Membakar Langit ~ Bab 906

 

Bab 906

 

Nancy memandangi tangga dengan ekspresi rumit. Dia merasa sedih, Gaya heroik dan sikap balas dendam kuat Adriel tadi ada di depan matanya.

 

Namun sekarang, Adriel akan mati

 

Di lantai delapan!

 

Adriel menghadapi serangan energi sejati yang kuat. Dengan tatapan fokus, dia mengayunkan pedang gioknya. Sebuah pedang raksasa yang sebelumnya telah membunuh Fendi muncul kembali, membawa ratusan energi pedang kecil dan menghantam dengan keras!

 

Bam!

 

Pedang raksasa dan energi sejati saling bertabrakan dengan keras!

 

Namun kali ini, pedang raksasa yang membunuh Fendi dengan kuat hanya bertahan selama beberapa saat sebelum hancur!

 

Energi sejati itu seperti seberkas cahaya yang meluncur, lalu merobek energi pedang raksasa itu dan menyerang Adriel dengan kekuatan yang luar biasa!

 

Bam!

 

Adriel terpental dan langsung menabrak tembok. Tubuhnya terbenam di dalam reruntuhan beton itu.

 

Sementara itu, Elin mengernyit sambil menatap Adriel dengan tatapan tajam.

 

Dia melihat Adriel muntah darah dan tulangnya patah. Namun, dia masih bisa mendongak dan tersenyum pada Elin.

 

"Nona Elin, bagaimana tubuhku ini? Apa kamu puas?

 

Dia melepaskan diri dari reruntuhan beton itu. Tulangnya mengeluarkan suara berderak, ototnya membesar seperti gelombang air, dan tulangnya yang patah itu bahkan kembali pulih dengan cepat....

 

Ketika mendapat serangan kuat dari Sugi, Adriel terluka parah dan hampir mati. Namun sekarang, Adriel belum mencapai batasnya.

 

Ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa dari fisik dan tingkatannya.

 

"Menarik juga..." kata Elin sambil memejamkan matanya.

 

Meskipun tadi dia hanya melakukan serangan biasa, bukan berarti dia itu mahaguru tingkat satu yang bisa dengan mudah menahan serangan tersebut.

 

Ternyata Adriel masih bisa bergerak dengan lincah

 

Ini benar-benar di luar dugaan Elin.

 

"Ada yang lebih menarik. Bagaimana kalau kamu mencoba seranganku ini?"

 

Adriel tiba-tiba tersenyum, lalu berteriak. Teknik Penerobos Surgawi tahap pertama langsung terbuka, kemudian muncul garis-garis merah yang padat dari tubuhnya!

 

Darahnya berdesir!

 

Pada saat itu, bayangan dua naga dan dua gajah muncul lagi!

 

Mereka mengelilingi Adriel dan meraung ke arah Elin!

 

"Aum, aum!"

 

Ekspresi Elin tampak dingin. Dia tidak menggunakan seluruh kekuatannya dan hanya bertindak dengan santai. Serangan-serangan Adriel bisa diatasi dengan mudah olehnya.

 

Di bawah gelombang pertempuran itu, seluruh aula menjadi berantakan. Semua meja, kursi, dan perabotan hancur berkeping-keping!

 

Selain itu, keributan ini juga terdengar oleh orang- orang di bawah. Mereka semua tampak ketakutan dan terus mundur, seolah-olah ada dua binatang buas yang sedang bertarung di aula itu, yang mungkin akan menyerbu kapan saja.

 

Adriel tergeletak di reruntuhan. Tubuhnya dipenuhi dengan luka dan berkas darah. Dia terengah-engah di atas puing-puing perabot itu.

 

Sebaliknya, Elin berdiri dengan tangan di belakang punggungnya. Tubuhnya tampak bersih. Lalu, dia perlahan-lahan berjalan ke arah Adriel yang tergeletak di lantai sambil berkata dengan ekspresi sombong dan nada tenang, "Apa kamu sudah siap untuk mati?"

 

Meskipun keduanya adalah master puncak tingkat delapan, kekuatan Elin jauh di atas Sugi. Master puncak tingkat sembilan biasa mungkin tidak bisa mengalahkannya.

 

Adriel terbaring di lantai dengan napas terengah - engah. Wajahnya dipenuhi dengan darah. Dia tiba- tiba tertawa sambil menggelengkan kepalanya, lalu mengulurkan tangannya dan berkata, "Tolong tarik aku. Aku mau mengobati lukaku."

 

"Apa kamu bilang? Kamu sudah membunuh anakku, kamu pikir aku akan melepaskanmu ? Dendam atas kematian anakku nggak akan bisa hilang!" ujar Elin dengan marah.

 

"Cukup sudah! Bukankah dia hanya anak bodoh? Jangan bersikap seolah-olah kamu benar-benar ingin dia hidup."

 

Adriel menatapnya dengan tatapan sinis, lalu mengulurkan tangannya sambil berkata, " Sebenarnya aku sudah sangat membantumu. Cepat carikan aku tempat yang tenang untuk menyembuhkan luka."

 

Elin terdiam sejenak. Dia menatap Adriel dengan tatapan yang tak bisa diungkapkan.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 906 Membakar Langit ~ Bab 906 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 25, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.