Membakar Langit ~ Bab 890

 

Bab 890

 

"Kamu ingin menghentikanku dengan kemampuanmu itu?" sahut Jasal menatapnya dengan ekspresi jijik. Lalu, dia berkata, "Kalau Ayah angkatmu ada di sini, mungkin dia masih memenuhi syarat untuk bilang begitu, tapi kamu nggak bisa menghentikanku."

 

Begitu dia selesai berbicara, aura kuat milik Guru Bumi tiba-tiba keluar dari tubuhnya. Hal ini langsung membuat darah Junet membeku dan dia berdiri mematung di sana hingga pucat.

 

Namun, saat ini, dia menunjukkan senyuman yang tenang dan berkata, "Aku cuma seorang junior, mana mungkin aku berani menghalangimu, Pak Tua? Aku di sini cuma untuk mengingatkanmu, kalan jangan lupa masih ada Ibu Pak Adriel dan orang lainnya yang ada di sini..."

 

Jasai menatap dengan tajam.

 

"Junet, bagaimanapun kamu adalah seorang tentara! Beraninya kamu mengancam keluarga Pak Adriel! Apa kamu masih punya malu?"

 

Kalvin berteriak dengan marah.

 

"Pak Adriel adalah penyelamat ayah angkatku. Bagaimana mungkin aku mengancam keluarga Pak Adriel? Jangan memfitnahku sembarangan!"

 

Junet tersenyum tipis dan berkata, "Aku cuma memberitahumu. Sekarang Pak Adriel sudah menyinggung begitu banyak orang. Siapa yang tahu kalau mereka akan datang ke sini secara diam-diam untuk memanfaatkan kepergian kalian?"

 

"Jangan lupa, nggak ada berita tentang Wiryo. Dia sudah menjadi anjing gila sekarang..."

 

"Awalnya, aku bisa memastikan bahwa keluarga Pak Adriel aman. Siapa yang meminta Pak Adriel untuk memasukkan Zaskia ke sel isolasi? Kalau musuh yang kuat menyerang, aku akan sulit bertahan sendirian..."

 

Junet mengatakan ini dengan penuh arti. Dia menatap Adriel dan berkata, "Pak Adriel, katakan padaku, apa ini masuk akal?"

 

Adriel menatapnya dengan mata dingin dan menjawab, "Rencana yang luar biasa."

 

Junet tersenyum sambil menyahut, "Pak Adriel terlalu menyanjung."

 

Jasai dan yang lainnya juga terlihat murma. Junet memang orang yang licik. Apa yang dia katakan masuk akal dan beralasan.

 

Jika dia dan yang lainnya pergi, tidak ada yang bisa mengetahui apakah dia ingin melakukan sesuatu pada Ana dan yang lainnya. Dia bisa mengabaikan semua tanggung jawabnya.

 

Bahkan Gary Tak Terkalahkan hanya bisa dihukum atas kejahatan kelalaian dalam perlindungan.

 

Namun, jika keluarga Juwana tetap tinggal, maka Adriel harus menghadapi musuh yang kuat sendirian.

 

Junet ini benar-benar ingin menimbulkan masalah bagi Adriel.

 

"Aku akan pergi sendiri. Pak, tolong bantu aku menjaga yang lain."

 

Adriel berkata dengan lembut.

 

"Nggak bisa!"

 

Jasai menyela tanpa ragu. Dia berkata bahwa orang tersebut pasti adalah musuh yang kuat. Dia hendak membujuknya lagi. Misalnya, Aurel hanyalah seorang wanita dan dia bisa memberi Adriel lebih banyak wanita di masa depan.

 

Adriel menyela, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pak, aku sudah menyesalinya sekali dan aku nggak ingin menyesalinya untuk kedua kalinya. Kita hidup cuma sekali, kalau nggak bisa melindungi orang terdekat, apa artinya dengan punya kekuatan yang kuat?"

 

"Jalur kultivasi adalah jalan menumbuhkan pikiran, jalan berperang, jalan hidup dan mati. Kalau aku nggak berani menghadapi hidup dan mati, kultivasi apa yang sudah aku lakukan?"

 

"Aku harus melakukannya dan nggak bisa bersembunyi."

 

"Aurel percaya padaku dan melindungiku, aku nggak bisa mengecewakannya."

 

Sepanjang perjalanan ini, Adriel memiliki banyak musuh dan sedikit teman. Dia menghargai sedikit teman yang dia miliki. Terlebih lagi, Aurel adalah orang kepercayaannya. Bagaimana Adriel bisa membiarkan Aurel berada dalam bahaya sendirian?

 

Setelah mengalami pertarungan hidup dan mati terakhir, Adriel menahan amarahnya dan tidak akan mudah menyinggung orang lain lagi.

 

Tetapi mengapa ada jalur kultivasi? Ini bukan karena manusia mempunyai sesuatu untuk dilindungi, sehingga mereka berulang kali melanggar batasan fisik mereka, mengatasi rintangan dan berjalan di jalur kultivasi. Beberapa pionir tewas dalam proses ini, tetapi jalur kultivasi semakin terbuka lebar.

 

Sejak dia mulai berkultivasi, Adriel telah berada di jalan hidup dan mati. Ada beberapa hal yang tidak bisa dihindari dan dihindarkan.

 

Tidak peduli seberapa kuat warisannya, terkadang dia harus menghadapi hidup dan mati.

 

Setelah berkata demikian, semua orang tercengang dan menatap Adriel dengan ekspresi campur aduk. Mereka merasakan semangat yang tak terkalahkan dan menakjubkan. Hanya keberanian untuk menghadapi hidup dan mati yang membuat orang- orang terkesan.

 

"Kalau begitu, misal kamu nggak akan kembali ucap Jasai sambil mengerutkan kening.

 

"Kalau begitu aku akan pergi dan nggak akan kembali!"

 

Adriel keluar dari pintu tanpa melihat ke belakang lagi.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 890 Membakar Langit ~ Bab 890 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.