Bab 910
Adriel tiba-tiba menggelengkan kepala
dan tertawa.
"Apa yang kamu tertawakan?"
tanya Elin sambil tertegun.
"Elin, kamu sungguh nggak
mengerti aku," balas Adriel.
Adriel menatap Elin, lalu mengucapkan
kata demi kata, "Aku nggak pernah berpikir untuk bergantung padamu sejak
awal!"
"Kamu ..."
Elin sedikit mengernyit, apakah
Adriel sedang menyangkal?
Siapa lagi yang bisa diandalkannya
jika bukan orang lain?
Elin tidak bisa memikirkan cara lain
apa yang bisa dilakukan oleh Adriel
"Apa kamu lupa bahwa aku adalah
jenius dalam kultivasi? Aku juga adalah dokter sakti yang langka..." ujar
Elin.
Adriel tersenyum dan menatap lambang
keluarga di bahu Elin, lalu dia berkata dengan penuh minat, " Katamu
lambang ini punya kekuatan kutukan? Bahkan Guru Bumi pun nggak bisa
menghilangkannya?"
"Tentu saja," jawab Elin
sambil mengerutkan kening. Lambang keluarga ini hanyalah simbol rasa malu
baginya. Selama bertahun-tahun, dia telah menggunakan berbagai cara untuk
diam-diam mencari seseorang yang dapat membantunya melepaskan belenggu lambang
keluarga ini tanpa diketahui oleh siapa pun.
Elin adalah seorang jenius,
menghadapi kesulitan latihan tiga kali lipat dari orang biasa dan berhasil
mencapai master puncak tingkat delapan!
Sekarang malah dibuang begitu saja!
Elin tidak rela!
Adriel tersenyum. Dia mengeluarkan
beberapa jarum emas, lalu menjentikkan jari dengan santai, hanya terlihat
beberapa jarum emas terbang di udara. Setelah mencapai master puncak, dia dapat
menggunakan lebih banyak teknik jarum, ini adalah teknik mengendalikan jarum di
udara.
"Apakah kamu berniat
menghilangkan kutukanku?" tanya Elin.
Sementara saat Elin melihat situasi
ini, dia juga langsung mengerti maksud Adriel. Namun, dia malah agak
mengerutkan kening dan berkata, " Nggak perlu repot-repot. Ini bukan penyakit,
melainkan kekuatan kutukan yang harus diatasi dengan kultivasi..."
"Jangan berisik," ucap
Adriel dengan tenang.
Elin mendengus dingin dan tidak
berbicara lagi. Tetapi, melihat Adriel yang begitu fokus, memunculkan sedikit
harapan dalam hatinya.
Elin tahu sedikit tentang seberapa
percaya diri Adriel dengan keterampilan medisnya...
Tetapi, kekuatan kutukan ini sungguh
bukan penyakit...
Apakah Adriel benar-benar bisa
melepaskannya?
Tidak lama kemudian, sudah berlalu
lebih dari sepuluh menit.
Elin merasakan darah dan energi dalam
tubuhnya masih terhambat, tidak ada sedikit pun tanda-tanda kekuatan kutukan
itu terlepas, lalu dia sedikit menggelengkan kepala.
Benar saja, tetap tidak bisa.
Mungkin Adriel ingin menggunakan
keterampilan medisnya untuk membuktikan bahwa dia adalah seorang dokter sakti,
dia dapat menghilangkan kekuatan kutukan yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh
Guru Bumi.
Jadi Adriel akan memiliki masa depan
yang cerah dan bisa mendapatkan perlindungan dari banyak orang kuat.
Bahkan bisa membuat para orang kuat
itu rela menerima konsekuensi dan bermusuhan dengan ayah Nando demi dia?
Namun, pada akhirnya itu sedikit
tidak realistis
Elin sedikit menggelengkan kepala dan
berkata, " Nggak perlu repot-repot, ini bukan sesuatu yang bisa kamu
lepaskan..."
Namun, setelah Elin selesai
berbicara, wajahnya yang penuh ketidakpercayaan tiba-tiba membeku.
Jarum emas bergetar dengan hebat.
Segumpal demi segumpal asap hitam
perlahan- lahan mengalir keluar melalui jarum emas di atas bahu!
Sementara Elin tertegun, dia
merasakan darah dan energi yang membeku di dalam tubuhnya mulai mengalir
perlahan seperti sungai yang melebur di musim semi!
Kecepatan makin cepat dan akhirnya
meledak!
Darah itu mengalir deras seperti
sungai yang tak pernah berhenti!
"Bagaimana mungkin?" seru
Elin.
Elin menjerit kaget dan menatap
Adriel dengan tidak percaya. Namun, hanya terlihat Adriel yang menyimpan jarum
emas dengan santai, lalu berkata dengan meremehkan, "Kekuatan kutukan
omong kosong. Barang kelas atas seperti itu, setidaknya harus tingkat ilahi
baru bisa menguasainya."
No comments: