Membakar Langit ~ Bab 951

   

Bab 951

 

Sementara itu, di depan pintu Kantor Gubernur.

 

Pertarungan sengit antara Adriel dan Gilbert akhirnya akan segera berakhir.

 

Syutt!

 

Teratai hijau yang berputar-putar di sekitar Gilbert sangatlah mistis. Ada suara gemuruh yang terus menerus meledak dari dalam tubuhnya, seolah-olah energi pedang di dalam tubuhnya sangat gelisah dan bersiap untuk melarikan diri!

 

Sebuah energi pedang yang kuat dilepaskan dengan liar, meninggalkan jejak yang dalam!

 

"Adriel sudah menerobos! Tapi, Gilbert merasa nggak puas. Dia ingin mencoba untuk mendorong teknik Pedang Keagungan Tunggal-nya ke puncak dan menyatu dengan pedang!"

 

Ada orang yang menunjukkan ekspresi aneh.

 

Semua orang terkejut. Gilbert menindas teman sejawatnya, tetapi dia dipaksa oleh Adriel ke posisi seperti ini. Kalau gagal, Gilbert tidak hanya akan menerima serangan balasan, tetapi reputasinya juga akan hancur!

 

Gilbert sudah tidak bisa mendengar pembicaraan ini. Tatapannya tampak kejam, napasnya dingin, dan tubuhnya seperti pedang. Dia menghidupkan energi pedang dengan energi darahnya, kemudian mendorongnya agar menyatu dengan dirinya!

 

Pada saat ini, teratai hijau yang mengelilingi Gilbert makin banyak, seolah-olah sedang melindunginya. Tidak peduli seberapa keras Adriel menyerang, sulit untuk melukainya. Sebaliknya, energi pedang di dalam dirinya makin kuat!

 

Saat melihat situasi itu, Adriel berhenti menyerangnya. Dengan lambaian tangannya, energi darah yang tersebar kembali ke dalam tubuhnya. Tubuhnya bergemuruh, mengeluarkan suara raungan naga dan gajah.

 

Semua orang terkagumkagum. Pertarungan dua genius ini begitu memukau dan menakjubkan. Tidak ada lagi yang bisa melampaui mereka di Kota Majaya.

 

Syutt!

 

Pada akhirnya, Gilbert melonjak ke langit. Dia mengubah dirinya menjadi pedang, sebuah pedang yang tak tertandingi. Ketika pedangnya keluar, energi pedangnya langsung melonjak ke langit, seolah-olah menembus awan, kemudian menerjang ke arah Adriel dengan keras!

 

Bam!

 

Energi pedangnya menghantam Adriel dengan keras, sehingga mengeluarkan suara gemuruh yang mirip dengan benturan logam dan memancarkan percikan api.

 

Di tengah keterkejutan semua orang, Adriel tidak bergerak sedikit pun. Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan garis-garis merah. Tatapannya kosong dan tampak kacau.

 

Rasanya seperti ada kekuatan purba ribuan tahun lalu yang terlelap dalam aliran darahnya dan bangkit kembali!

 

Mata ganda tidak boleh diremehkan!

 

Bagaimana mungkin keturunan bangsawan bisa mati oleh pedang biasa?

 

Syutt!

 

Adriel tidak menunjukkan ekspresi sedih ataupun senang. Dia menggunakan tinju dan pedang gioknya untuk bertarung dengan Gilbert.

 

Kedua belah pihak bertabrakan dengan sengit. Akibatnya, gelombang sisa pertempuran itu menyebar hingga ratusan meter, lalu menggulung puing puing di tanah dan terlempar keluar!

 

Lalu, Gilbert muntah darah dan tubuhnya dipenuhi dengan luka!

 

Darahnya menyembur.

 

"Apa? Apa Gilbert akan kalah?"

 

Di tempat itu, banyak orang yang tampak terkejut.

 

Riko terlihat sangat marah!

 

Dengan ekspresi cemas, Hendi berkata, "Gawat! Gilbert terlalu tergesa-gesa!"

 

"Bagaimana mungkin Gilbert kalah? Ini nggak mungkin!"

 

Junet benar-benar panik. Sebelumnya, Gilbert masih begitu perkasa. Sekarang, bagaimana dia bisa terluka?

 

"Gilbert terlalu tergesa-gesa. Kalau dia bertarung dengan perlahan, kemungkinan besar dia bisa mengalahkan Adriel. Tapi, dia nggak mau dan ingin membunuh musuh dengan kuat. Dia bahkan memaksakan dirinya untuk menggunakan teknik Pedang Keagungan Tunggal yang belum matang."

 

Ekspresi Dennis tampak acuh tak acuh. Dia menggelengkan kepalanya sambil berkata, " Keberhasilan dan kegagalan tergantung pada sifat batin. Gilbert terlalu sombong dan..."

 

Selesai berbicara, Dennis menatap Adriel sembari berkata dengan ragu-ragu, "Tadi, di tubuh Adriel muncul kekuatan aneh. Bahkan aku pun nggak bisa melihat dengan jelas itu kekuatan apa..."

 

Sementara itu, Kalvin terkejut sambil berkata, " Adriel benar-benar akan menang?"

 

Dia sama sekali tidak menyangka akan berakhir seperti ini!

 

Namun, dia menahan napas dan tidak berani lengah.

 

Adriel hanya melewati tahap pertama. Nanti, dia harus memanfaatkan kesempatan untuk mencari cara agar Adriel bisa meninggalkan Kota Majaya...

 

Sementara itu, di sisi lain, orang-orang yang menonton siaran langsung dari berbagai tempat juga terkejut.

 

"Gilbert adalah genius nomor satu di antara rekan- rekannya. Bagaimana mungkin dia kalah?"

 

"Adriel ini luar biasa ya... "

 

"Posisi teratas akan digantikan oleh orang lain."

 

"Pertempuran hari ini sudah cukup untuk membuat nama Adriel terkenal di Nambia!"

 

Semua orang tercengang. Kehebatan Gilbert yang tak terkalahkan dan tak tergoyahkan telah tertanam dalam hati orang-orang di Kota Majaya. Kekalahan Gilbert saat ini membuat mereka sulit untuk memercayainya.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 951 Membakar Langit ~ Bab 951 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.