Bab 924
Tiba-tiba, Adriel melayangkan satu
tamparan keras!
Suara keras seolah olah sebuah gunung
besar menghantam terdengar. Suara angin pecah terdengar di udara, disertai kekuatan
luar biasa!
"Nggak mungkin!"
Luxio seketika membelalakkan mata,
bulu kuduknya meremang, sementara dia dengan cepat mencoba menghindar.
Namun, dia bergerak terlalu cepat dan
terlalu kuat, sehingga tak bisa mengelak tepat waktu.
Plak!
Tamparan itu mendarat langsung di
wajah Luxio. Suara keras bagai tabrakan logam terdengar!
Wajah Luxio yang berkilau dengan rona
logam kuning tembaga langsung terdistorsi.
Beberapa giginya yang patah bercampur
darah terlempar ke udara!
Seluruh tubuh Luxio terpental jauh
oleh kekuatan luar biasa itu!
Dengan suara benturan tajam, wajahnya
menghantam keras ke tanah!
Tubuh Luxio sudah dilatih dengan
kekuatan luar biasa, hingga bahkan jalan aspal mengeluarkan suara berdebum
keras saat dihantam, serta permukaan tanah tempatnya jatuh pun retak!
"Peringkat ke-15 di Daftar
Genius apanya? Kamu hanya membuang-buang waktuku," kata Adriel sambil
menggelengkan kepala perlahan.
Tanto melihat pemandangan ini dengan
terpaku, seolah belum bisa memahami apa yang baru saja terjadi
Menang?
Semudah ini?
Luxio yang ada di peringkat ke-15 di
Daftar Genius, bisa dikalahkan hanya dengan satu tamparan dari Adriel?
Tanto merasa seperti sedang bermimpi.
"Kamu, kamu tubuhmu terbuat dari
apa?"
Luxio dengan susah payah memuntahkan
darah, pandangannya dipenuhi keterkejutan. Selain dirinya, tak ada yang tahu
betapa mengerikannya tamparan tadi.
Di telinganya, dia mendengar suara
raungan naga dan gajah, penuh wibawa sekaligus mengerikan, seolah naga dan
gajah itu menghantamnya langsung!
Mengerikan!
Kekuatan tubuh yang sangat luar
biasa!
Tubuh yang selalu Luxio banggakan
telah hancur berkeping-keping!
"Aku sudah bilang, kamu nggak
pantas bertarung denganku, tapi kamu nggak percaya..." ujar Adriel dengan
santai.
Namun, tiba-tiba mata Luxio
membelalak saat melihat Adriel berjalan mendekatinya selangkah demi selangkah.
Dia segera merasakan ancaman kematian
yang mendekat, lalu dengan cepat berkata, "Tunggu! Kita bisa membicarakan
ini! Kamu butuh sekutu sekarang, aku bisa."
Bum!
Adriel menginjak kepalanya,
menghancurkannya seketika itu juga!
Darah munyembur ke segala arah!
Adriel mengangkat kakinya perlahan,
lalu dengan tenang berkata, "Badut kecil."
Glek.
Mata Tanto hampir keluar dari
rongganya. Dia menelan ludah dengan susah payah. Seorang ahli peringkat ke-15
di Daftar Genius bisa begitu saja diinjak mati oleh Adriel?
Saat itu, Adriel sudah berbalik
melewati Tanto. Dia berkata dengan santai, "Ini sedikit membuang waktu.
Ayo kita pergi."
"Oh..."
Tanto baru tersadar dari
keterkejutannya. Dia memandang Adriel yang naik ke dalam mobil dengan perasaan
penuh keterkejutan. Dia segera mengikuti masuk ke mobil.
Namun, begitu dia duduk di dalam, dia
menerima telepon. Setelah berbicara sebentar, wajahnya mendadak berubah pucat.
Dia segera memutuskan panggilan, lalu berkata dengan panik kepada Adriel,
"Ayahku bilang kalau keluarga Surya sudah tahu tentang keberadaanmu.
Sekarang Gilbert sedang dalam perjalanan untuk membunuhmu!"
Adriel sudah menyalakan mobil, dia
hanya berkata dengan tenang, "Aku sudah tahu."
"Apa yang kamu tahu? Itu adalah
Gilbert! Peringkat pertama di Daftar Genius!" batin Tanto.
No comments: