Bab 942
"Sudah seperti ini saja Pak Deka
masih sok misterius! Cepat bicara!" desak Kalvin dengan gelisah.
Kalvin merasa begitu kesal melihat
Adriel yang begitu gagah perkasa ternyata berakhir dikepung seperti ini
seolah-olah sedang dipermainkan!
Dia ingin sekali memberikan informasi
kepada Adriel agar Adriel tahu kemampuan seperti apa yang lawannya miliki!
"Lagu Pedang Teratai
Hijau!" kata Elin sambil sedikit memicingkan mata. "Setiap gerakannya
akan memunculkan bunga teratai. Satu teratai bisa mencabut nyawa, satu teratai
lainnya bisa meningkatkan tingkat. Itu bukanlah jurus yang bisa dilatih oleh
orang biasa. Gilbert hebat sekali."
Adriel hanya menatap dengan tenang.
Sebagai orang yang langsung melawan
Gilbert, tentu saja dia bisa merasakan bagaimana teknik pedang dan energi
Gilbert makin meningkat seiring dengan setiap gerakan yang dia ambil.
Saat Gilbert menyelesaikan gerakan
kesembilan, dia bahkan tidak bisa ditatap secara langsung karena rasanya matanya
itu seperti pedang yang tajam!
Benar-benar mencengangkan!
Adriel pun mengernyit. Pada dasarnya,
Lagu Pedang Teratai Hijau adalah jurus yang menumpukkan kekuatan. Tujuannya
adalah agar bisa mencapai kekuatan maksimum untuk langsung membunuh lawan dalam
bela diri.
Level Adriel sendiri masih kurang.
Dia bisa kalah apabila kekuatan yang Gilbert kumpulkan terlalu besar. Dia pasti
keburu mati sebelum bala bantuan dari ayahnya datang...
"Bunuh!"
Adriel tahu dia tidak bisa diam saja
dan harus mengulur waktu selama mungkin, jadi dia sengaja menerjang maju dan
menyerang lebih dulu. Dia mengayunkan pedangnya dan mengerahkan semua
kemampuannya!
Naga Gajah ikut mengaun dan
mengempaskan serangan yang sarat akan kemampuan bela diri Adriel menuju
Gilbert!
"Bayangan Energi Darah? Boleh
juga."
Gilbert terlihat makin bersemangat
dan gembira saat melihat kekuatan yang luar biasa mendadak membuncah keluar
dari tubuh Adriel.
Tubuhnya langsung menegang, semua
ototnya berkontraksi. Dia terlihat seperti sedang menghancurkan sesuatu yang
menghalanginya. Ekspresinya terlihat begitu serius dan energi sejati meledak
dari sekujur tubuhnya. Urat-urat di lehernya menonjol keluar. Gilbert pun
berseru dengan lantang, "Habisi dia!"
Setelah itu, Gilbert pun melakukan
gerakan kesepuluh!
Wuusss!
Begitu dia melangkah maju, tiba-tiba
terdengar bunyi pedang yang bergemuruh, lantang dan jauh seolah-olah berasal
dari tengah awan dan tidak terhalangi apa pun.
Hasrat membunuh yang begitu kuat dan
mencekam juga terasa!
Wuuung!
Seiring dengan bunyi pedang itu,
sebuah teratai berwarna hijau yang berukuran besar pun terbentuk di bawah kaki
Gilbert!
Teratai itu terbentuk dari energi
sejati, energi darah dan teknik pedang yang memadat!
Kelihatannya cukup samar seperti
bayangan, tetapi teratai itu terbentuk dari hasrat membunuh yang luar biasa
kuat!
"Bayangan Teratai Hijau! Itu
berarti dia memang benar-benar sudah menguasai Lagu Pedang Teratai
Hijau..." seru seseorang dengan kaget.
Entah jurus apa pun itu pasti akan
memunculkan sesuatu yang tidak biasa saat sudah dilatih hingga batas
maksimumnya. Sesuatu itu adalah "bayangan ", hal yang berada di luar
logika pada umumnya.
Contohnya saja Adriel yang memiliki
bayangan Naga Gajah akibat kekuatan fisik dan energinya yang luar biasa,
ditambah dengan pengaruh Jurus Naga Gajah Penghempas Langit.
Gilbert sendiri bisa memunculkan
Bayangan Teratai Hijau karena dia sudah melatih Lagu Pedang Teratai Hijau
hingga ke batas maksimumnya sehingga dia bisa memadatkan teknik pedangnya!
"Nggak cuma kamu, si jenius!
Kalau cuma soal bayangan, aku juga punya!"
Gilbert menatap Adriel dengan angkuh.
"Kamu itu belum pantas buat membunuhku!"
Sorot tatapan Gilbert itu membuat
Adriel kulit Adriel terasa perih, bahkan Adriel juga merasa agak sesak napas.
Adriel jadi menyadari betul kenapa
Gilbert menduduki peringkat kesatu dalam Daftar Genius.
Jika dia tidak menjadi nomor satu
dengan kekuatannya yang sehebat ini, berarti Kota Majaya itu agak aneh.
Meskipun begitu...
"Aku sudah lama nggak bertemu
lawan sepertimu! Ini kesempatan bagiku untuk menguji batas kemampuanku!
Bunuh!"
No comments: