Bab 317
"Yudhistira, kamu pikir aku akan
takut padamu? Siapa pun yang akan kutangkap di wilayah ini bukanlah urusanmu.
Kamu masih tidak cukup kuat untuk bertentangan denganku!" ucap Joshua
marah dan langsung bertengkar dengan Yudhistira.
"Aku harus ikut campur urusan
ini," ucap Yudhistira.
Yudhistira juga bersikap keras
mempertahankan Adriel.
Joshua sangat marah tetapi dia malah
berkata sambil tertawa, "Bagus! Bagus sekali! Aku ingin lihat bagaimana
kamu bisa melindunginya!"
Setelah itu dia langsung berkata
kepada bawahannya, "Perintahkan dan kumpulkan semua pasukan garnisun untuk
kepung rumah sakit ini dan tangkap Adriel. Hukum mati kepada orang yang
menghalang!"
Dalam hal kekuatan, dia dan
Yudhistira sama -sama mahaguru tingkat sembilan. Tidak ada yang lebih unggul
dari yang lain.
Namun, Joshua mengendalikan pasukan
garnisun. Bahkan jika Yudhistira memanggil semua pasukan penjaga kota juga
tetap tidak bisa menghalangnya.
"Semua itu tidak cukup, Bu
Yudhistira. Bagaimana kalau ditambahkan denganku?" ucap Nancy.
Saat ini, Nancy juga tiba di rumah
sakit.
"Siapa lagi kamu?" tanya
Joshua dengan nada dingin.
"Nancy, dari keluarga Yudos di
Sahjaya," Nancy langsung memberitahu asal usulnya.
Joshua terkejut ketika Nancy
mengatakan identitasnya. Kini wajah Joshua langsung berubah.
Dia bisa mengabaikan seorang
Yudhistira, tetapi orang-orang keluarga Yudos di Sahjaya membuat Joshua merasa
cemas.
Meskipun keluarga Yudos adalah
keluarga terpandang di Sahjaya dan berjarak jauh dari Nambia, tetapi tidak ada
yang berani mengabaikan kekuatan keluarga Yudos di seluruh wilayah selatan.
"Keluarga Yudos dari Sahjaya ...
Apa kamu kira aku bisa percaya dengan omonganmu?" tanya Joshua sambil
memicingkan matanya.
"Apa perlu aku yang telepon
langsung ke atasan kamu, Jenderal Yogi? Ayahku, Kalvin, memiliki hubungan
pertemanan yang baik dengan Jenderal Yogi dari Nambia," kata Nancy dengan
santai.
Ini adalah kekuatan keluarga
bangsawan Mereka bisa menindas siapa pun dengan kekuatan mereka.
Joshua mungkin bisa bertindak
semaunya di Kota Silas. Namun, di hadapan keluarga Yudos di Sahjaya, dia bukan
apa-apa.
Joshua mendengar Nancy yang menyebut
nama Yogi untuk mendukungnya, wajahnya seketika berkedut dengan tidak alami.
Yogi adalah jenderal perang bintang
lima, yang diangkat menjadi jenderal besar di Nambia. Memimpin Departemen
Garnisun Nambia yang menjadi atasan langsung Joshua.
Yogi memiliki wewenang untuk menunjuk
dan menghentikan Jenderal Garnisun di setiap wilayah keamanan kota Nambia. Yang
artinya, Yogi tidak bisa mencabut pangkat Joshua, tetapi dia bisa mencabut
posisinya sebagai Jenderal Garnisun di Kota Silas.
"Nona Nancy, ini adalah urusan
pribadi aku dengan Adriel. Aku harap Nona Nancy memberikan sedikit rasa hormat.
Aku pasti akan mengingat utang budi ini," ucap Joshua yang masih tidak mau
melepaskan Adriel.
"Kamu pikir kamu itu apa? Berapa
harga dari utang budimu?" ucap Nancy.
Nancy tidak memberikan sedikit pun
rasa hormat kepada Joshua. Dengan satu kalimat dia berhasil membuat Joshua
merasa malu dan kehilangan harga dirinya di depan semua anggotanya.
"Dia melukai putraku dan memukul
wakilku hingga terluka parah. Ini adalah dendam pribadi, aku menangkapnya
dengan alasan yang sah! Selama Nona Nancy setuju untuk tidak campur tangan,
kamu bisa meminta syarat apa pun denganku," ucap Joshua dengan wajah yang serius.
"Jenderal Joshua, apa kamu nggak
ngerti dengan perkataanku? Jangankan Pak Adriel melukai putra dan wakilmu,
bahkan jika dia membunuh mereka, itu juga tidak masalah. Pak Adriel adalah
penolongku, tamu keluarga Juwana. Aku nggak akan membiarkanmu menyakiti dia.
Jika tidak, kamu akan berhadapan dengan keluarga Yudos," ucap Nancy.
"Apa akibat dari melawan dan
bertentangan dengan keluarga Yudos, kamu bisa pertimbangankan sendiri,"
lanjut Nancy.
Jika Nancy ingin melawan Joshua,
tentu saja tidak semudah yang dikatakannya.
Karena bagaimanapun, Joshua adalah
seorang jenderal perang bintang satu yang diangkat oleh pemerintah. Dia masih
memegang pangkat militer tersebut.
No comments: