Membakar Langit ~ Bab 879

 

Bab 879

 

Tunggu sebentar, kenapa Ibu malah menelepon Adriel?

 

Di tengah tatapan terkejut dari semua orang.

 

Elin langsung melewati Nando dan berjalan menuju Adriel, seraya berkata, "Pak Adriel, maafkan aku telah membuatmu tidak enak!"

 

Belum sempat Adriel merespons.

 

Nando langsung panik dan berseru, "Apa?! Ibu, kenapa minta maaf pada día? Dia hanya pelayan keluarga Juwana! Ibu bahkan pernah menyelamatkannya, tapi dia berani menghina aku!"

 

"Diam!" bentak Elin.

 

Suara keras Elin menghentikan Nando.

 

Hanya dengan satu makian, Nando tidak bisa menerimanya dan langsung berkata, "Ibu, kamu tidak pernah memarahiku. Sekarang kamu marah hanya karena Adriel?!"

 

Elin terlihat sedikit terluka, tetapi dia menarik napas dalam-dalam, dadanya yang tinggi naik- turun seiring hembusan napasnya, lalu berkata dengan suara tegas, "Pergilah, aku yang akan mengurus ini."

 

"Pergi?! Kenapa aku harus mundur? Ibu, apa yang sedang kamu pikirkan? Aku ini anakmu!" balas Nando.

 

Nando langsung marah tak terkendali, wajahnya memerah karena kemarahan.

 

Selama ini, Elin selalu mendukungnya. Tidak peduli seberapa besar kesalahan yang dia buat, Elin selalu membersihkan kekacauan yang ditinggalkannya

 

Sekarang ibunya sendiri justru berpihak pada orang luar!

 

Sementara itu, semua orang lainnya tertegun bahkan Elin tampak ragu. Betapa Elin sangat memanjakan putranya sudah menjadi rahasia umum.

 

Dalam situasi apa seorang ibu akan memukul anaknya demi pria lain?

 

Semua orang adalah orang-orang dari kalangan atas, jarang ada yang baik, hati mereka cukup kotor. Mereka langsung memandang Adriel dengan tatapan yang agak aneh...

 

Adriel memang tampan, dan setelah berlatih, tubuhnya menjadi sempurna dengan pesona yang kuat. Elin sendiri adalah wanita lajang di usia matang, sehingga para penonton mulai berpikir yang bukan-bukan.

 

Adriel mengernyitkan dahi dan berkata dengan suara tegas, "Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Nona Elin."

 

"Oh, jadi kamu benar-benar punya hubungan dengan Elin, ya?" Pikir mereka, mata mereka kini dipenuhi pemahaman yang salah.

 

"Apa yang kalian pikirkan?! Lihat apa?! Pergi dari sini sekarang juga!" teriak Nando.

 

Nando tak mampu menahan kemarahannya lagi, berteriak pada semua orang yang menatapnya dengan penuh arti.

 

Amarah Nando memuncak. Dengan mata yang merah karena marah, dia menatap Adriel dan berteriak, "Apa yang kamu katakan pada ibuku, hah?! Dasar pelayan!"

 

Elin yang tidak sabar segera memberi perintah,

 

Yessi, bawa dia pergi agar dia bisa menenangkan diri.

 

Wanita berpenampilan elegan bernama Yessi segera maju untuk membawa Nando pergi. Meski begitu, Nando tetap memberontak, menatap ibunya dengan amarah yang membara.

 

Dia seolah-olah memang sudah terbiasa dimanjakan, berani berteriak kepada Elin, "Ibu, kenapa kamu menatapku?! Kamu yang tidak adil dalam menangani masalah ini!"

 

"Aku tidak peduli hubungan apa yang kalian miliki, tapi jika kamu tidak membelaku, aku akan bicara dengan leluhur keluarga! Dan kamu!" teriak Nando.

 

Kemudian, Nando menunjuk Adriel dengan amarah yang menggelegak. "Kamu tunggu saja! Hari ini belum berakhir. Aku bersumpah, aku akan membuatmu mati!"

 

Melihat ibunya membela Adriel, saat ini dia hanya memiliki satu pemikiran, yaitu menganiaya Adriel sampai mati!

 

Mendengar ancaman dari Nando, Adriel hanya tersenyum tipis sambil berkata, "Aku akaň menunggu."

 

Setelah Nando pergi, Elin memandang dingin ke arah kerumunan orang yang masih tersisa. "Hari ini Nando membuat keributan di acara lelang, tapi itu tidak melanggar aturan pelelangan Empat Sudut. Kalian mengerti?"

 

Semua orang tentunya mengerti. Lagi pula, siapa yang mau berurusan dengan seorang anak nakal? Sebaliknya, sekarang semua orang lebih ingin menonton drama yang terjadi.

 

Setelah orang-orang pergi, mereka semua memandang Elin dan Adriel dengan tatapan yang agak ambigu.

 

Selain itu, satu kalimat dari Elin selanjutnya membuat rasa ingin tahu mereka semakin membara.

 

"Pak Adriel, maukah kamu mampir ke kantorku?"

 

tanya Elin.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 879 Membakar Langit ~ Bab 879 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 24, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.