Bab 964
"Bunuh!"
Tatapan Dennis dipenuhi dengan
kekejaman. Dia langsung bergerak, menampar dengan telapak tangannya. Energi
sejati bergemuruh, berubah menjadi ular raksasa dan naga besar di udara, lalu
menyerang Yogi dengan keras!
Wajah Yogi tampak sedikit berubah
ketika dia merasakan tekanan besar. Namun, ular raksasa dan naga itu begitu
mendominasi hingga dia tidak bisa menghindar. Dia hanya bisa mengangkat
tangannya untuk menahan serangan!
Bum!
Keduanya bertabrakan dengan keras,
tetapi tidak ada banyak energi sejati yang menyebar Seluruh kekuatan serangan
terkikis habis dalam benturan.
"Kemampuan ini..."
Yogi menatap Dennis dengan ekspresi
penuh keraguan saat dia berkata, "Mungkinkah ini Teknik Naga Ular?"
Namun, dalam sekejap dia menatap
Dennis dengan tidak percaya, lalu berkata, "Tapi itu nggak mungkin! Teknik
Naga Ular adalah kreasi unik Dewa Perang Dito yang hanya diajarkan pada para
pengikut setia dari markas perangnya. Ini nggak pernah disebarkan! Kamu, kamu
adalah bawahan Jenderal Dito dulu?"
"Memang kenapa?" balas
Dennis. Ketika melihat identitasnya tak bisa disembunyikan lagi, dia langsung
mengakuinya dengan tawa dingin.
Begitu kata-kata ini diucapkan, semua
orang langsung tercengang.
Mereka mengingat banyak rumor dari
bertahun- tahun lalu.
Pada masa itu, nama Dito adalah
sebuah legenda yang luar biasa!
Dia adalah bintang paling bersinar di
dunia militer. Banyak yang mengatakan bahwa dia akan menjadi pemimpin militer
generasi baru!
Nama Dewa Perang Dito bergema di
seluruh negeri, prestasinya tak terbantahkan. Selama 13 tahun, dia menguasai
wilayah Tenggara, menjaga kedamaian sepanjang perbatasan sejauh hampir 5000
kilometer. Dia dijuluki Pilar Wilayah Tenggara!
Dito menundukkan banyak jenderal muda,
membuat tidak ada yang berani meragukan ketenarannya!
Jika Dito tidak jatuh, keluarga
Lavali dari Kota Naraya mungkin sudah menjadi salah satu keluarga paling
berpengaruh di Negara Elang!
Meski Gary Tak Terkalahkan memang
sangat kuat, di bawah cahaya terang Dito, dia hanya bisa dianggap sebagai
bintang pendamping.
Sekarang, Dennis ternyata adalah
bawahan Dito?
Bahkan Felix pun memandang Dennis
dengan ekspresi ragu.
Nama Dito sudah dikenal di mana-mana.
Jika Dito masih hidup, satu jarinya saja cukup untuk menghancurkan keluarga
Forez!
Dia pasti tidak akan berani melawan
orang yang dihormati oleh Gary Tak Terkalahkan.
Namun, mengapa Dennis ini malah
berani menyerang Gary Tak Terkalahkan?
Bahkan Adriel pun memandang Dennis
dengan wajah bingung.
Situasi ini tampaknya sudah menjadi
makin rumit. Ini membuat Adriel sulit untuk memahami apa yang sedang terjadi,
sehingga dia hanya bisa diam sambil mengamati perkembangan.
Setelah mengetahui identitas Dennis,
Yogi mengerutkan kening, lalu berkata dengan nada serius, "Dewa Perang
Dito dan Gary Tak Terkalahkan adalah saudara kandung, kenapa kamu
harus..."
"Diam!"
Belum selesai Yogi berbicara, Dennis
langsung memotongnya dengan teriakan penuh amarah. Dennis melanjutkan dengan
tatapan penuh kebencian, "Saudara kandung apa? Itu hanya omong kosong!
Saat majikanku mengalami kesulitan, di mana Gary? Kenapa dia nggak membantunya?
Sekarang saat ada masalah, mereka mulai berbicara tentang saudara kandung?
Bukankah itu lucu?"
Yogi yang mendengar ini hanya bisa
menghela napas. Dia berkata tanpa daya, "Aku tahu sedikit tentang kejadian
waktu itu. Gary pernah mengatakan kalau dia nggak mau membantu kakaknya bukan
karena nggak peduli, tapi karena dia merasa kalau tetap tinggal di keluarga
adalah satu-satunya cara agar Dito punya orang dalam di keluarga Lavali. Suatu
hari nanti, dia bisa memimpin kembalinya Dewa Perang Dito..."
"Selain itu, sekarang Gary juga
sedang mencari putra majikanmu untuk dibawa kembali, lalu mewarisi posisi
kepala keluarga Lavali..." lanjut Yogi.
Dennis tersenyum sinis, lalu berkata
dengan acuh tak acuh, "Itu hanya keinginannya sendiri. Pikirkan baik-baik,
kalau majikanku sudah meninggalkan keluarga Lavali, mengapa dia harus peduli
dengan posisi kepala keluarga Lavali? Dia sekarang ingin memberikan posisi itu
kepada majikanku dan putranya? Sudah terlambat!"
Dennis memandang rendah permintaan
maaf itu. Permintaan maaf yang terlambat lebih rendah daripada seekor anjing.
Dia sama sekali tidak peduli!
"Ini..." Yogi merasa
terkejut, lalu berkata dengan putus asa, "Itu adalah urusan internal
keluargamu. Kamu sebaiknya membiarkan keluargamu membicarakan hal ini dengan
Gary Tak Terkalahkan.
Kisah masa lalu ini terlalu rumit.
Sebagai orang luar, dia tidak ingin ikut campur.
"Nggak perlu!" Dennis
tertawa dingin, lalu berkata, "Berkat keluarga Lavali, majikanku sudah
lama menghilang. Aku bahkan nggak bisa menemukan kabar tentangnya. Hari ini,
anggap saja aku bertindak atas nama majikanku untuk menuntut balas atas utang
darah ini!"
Mendengar ini, Yogi berkata dengan
marah, "Kalau Dewa Perang Dito tahu kamu bertindak sembarangan, dia pasti
nggak akan memaafkanmu!"
"Itu urusan nanti... "
Dennis tersenyum dingin, lalu menambahkan, "Hari ini, aku hanya ingin
melihat Gary Tak Terkalahkan tenggelam dalam kesedihan! Orang yang ingin
dilindunginya akan aku bunuh!"
Setelah berkata demikian, Dennis
kembali menyerang dengan penuh amarah!
Kebencian yang dia rasakan terhadap
keluarga Lavali begitu mendalam. Seiring berjalannya waktu, kebencian itu makin
tumbuh.
Hari ini, dia akan membuat Gary Tak
Terkalahkan merasakan kepedihan yang mendalam!
"Sialan! Ini benar-benar masalah
yang kacau!"
Yogi mengutuk dengan marah, tidak
punya pilihan selain ikut bertarung.
Semua orang yang mendengar cerita ini
tampak terkejut.
Ini benar-benar skandal besar!
Selain itu, kejadian ini disiarkan
secara langsung, membuat orang-orang yang menyaksikan turut berdebat.
"Keluarga Lavali memang pantas
mendapatkannya, mereka memaksa Dito untuk mengasingkan diri! Kalau Dito masih
ada, keluarga Forez hanya seujung jari baginya! Nggak akan ada masalah seperti
hari ini!"
"Dewa Perang Dito adalah sosok
yang sangat perkasa, bahkan bawahannya saja sudah sekelas Guru Bumi. Pada
puncak kekuasaannya, nggak terbayang betapa gemilangnya dia!"
"Gary Tak Terkalahkan masih
ingin putra Dewa Perang Dito mewarisi keluarga Lavali? Apa mereka peduli dengan
keluarga Lavali?"
Jelas sekali, popularitas Dito masih
sangat tinggi.
No comments: