Membakar Langit ~ Bab 935

 

Bab 935

 

"Brugh!"

 

Tetua itu duduk tidak berdaya di tengah hamparan jasad dan genangan darah. Dia bergumam dengan wajah pucat, "Sudah berakhir, semuanya sudah berakhir..."

 

Sementara itu, di sisi lain.

 

Di depan Kantor Gubernur.

 

Beberapa mobil sedang mengepung Kantor Gubernur.

 

Namun, di kejauhan, jalanan sudah dikosongkan Kendaraan yang padat memenuhi seluruh jalan. Ada lebih banyak orang yang berdiri di sana, seperti pedang dan senjata dengan tatapan yang serius dan mengesankan.

 

Elin berdiri dengan tenang, menatap pintu Kantor Gubernur dengan tatapan dingin dan penuh dengan niat membunuh.

 

Sementara itu di sekelilingnya, sebagian besar bos besar Kota Majaya yang memiliki dendam terhadap Adriel juga turut hadir. Setelah mereka mengetahui bahwa Adriel telah muncul, mereka semua datang untuk menyaksikan kematian Adriel dengan penuh minat.

 

Riko tersenyum seraya berkata, "Aku dengar kalau Nona Elin terakhir kali dijebak oleh Adriel. Orang- orang dari keluarga Forez masih dalam proses. Aku nggak berbakat, tapi aku masih bisa membantu Nona Elin nanti."

 

Di belakang Riko terdapat empat ahli yang memiliki aura yang kuat dan tenang.

 

"Nggak perlu."

 

Elin menyahut dengan nada dingin, "Aku sendiri yang akan membunuhnya!"

 

"Haha, tentu saja. Nona Elin pasti akan membalas pembunuhan putranya dengan tangannya sendiri...

 

Eric berdiri dan berkata sambil tersenyum santai. Dia melihat ke arah Kantor Gubernur dengan tatapan lega di matanya sambil berkata, "Jangan khawatir, Nona Elin. Aku sudah bicara dengan Pak Deka."

 

"Sepertinya Pak Deka mengizinkan Gary untuk tinggal lebih lama karena menghormatinya. Tapi dia pasti akan segera mengusirnya!"

 

Riko mengerutkan kening, tetapi dia tidak mengatakan apa pun. Awalnya, dia mengatur anak buahnya untuk pergi ke seluruh Kota Majaya. Dia berharap bisa menjadi orang pertama yang menemukan Adriel dan menawarkan bantuan kepada keluarga Forez.

 

Sekarang ada sedikit masalah. Adriel melarikan diri ke Kantor Gubernur dan ini membuat rencana Riko menjadi sia-sia.

 

"Lalu, kalau Gary melancarkan serangan, aku pasti akan membantu keluarga Forez dengan sekuat tenaga."

 

Riko hanya bisa berusaha mencoba yang terbaik untuk balas budi. Lalu, dia mengalihkan pandangannya ke samping dengan ekspresi kurang menyenangkan.

 

Lalu, dia melihat Junet yang tiba-tiba muncul di sana.

 

Di sampingnya, ada seorang pria tua berpakaian sederhana dan menunjukkan ekspresi tenang.

 

Itu adalah seorang ahli.

 

Meskipun Riko tidak memahami kultivasi, saat melihat sikap Dennis, dia merasa bahwa Dennis cukup hebat.

 

"Pak Adriel adalah penyelamat ayah angkatku. Tentu saja aku ingin berusaha semaksimal mungkin untuk melindunginya, tapi... "

 

Saat ini Junet memasang ekspresi sedih di wajahnya. Dia menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, " Aku nggak bisa menjadi musuh bagi ayah angkatku. Walaupun ayah angkatku menyalahkanku lagi, aku juga nggak bisa mengambil tindakan. Tolong, silakan kalian pergi saja."

 

Riko mengangkat alisnya samar, lalu menyahut sambil tersenyum, "Jenderal Junet sangat sadar dengan situasi saat ini. Suatu hari nanti, kamu bisa berkunjung ke kediamanku."

 

Junet tersenyum dan tidak berkata apa-apa. Ponsel di tangannya tiba-tiba berdering. Ternyata itu adalah panggilan telepon dari Gary.

 

Dia mengerutkan kening, lalu menutup teleponnya.

 

Junet menatap Dennis yang ada di sebelahnya seraya berbisik, "Pak Dennis, ayah angkatku sudah meneleponku dan orang-orang di sekitarku beberapa kali. Sepertinya dia ingin aku melindungi Adriel. Aku nggak menjawab satu pun panggilannya. Kamu lihat..."

 

Dennis mengambil ponsel Junet dengan santai. Dia mengangkat tangannya, lalu menghancurkan ponsel itu. Setelah itu, dia berkata dengan tenang, " Walaupun dia menghancurkan kemampuan bela dirimu, aku bisa mencari teman lamaku di sini untuk menyembuhkanmu."

 

"Terima kasih, Pak Dennis!" sahut Junet seraya menghela napas lega. Inilah yang paling dia khawatirkan. Sekarang, dengan adanya Dennis, dia tidak akan takut pada apa pun.

 

Sementara itu, Kalvin dan Nancy juga ada di sini. Mereka merasa sedih melihat cerita akhir Adriel. Jasai tidak akan sanggup melihat Adriel mati, dia memilih tinggal di sanatorium.

 

Dia dipercaya oleh leluhurnya untuk mengambil jenazah Adriel. Setidaknya Jasai tidak boleh membiarkan Adriel mati tanpa tempat pemakaman.

 

Sementara itu, Elin menatap dengan acuh tak acuh sambil melihat ke arah Kantor Gubernur. Dalam hatinya diam-diam membenci Adriel karena tidak tahu harus berbuat apa. Pria itu pikir, dia bisa menyelamatkan dirinya dengan melarikan diri ke Kantor Gubernur?

 

Sungguh konyol.

 

Sekarang Elin terpaksa membunuh Adriel di depan semua orang.

 

Namun, ini adalah Kantor Gubernur dan keluarga Forez tidak bisa menyerang secara sembarangan Elin hanya bisa berharap Adriel bisa tinggal di sana lebih lama, sehingga dia punya alasan untuk membiarkannya hidup lebih lama.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 935 Membakar Langit ~ Bab 935 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.