Membakar Langit ~ Bab 319

  

Bab 319

 

Alliya terkejut dan menatap Adriel dengan marah. Namun, dia juga menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara.

 

Adriel memiliki dukungan yang kuat dalam situasi sekarang. Joshua bahkan tidak memiliki cara untuk menghadapi Adriel.

 

Melihat amarah Alliya, Adriel hanya tersenyum jahil. Lalu dia pergi dengan Isabel.

 

Ketika dia lewat di samping Yudhistira. Yudhistira berkata, "Pak Adriel, ada waktu untuk berbicara sebentar?"

 

"Tentu saja," ucap Adriel.

 

Karena bagaimanapun, Yudhistira baru saja membantunya. Dia bahkan tidak ragu untuk bertentangan dengan Joshua. Jadi dia harus menghargainya.

 

"Aku menunggumu di bawah," ucap Yudhistira.

 

Yudhistira langsung pergi setelah selesai berkata.

 

Nancy kemudian pergi bersama Adriel.

 

"Terima kasih banyak, Nona Nancy," ucap Adriel.

 

"Kamu adalah penolongku, nggak perlu berterima kasih atas hal kecil ini. Lagi pula, meskipun aku nggak turun tangan, dengan Bu Yudhistira di sini, Joshua juga nggak bisa berbuat apa-apa," ucap Nancy.

 

Adriel berkata, "Bukankan kamu juga yang memanggil Bu Yudhistira ke sini? Pada akhirnya, semua ini berkat bantuanmu."

 

Nancy menjelaskan, "Pak Adriel salah paham. Aku bahkan nggak kenal Bu Yudhistira."

 

"Nggak kenal? Lalu bagaimana mungkin dia membantuku tanpa alasan?" tanya Adriel bingung.

 

"Kamu saja nggak tahu, apalagi aku. Kamu bisa bertanya kepadanya nanti," ujar Nancy sambil tersenyum.

 

Adriel mengangguk Nancy melanjutkan," Oh, iya. Ayahku akan tiba di Kota Silas besok. Aku harap Pak Adriel bisa menyempatkan diri untuk bertemu dengannya."

 

"Baik," jawab Adriel.

 

Adriel setuju dan bertukar nomor ponsel dengan Nancy. Lalu dia mendorong Isabel ke ruang pasien.

 

Cerissa merasa lega setelah melihat putrinya dalam keadaan selamat.

 

"Apa Joshua nggak mempersulit kamu?" tanya Aurel.

 

Aurel melihat Adriel tidak terluka sedikit pun, dia merasa senang dan terkejut.

 

"Apa kamu pikir dia nggak akan mempersulitku?" tanya Adriel.

 

"Lalu kenapa kamu baik-baik saja?" ucap Aurel heran.

 

"Apa kamu sangat berharap terjadi sesuatu padaku?" tanya Adriel kembali.

 

"Tentu saja nggak," Aurel segera berkata.

 

"Aku masih ada urusan lain. Aku pergi dulu, "ucap Adriel.

 

Adriel menyapa Andrian, lalu pergi.

 

"Idolaku sangat hebat. Bahkan Jenderal Garnisun pun nggak bisa mengalahkannya Apa dia menyetujui permintaan Joshua? Itu hebat sekali!" kata Aurel dengan penuh rasa kagum.

 

Adriel datang ke ruang tunggu rumah sakit dan sekretaris Yudhistira menunggunya di sana.

 

"Pak Adriel, aku adalah sekretaris Bu Yudhistira, namaku Nova. Bu Yudhistira sedang menunggumu di dalam mobil," ucap Nova.

 

"Silakan bawa jalan," ucap Adriel sambil mengangguk.

 

Adriel datang ke samping mobil Wali Kota Yudhistira. Nova membuka pintu mobil dan Yudhistira sedang duduk di dalamnya.

 

"Pak Adriel, silakan duduk," ucap Nova.

 

Adriel ragu sejenak, lalu masuk ke dalam mobil. Nova menutup pintu mobil, lalu pergi.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 319 Membakar Langit ~ Bab 319 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.