Bab 961
"Kuat sekali..."
Wajah Junet terlihat sedikit masam,
itu adalah kekuatan yang dia impikan selama ini. Kini kedua Guru Bumi justru
membantu Adriel, hal ini membuatnya merasa iri dan benci.
Dia kembali melihat ke arah Pak
Dennis yang di sebelahnya, ingin bicara tetapi ragu. Lalu dia tetap tidak
berani berbicara dan hanya menghela nafas pelan.
Pada saat ini di arena pertarungan,
Yogi menahan serangan, lalu tersenyum sinis, "Kamu pikir menjadi Guru Bumi
bisa melawanku? Lucu sekali!"
Setelah itu dia menyerang. Saat dia
menyerang, terdengar suara raungan naga yang kuat. Pukulan yang sederhana ini
memiliki niat membunuh dan terbang menuju ke arah Felix!
Sama seperti sebelumnya, pukulan ini
terlihat begitu sederhana, tetapi energi sejatinya sudah terkondensasi di dalam
kepalan tangannya.
Namun, semua orang merasa tertekan
dalam hatinya. Hanya sedikit tekanan yang terlepaskan pun bisa membuat
orang-orang sulit bernapas.
Hah!
Felix berteriak keras dan terdengar
seperti ribuan hantu sedang meraung. Di depannya energi sejati berwarna merah darah
melonjak dengan hebat, bahkan membentuk menjadi seekor naga besar berwarna
merah darah, yang membawa bau amis dan menyerang ke arah lawannya.
"Dasar ajaran sesat. Biar
kutunjukkan apa itu teknik yang benar, Jurus Seribu Ombak!" kata Yogi.
Kemudian Yogi hanya tertawa dingin,
lalu dia langsung menyerang. Bersama dengan energi sejatinya yang meledak,
seolah-olah ada suara ombak yang terdengar. Lapisan demi lapisan, begitu luas
dan tak terbatas, lalu seekor naga besar muncul dari lapisan ombak!
Langsung menyambut naga darah itu.
"Sial, mereka akan bertarung
dengan sepenuh tenaga untuk langsung menentukan pemenangnya! Kekuatan ini
mungkin nggak bisa terkendalikan!"
Seseorang berteriak ketakutan dan
segera mundur ke belakang.
Sudut mulut Deka berkedut, dia tidak
peduli lagi dengan Kantor Gubernur dan segera dilindungi oleh para penjaganya.
Hari ini Kantor Gubernur penuh dengan
bencana
Saat ini, semua debu terangkat dan
menutupi kedua orang tersebut. Hanya terlihat dua bayangan yang saling
menyerang dengan kuat!
Duar!
Tiba-tiba di tengah debu dan batu
yang berterbangan, sosok tubuh terlempar keluar dan dengan keras terjatuh ke
tanah, lalu orang itu memuntahkan darah segar!
Itu Felix!
Wajahnya sangat pucat dan tangannya
gemetar tanpa henti. Ada gelombang energi yang mengalir ke seluruh tubuhnya
sehingga membuatnya kembali muntah darah!
Dia segera menekan cedera di
tubuhnya!
"Energi sejati Jurus Seribu
Ombakku bertumpuk selapis demi selapis, setelah masuk ke dalam tubuh akan
menggelegak seperti badai. Sekarang kau sudah tahu kehebatanku?" kata
Yogi.
Terdengar suara tertawa dingin. Yogi
berdiri dengan tangan di belakang punggungnya, begitu angkuh dan penuh
kekuasaan. Melihat ke arah Felix dengan pandangan yang meremehkan.
Semua orang seketika menarik nafas
dingin. Ini adalah pertarungan antar Guru Bumi, tidak bisa mundur dan akan
mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk menentukan pemenang di antara mereka
hanya dengan satu kali pertarungan!
Kekuatan ini sungguh menakutkan.
Yogi adalah orang yang rendah hati
dan jarang sekali bertindak, sehingga seringkali orang-orang lupa bahwa
Jenderal Garnisun Nambia adalah seorang Guru Bumi yang sangat hebat!
"Tetua!"
Elin segera datang dan membantunya
berdiri.
"Pak Felix, apa kamu baik-baik
saja?" Riko juga segera membantunya.
Wajah Felix tampak muram, tanpa
mempedulikan mereka dan hanya menatap Yogi, lalu berkata, " Kamu telah
menghina keluarga Forez hari ini. Tunggu saja, masalah ini belum selesai!"
Semua orang mendengar bahwa Felix
sedang mengakui kekalahan karena dia tidak bisa menghalang Yogi.
Yogi tersenyum dan berkata,
"Sehebat apa keluarga Forez? Apa mereka sanggup membunuh seorang Jenderal?
Kalau berani, aku menerimanya! Aku sudah lama mendengar tentang Pak Aldo, jadi
aku juga ingin bertarung dengannya!"
Elin tiba-tiba berkata, "Tetua,
kita nggak bisa membiarkan Adriel pergi begitu saja. Kalau nggak, keluarga
Forez akan kehilangan harga diri!"
Ketika mendengar perkataan itu, wajah
Felix menjadi merah dan pucat bergantian. Dia juga ingin menghalanginya, tetapi
masalahnya dia sungguh tidak bisa.
Yogi terlalu kuat. Sedangkan dirinya
bertarung hanya merupakan tindakan tanggung jawab saja....
"Pak Felix, jadi..." kata
Riko.
Riko menatap Felix dengan penuh
harapan dan berharap dia bisa menemukan cara lain.
No comments: