Membakar Langit ~ Bab 930

 

Bab 930

 

Deka berkata dengan ekspresi serius.

 

Tiba-tiba, Tanto tersadar, melebarkan matanya dan segera menyela, "Kamu bilang kamu ingin Pak Deka naik jabatan. Apa kamu ingin menggunakan keterampilan medismu untuk mengubah masa depan Pak Deka sebagai imbalan atas perlindungan Pak Deka?"

 

Setelah semua orang mendengar ini, mereka semua segera bereaksi sambil mengalihkan pandangan mereka ke arah Adriel. Rencana ini sepertinya cukup masuk akal.

 

Namun, Adriel melihat wajah terkejut mereka dan tidak tahu harus menjawab apa. Akhirnya dia menyahut, "Kalian tadi nggak mendengarku?"

 

"Aku akan mengulanginya lagi."

 

"Pertama-tama, aku nggak kenal dengan orang yang bernama Dahlan itu."

 

"Kedua..." Pada titik ini, Adriel mengerutkan bibirnya dengan sombong dan berkata, "Sosok yang bernama Dahlan itu kalau dibandingkan dengan aku, dia cuma siswa sekolah dasar. Kalau aku memanggilnya sebagai guru, umurnya akan berkurang."

 

Semua orang menatapnya dengan heran. Adriel tampak tenang dan seolah-olah menganggap semua dokter di dunia ini bukan apa-apa. Dia seolah berkata bahwa ada dua jenis dokter sakti di dunia ini. Yang pertama adalah Adriel, sedangkan yang kedua adalah orang lainnya....

 

"Bukan Pak Dahlan..."

 

Ketika Deka mendengar ini, dia menatap Adriel dengan tidak percaya. Dia segera bergumam dengan suara gemetar, "Kalau begitu, apa kamu anggota dari Sekte Dokter Surgawi?"

 

Setelah mengatakannya, kebanyakan orang termasuk Tanto tidak mengerti apa yang Deka maksud.

 

Hanya Ergo yang menghela napas seraya menatap Adriel dengan tatapan yang tidak terkejut lagi, melainkan ketakutan.

 

Sekte Dokter Surgawi adalah sebuah sekte tersembunyi.

 

Orang awam bahkan tidak pantas mengetahui namanya.

 

Jika Ergo bukan cucu Deka, dia juga tidak akan mengetahuinya.

 

Meskipun Deka adalah gubernur yang terhormat

 

Dia juga hanya tahu sedikit tentang sekte tersembunyi ini.

 

Bukan hal yang salah jika sebelumnya Ergo ditampar. Jika Adriel benar-benar anggota dari Sekte Dokter Surgawi, jangankan tamparan di wajahnya, bahkan jika kakinya patah itu tetap tidak sepadan. Karena Ergo sudah berkata tidak sopan pada Adriel!

 

Sementara itu, Ergo dan Deka sedang menatap dengan serius.

 

Adriel menyentuh dagunya sambil bergumam, " Sekte Dokter Surgawi...".

 

Ini adalah kedua kalinya Adriel mendengar nama Sekte Dokter Surgawi. Sepertinya sekte ini cukup berpengalaman.

 

Namun, hanya itu saja yang dia tahu.

 

Karena mereka tidak pernah disebutkan dalam warisan Tabib Agung. Artinya sekte ini tidak layak disebutkan oleh Tabib Agung. Jadi, mereka memang tidak layak.

 

Sementara itu, ekspresi Deka tampak lebih bingung. Jika Adriel benar-benar murid dari Sekte Dokter Surgawi, maka situasinya akan menjadi lebih serius

 

Dibandingkan dengan Sekte Dokter Surgawi, keluarga Forez bukanlah apa-apa.

 

Namun, saat kakek dan cucu itu sedang saling menatap dengan penuh kebingungan, Adriel mengerutkan bibirnya dan berkata, "Aku nggak kenal dengan mereka..."

 

"Oh..."

 

Deka menghela napas lega dengan ekspresi penyesalan di wajahnya. Benar juga, bagaimana Deka bisa memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang dari Sekte Dokter Surgawi? Sosok mereka seperti seekor naga yang hanya terlihat kepalanya saja...

 

Namun, saat berikutnya, wajahnya menjadi kaku. Adriel menyahut dengan ringan, "Sepertinya kamu sangat memedulikan Sekte Dokter Surgawi. Kalau suatu hari nanti kamu membutuhkan mereka, aku akan menemui mereka dan meminta tolong pada mereka untuk membantumu...."

 

Deka terdiam.

 

Dia menatap Adriel tanpa berkata-kata Keterampilan medismu sudah bagus, tetapi kamu masih ingin meminta tolong pada Sekte Dokter Surgawi?

 

Apakah kamu belum sadar...

 

Sungguh.

 

Adriel ini sangat sombong, dia bersinar terang saat diberi sinar matahari dan selalu berbicara omong kosong

 

"Baiklah, Pak Deka. Apa sekarang kita bisa duduk dan bicara?"

 

Tanto mengingatkan dengan hati-hati.

 

Deka melambai kepada penjaga dan berkata, " Keluar semuanya."

 

Adriel akhirnya menyembuhkan penyakit kronisnya, jadi dia harus menunjukkan sikap layak seperti pada tamu terhormat.

 

Setelah para penjaga itu pergi.

 

Deka menatap Adriel, kembali pada sosoknya yang telah lama berkuasa. Akan tetapi, dia tidak lagi berani meremehkan Adriel. Dia menatap Adriel dengan tatapan tajam dan serius di matanya sambil berkata, "Bagaimana kamu tahu kalau aku mengidap penyakit kronis? Aku nggak pernah memberi tahu hal ini pada orang lain!"

 

Ergo juga menatap Adriel sambil bertanya-tanya dalam hati.

 

Kondisi fisik dari seorang pejabat tinggi dirahasiakan. Bagaimana Adriel bisa mengetahuinya?

 

Apakah keluarga Juwana yang memberitahunya?

 

Makin memikirkannya, Ergo makin merasa kemungkinan itu bisa saja terjadi. Oleh karena itu, Adriel datang untuk menyembukan kakeknya dan mereka meminta Adriel untuk menyelamatkan nyawa kakeknya.

 

Ketika Tanto melihat ini, dia juga duduk dan menatap Adriel dengan tatapan kagum.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 930 Membakar Langit ~ Bab 930 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.