Membakar Langit ~ Bab 320

  

Bab 320

 

Di dalam mobil hanya ada Adriel dan Yudhistira.

 

Kini Adriel mulai memperhatikan dengan serius sang wali kota yang cantik dan berbakat.

 

Yudhistira. Nama yang cantik seperti orangnya. Kecantikannya seperti permata. Dia adalah seorang wanita cantik tingkat atas yang tidak kalah dengan Ana. Dia memiliki aura kekuasaan wali kota yang tidak bisa didekati oleh orang asing.

 

"Terima kasih banyak, Bu Yudhistira. Hanya saja aku penasaran, aku nggak kenal kamu, kenapa kamu membantuku?" tanya Adriel langsung ke inti masalah tanpa berbelit- belit.

 

Yudhistira menolehkan kepalanya untuk melihat Adriel. Dia menatap Adriel tanpa bicara.

 

Adriel merasa sedikit tidak nyaman oleh tatapan Yudhistira. Dia menyentuh wajahnya dan berkata, "Bu Yudhistira, aku tahu aku tampan, tapi kamu juga nggak perlu melihatku seperti ini, bukan?"

 

"Yudhistira memberi hormat kepada Tuan Suci!" ujar Yudhistira yang tiba-tiba menggenggam kedua tangannya dan berkata dengan tulus.

 

Adriel bingung dan berkata, "Bu Yudhistira, apa yang sedang kamu lakukan?"

 

"Kamu adalah pewaris Tabib Agung, jadi kamu adalah Tuan Suciku," ucap Yudhistira.

 

Adriel mendengar perkataannya, wajahnya langsung berubah menjadi tegang. Namun, dia segera membantah, "Siapa Tabib Agung? Aku nggak mengenalnya."

 

"Tampaknya Tuan Suci nggak percaya padaku, jadi nggak mau mengakui identitas. Namun, itu nggak masalah, yang penting aku tahu kamu adalah Tuan Suci. Mulai sekarang, aku dan keluarga Sumitro akan menaati semua perintah Tuan Suci tanpa syarat," kata Yudhistira dengan tegas.

 

Adriel diam sejenak, lalu bertanya, " Bagaimana kamu tahu kalau aku adalah pewaris Tabib Agung?"

 

Adriel tidak berani mengakui identitasnya dengan mudah. Karena pewaris Tabib Agung memiliki musuh yang sangat hebat dan kuat. Jika musuh mengetahui bahwa dia adalah pewaris Tabib Agung, maka dia pasti akan mati.

 

"Aku meminta orang untuk mencari semua informasi kamu. Aku mendapat kabar kalau kamu telah menyembuhkan penyakit racun darah pada Nancy. Penyakit ini hanya bisa disembuhkan oleh Tabib Agung. Jika kamu bukan Tabib Agung, maka tentu saja kamu adalah pewaris Tabib Agung," ucap Yudhistira.

 

"Kamu mencari semua informasiku, seharusnya kamu tahu bahwa aku adalah orang asli Kota Silas, hanya orang biasa. Kamu menganggapku sebagai tuanmu hanya karena aku menyembuhkan penyakit racun darah. Bukankah ini terlalu sembarangan?" ucap Adriel.

 

Adriel belum sepenuhnya percaya pada Yudhistira dan dia masih perlu mengujinya.

 

"Karena aku sudah melihat semua data kamu, maka aku bisa yakin. Setengah bulan yang lalu, data kamu kosong selama dua tahun silam. Setelah menghilang selama dua tahun, kamu berubah dari orang biasa menjadi dokter sakti, bahkan mencapai tingkat mahaguru, hal ini sangat nggak masuk akal. Jadi aku menyimpulkan kalau kamu adalah pewaris Tabib Agung," ucap Yudhistira.

 

Perkataannya membuat Adriel tidak bisa menemukan kesalahan apa pun.

 

Adriel kembali diam sejenak, lalu berkata dengan serius, "Kamu kenal Tabib Agung?"

 

Yudhistira menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak beruntung bisa bertemu Tabib Agung. Tapi keluarga Sumitro sangat menghormati Tabib Agung. Sejak kecil aku sering mendengar orang tua dan keluargaku berbicara tentang Tabib Agung, jadi aku menganggapnya sebagai dewa dan idola," ucap Yudhistira.

 

"Oh? Apa hubungan Tabib Agung dengan Keluarga Sumitro?" tanya Adriel dalam hati.

 

Adriel tidak pernah mendengar Tabib Agung menceritakan keluarga Sumitro. Namun, dia tahu bahwa pengikut Tabib Agung tidaklah sedikit dan mereka tersebar di seluruh Negara Elang.

 

"Ratusan tahun yang lalu, Iblis Darah mengembangkan penyakit racun darah yang menyebar di mana-mana. Kakekku saat itu hanya seorang kapten pasukan penjaga, dia diperintah untuk membunuh murid-murid Iblis Darah. Sayangnya mereka terjatuh dalam perangkap dan nggak ada satu pun dari mereka yang selamat. Lalu dia diselamatkan oleh seorang Tabib Agung dan dia diajarkan seni bela diri."

 

"Setelah itu, Tabib Agung menemukan ramuan ajaib yang dapat mengatasi penyakit racun darah, sehingga bencana penyakit racun darah tersebut dapat teratasi. Kakekku juga berhasil meningkat berkat ilmu bela diri yang diajarkan oleh Tabib Agung dan itulah awal berdirinya keluarga Sumitro. Oleh karena itu, dimulai dari kakekku, seluruh keluarga Sumitro menghormati Tabib Agung dan menyembahnya sebagai dewa. Jika bertemu dengan pewaris Tabib Agung, kami harus menganggapnya sebagai Tuan Suci dan harus menaati semua perintahnya tanpa syarat."

 

Yudhistira berkata dengan lembut. Adriel terus memperhatikan ekspresinya, bahkan diam-diam dia menggunakan teknik mata ganda untuk mengamati secara detail.

 

Jika Yudhistira tidak jujur atau berbohong, itu tidak akan lolos dari matanya.

 

"Ternyata begitu," ucap Adriel sambil menganggukkan kepalanya. Kini dia percaya dengan semua perkataan Yudhistira.

 

"Aku memang pewaris Tabib Agung," kata Adriel.

 

"Bagaimana kabar Tabib Agung?" tanya Yudhistira dengan penuh semangat.

 

Tampaknya dia sangat mengagumi Tabib Agung.

 

Adriel diam sejenak lalu berkata, "Dia orang yang misterius. Aku juga nggak tahu di mana keberadaannya sekarang. Tapi dengan kekuatannya, di mana pun dia berada, dia akan baik-baik saja. Kamu nggak perlu khawatir."

 

Adriel tidak memberitahunya bahwa Tabib Agung telah meninggal.

 

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 320 Membakar Langit ~ Bab 320 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 29, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.