Bab 883
Namun, apakah Ethan berani berkomplot
melawan Adriel, yang dihormati oleh keluarga Juwana?
Reputasi dari empat keluarga besar
ini tidak diraih melalui hasil sanjungan belaka. Akan tetapi, tercipta dari
rasa takut dari masyarakat.
Ethan seperti seekor lalat yang
berani berkomplot melawan Adriel. Adriel bahkan sudah baik kepada keluarga
Juwana, tanpa membayar harga apa pun.
Dia benar-benar mengira Adriel mudah
dipermainkan.
Ethan tercengang saat mendengar ini,
lalu bergumam, "Kepala keluarga? Aku... "
Empat keluarga besar yang kuat dan
pejabat Negara Elang yang masyhur!
Dengan perlindungan Kalvin, status
Adriel memenuhi syarat untuk berbicara langsung dengan Eric Sementara Eric
sendiri tidak memenuhi syarat untuk melakukannya.
Ethan langsung berkeringat dingin.
Seorang tamu istimewa dari kepala
keluarga Juwana ingin menampar wajahnya. Apa yang bisa dilakukan oleh ayahnya?
Ethan melihat wajah dingin Adriel dan
tiba-tiba berkeringat dingin. Kakinya sedikit lemah dan suaranya bergetar saat
dia berkata, "Pak, Pak Adriel, kalau aku berlutut sekarang, apa sudah
terlambat?"
Bugh!
Seluruh tubuh Ethan langsung terbang
ke belakang.
Percikan darah bercampur gigi patah
beterbangan di udara. Wajah Ethan mendarat dengan keras, menyebabkan hidung dan
wajahnya memar dan bengkak seketika.
"Terima kasih banyak, Pak Adriel
karena sudah mengajariku. Aku akan pergi sekarang..."
Ethan memuntahkan seteguk darah,
tetapi tidak berani mengucapkan kata-kata kasar. Dia berusaha keras untuk
bangkit dan pergi.
Sambil berkata demikian, sopirnya
yang sudah ketakutan, bergegas maju untuk membantu Ethan berdiri.
"Bugh!"
Kaki Adriel mendarat di dada Ethan
dan langsung menekannya ke tanah dengan kuat.
"Memangnya aku membiarkanmu
pergi?"
Apa lagi yang ingin kamu lakukan?
Bukankah seharusnya
Ethan tiba-tiba memikirkan sebuah
kemungkinan dan merasa ketakutan. Dia segera menyahut, "Pak, Pak Adriel,
tolong tenanglah. Membunuhku cuma akan mengotori tanganmu! Nggak sepadan
untukku.
"Nggak sepadan."
Adriel mengangguk pelan. Membunuh
Ethan adalah hal yang mudah, tetapi bagaimanapun juga, Ethan adalah putra
seorang pejabat tinggi. Hal ini hanya akan membuat Gary Tak Terkalahkan harus
berurusan dengan keluarga Juwana. Adriel sendiri tidak suka merepotkan orang
lain.
Namun, saat Ethan baru saja
menunjukkan kebahagiaannya, Adriel berkata dengan tenang, " Kalau begitu
aku harus membunuhmu dan ayahmu. Dengan begitu nggak akan ada masalah
lagi."
"Kamu..."
Ethan sangat marah, ayahnya akan
menjadi gubernur!
Adriel berani mengatakan untuk
membunuh gubernur suatu negara?
Bahkan keluarga Juwana tidak akan
seberani ini.
Bagaimana bisa rakyat jelata
sepertinya berani berkata demikian!
Namun, Adriel tiba-tiba menginjak
lutut Ethan dengan keras. Dalam sekejap, tempurung lutut Ethan langsung
mengeluarkan suara yang tajam.
Ethan berteriak ketakutan, tetapi
kata-kata dingin Adriel terdengar kembali, "Kembali dan beri tahu Eric
kalau dia juga bertanggung jawab atas utang darah Sugi. Dia harus membayar
kembali ntang darah ini!"
Ethan sangat kesakitan dan merasa
sangat marah ketika mendengar kata-kata ini.
Adriel hanyalah bandit yang
bergantung pada keluarga Juwana. Beraninya dia membunuh calon gubernur!
Namun, ketika melihat sosok Adriel
yang berdiri tegap. Sorot matanya yang acuh tak acuh membawa kesan mendominasi,
seolah-olah ini bukanlah ancaman, tetapi fakta yang akan segera dia wujudkan.
Hati Ethan bergetar dan entah kenapa
dia teringat bahwa Adriel yang seharusnya lama mati di matanya, tidak hanya
belum mati, tetapi hidup lebih baik lagi. Dia terus bergerak tanpa henti menuju
tujuannya.
Tidak mungkin, 'kan?
Akankah seluruh keluarga Ethan
benar-benar akan mati di tangan bandit ini?
Ethan menelan ludah, tidak berani
menatap Adriel. Dia dibantu oleh sopir untuk masuk ke dalam mobil dan pergi.
"Keren sekali
Nancy menatap Adriel yang berdiri
dengan tangan di belakang punggung dan sikapnya yang acuh tak acuh. Matanya
yang indah bersinar terang. Momentum ini tampak istimewa untuk dirinya sendiri
dan menyentuh hatinya.
Apa yang diberikan Adriel kepada Eric
bukanlah sebuah ancaman, tetapi sebuah pemberitahuan.
Dia sangat percaya diri dan pasti
akan melampaui kekuatan Eric.
Setelah Adriel menyelesaikan semua
ini, dia siap untuk kembali membuat obat. Sekarang dia akan melanggar hukum
jika membunuh Eric.
Ketika dirinya terus menjadi kuat
sampai batas tertentu, maka dia akan memiliki modal untuk menginjak-injak
aturan. Hanya dengan membunuh Eric, barulah dapat menghilangkan kerugian bagi
rakyat.
Namun, saat Adriel berbalik, dia
melihat Nancy menatapnya dengan mata bersinar sambil menjilat bibir merahnya.
Seolah-olah dia telah melihat harta karun yang sangat berharga.
Kenapa dia terlihat seperti dirasuki
oleh roh Aurel?
Adriel ingin mengingatkannya,
"Nona Nancy, air liurmu hampir menetes, cepat bersihkan."
"Nona Nancy, jangan nafsu. Sudah
waktunya pergi," ujar Adriel.
"Siapa yang nafsu! Huh ...
" sahut Nancy dengan wajah memerah. Lalu, dia segera mengalihkan topik
pembicaraan dan berkata, "Aku akan mengantarmu pulang."
Nancy segera membukakan pintu mobil
untuk Adriel. Saat melihat sikap dominan Adriel, dia segera mengangguk setuju.
Lalu, tiba-tiba berkata tanpa alasan, "Pak Adriel, apa kamu betulan lebih
tertarik pada wanita yang sudah menikah?"
Adriel kebingungan.
Apa yang ingin wanita itu lakukan?
No comments: