoleh saat
mendengar suara Adriel, tatapannya tajam dan penuh dengan niat membunuh.
"Itu dia!" seru Elisa.
Elisa langsung mengenali Adriel dan
segera menunjuknya.
Terlintas keterkejutan di mata
Alliya. Foto Adriel yang dia lihat dalam data adalah seorang pemuda tampan,
sekarang mendadak melihat aslinya, dia merasa lebih tampan daripada di foto.
Selain itu, bocah ini berani datang
dengan sukarela, keberanian yang patut diacungi jempol.
Pemuda yang tampan, serta memiliki
kemampuan dan keberanian yang luar biasa, sudah lama tidak terlihat!
No comments: