Bab 953
Jelas, ucapan Adriel lebih masuk
akal. Gilbert bukanlah orang yang suka menjadi nomor satu. Dia hanya tidak bisa
menerima kekalahan!
Setelah terjatuh, dia sulit untuk
bangkit kembali!
Elin juga terpaku sambil menatap
Adriel dengan tatapan penuh makna.
Dalam pertarungan ini, Adriel
tampaknya sudah menang dua kali.
Menang sekali dalam pertarungan dan
menang sekali dalam mental!
Gilbert terpaku dan tidak lagi berteriak.
Tatapannya terus berubah-ubah, jantungnya berdetak kencang, seolah-olah telah
terstimulasi.
"Gilbert, jangan dengarkan
omongannya!"
Hendi langsung panik, takut anaknya
terpengaruh oleh perkataan ini dan akan mengalami gangguan jiwa!
"Huekkk!"
Gilbert tiba-tiba muntah darah dan
wajahnya sangat pucat.
Dia tidak memohon untuk bertarung
lagi. Dia berdiri dengan susah payah tanpa melihat Adriel. Dengan tatapan penuh
kebingungan, dia berjalan terhuyung huyung keluar.
"Gilbert!"
Hendi langsung panik dan menopangnya.
Namun, Gilbert malah mendorongnya,
lalu menatap Hendi dengan wajah pucat pasi sambil berkata, "Aku ingin...
mengasingkan diri!"
Baik!"
Hendi dengan tidak tega segera
memapah Gilbert pergi.
Namun, sebelum pergi, dia memandang
Adriel dengan tatapan tajam dan berkata, "Tunggu saja! Jangan pikir kamu
bisa menghasut tekad anakku! Setelah anakku keluar dari tempat pengasingan, dia
pasti akan membunuhmu!"
"Bawa dulu anakmu. Kalau dia
bisa pulih, kita akan bahas soal pertarungan lagi. Kalau nggak, dia akan
kehilangan kualifikasi menjadi musuhku untuk selamanya," ujar Adriel
sambil menatap mereka pergi.
Ucapan Adriel ini telah mengganggu
tekad Gilbert dan menanamkan iblis dalam hatinya.
Jika tidak bisa menyingkirkan iblis
dalam hatinya, Gilbert tidak akan bisa pulih lagi.
Jika dapat menyingkirkannya,
pertarungannya akan lebih memukau. Inilah yang dinanti-nantikan Adriel.
Semua tergantung padanya sendiri.
"Gilbert sudah kalah!"
Deka dan yang lainnya terkejut.
Selain itu, bos-bos besar di tempat
kejadian dan orang-orang yang menonton siaran langsung benar -benar sangat
bersemangat!
Bahkan generasi muda seperti Gilbert
pun kalah!
Mulai hari ini, di antara teman
sebayanya, Adriel harus dihormati!
Master puncak di bawah tingkat lima
tidak ada yang berani menghalangi Adriel!
Saat ini, Adriel tiba-tiba mendongak
dan berkata dengan tenang, "Kupersilakan genius berikutnya untuk bertarung
denganku!"
Semua orang saling memandang. Mereka
semua menjadi bingung dan tidak bisa berkata-kata.
Pertarungan tadi begitu
mengguncangkan. Semua orang sudah melihatnya. Gilbert saja kalah, sekarang
siapa yang berani bertindak?
Saat ini, nada bicara Adriel yang
tenang ini membuat semua orang di tempat dan yang menyaksikan pertarungan
melalui siaran langsung sedikit terkesan dengan sikapnya!
Ekspresi Adriel sangat tenang,
matanya berbinar, kekuatannya sangat kuat, kulitnya bersinar, dan tubuhnya
bergemuruh.
Tampak ada energi darah yang mengalir
dengan deras, terlihat tak tergoyahkan, membuat orang tidak berani menantang.
Ekspresi Riko dan yang lainnya
langsung menjadi suram. Apakah hari ini mereka benar-benar akan melepaskan
Adriel?
Ekspresi Kalvin langsung berubah dari
terkejut menjadi senang. Lalu, dia berkata, "Riko! Dengan trik seperti
itu, kamu berani mengganggu Pak Adriel! Dasar pecundang!"
"Jangan sombong! Dia hanya
mengalahkan Gilbert saja! Sekarang, dia belum lolos!" kata Riko dengan
nada sinis.
Setelah perkataan ini terucap, semua
orang merasa terguncang dan merasa sedih.
Seorang genius yang baru mengalahkan
Gilbert, masih harus mati. Dia tidak bisa menjadi yang pertama lagi,
benar-benar sangat disayangkan.
Kalvin mendengkus dingin, lalu
menghampiri Adriel untuk memberikan beberapa penjelasan. Dia ingin memberitahu
Adriel bahwa dia telah mengatur beberapa jalan keluar rahasia di Kota Majaya,
sehingga Adriel bisa melarikan diri dari sana.
Dengan bakat yang dimilikinya, Adriel
hanya perlu berlatih selama beberapa tahun saja. Pada saat itu, siapa yang bisa
mengalahkannya?
"Pak Dennis, bisakah kamu
mengikuti Adriel dan membunuhnya?"
Junet langsung panik, jadi dia
menyuruh Dennis untuk bertindak secara diam-diam. Bagaimanapun juga, dia sudah
mengorbankan terlalu banyak hal untuk membunuh Adriel.
Dennis pun berkata dengan tenang,
"Nggak usah terburu-buru. Ada orang yang akan membantu."
No comments: