Bab 966
"Nggak buruk, tubuh ini sangat
lezat. Ini benar- benar makanan darah paling segar yang pernah aku rasakan!
Kalau dia terus berkembang, suatu hari nanti dia benar-benar bisa menjadi Guru
Bumi!"
Felix berbicara tentang tubuh Adriel
seolah-olah sedang mengulas makanan.
"Jangan buang waktu, cepat bunuh
dia!" kata Dennis dengan tegas sembari menangkis serangan Yogi sekali
lagi, memberi Felix waktu tambahan.
Felix tampak sedikit tidak senang
karena diganggu saat sedang makan, tetapi dia tidak mengungkapkannya. Dengan
nada penuh penyesalan, dia berkata pada Adriel, "Aku sebenarnya ingin
menikmati makanan darah ini perlahan-lahan, tapi sekarang... Haha, aku harus
menghormati temanku ini!"
Setelah mengatakan itu, Felix
mengangkat tangannya dengan cepat, membuat beberapa pembuluh darah di tubuh
Adriel kembali terbuka, lalu darah segar pun mengalir keluar dengan paksa!
Wajah Adriel menjadi sangat pucat
karena darahnya yang hilang dengan cepat. Ini juga membuatnya merasa kekuatan
hidupnya makin memudar.
Namun, pada saat krisis ini sebuah
cahaya samar tiba-tiba bersinar di kedalaman mata Adriel.
Seolah-olah saat dia berada di ambang
hidup dan mati, kekuatan kuno yang tersembunyi dalam darahnya terbangun, memberikan
perlawanan terakhir!
"Menyingkir!" teriak
Adriel.
Adriel mengangkat tangannya dengan
sekuat tenaga. Jari-jarinya yang pucat menusuk ke arah mata Felix!
Felix tertawa kecil, hendak
memberikan pelajaran pada Adriel. Namun, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah
penuh keterkejutan. Di mata Adriel tiba- tiba tampak seberkas cahaya.
Cahaya ini menyerupai kilatan saat
dunia pertama kali diciptakan. Dalam kekuatan misterius itu, bahkan seorang
Guru Bumi terasa seperti seekor semut!
Dalam sekejap, Felix merasa
seolah-olah dirinya sepenuhnya tersedot ke dalam mata Adriel. Jiwanya hampir
hancur oleh kekuatan kekacauan dan kehancuran yang ada di dalamnya!
"Nggak mungkin!"
Tiba-tiba, Felix tersadar dari rasa
sakit yang tajam. Ketika dia memeriksa dirinya sendiri, dia melihat ada luka di
wajahnya!
Kuku Adriel juga tampak berlumuran
darah!
Orang-orang di sekitar terkejut
melihat Felix yang tadi tampak seakan tidak bisa bergerak.
Namun, Felix tidak sempat memikirkan
banyak hal. Dengan marah, dia menampar Adriel hingga terlempar sambil
berteriak, "Apa yang kamu lakukan tadi?"
Adriel terlempar ke tanah dengan
suara keras. Beberapa tulangnya sepertinya patah. Dia bahkan tidak bisa
mengeluarkan darah lagi.
"Katakan! Apa yang kamu lakukan
padaku tadi?" tanya Felix lagi.
Felix tidak peduli lagi untuk menjaga
tubuh Adriel tetap utuh. Dia menyerangnya terus dengan gelombang energi sejati,
hingga membuat Adriel terlempar lagi!
Saat memikirkan pengalaman tadi,
Felix bisa merasa ketakutan yang luar biasa. Seperti jiwanya ditarik ke dalam
kekacauan.
Sementara dia yang seorang Guru Bumi,
seolah- olah hanyalah semut. Bahkan tubuhnya seolah menghilang, kesadarannya
pun hampir hilang.
Ini sangat menakutkan!
Dia merasa sudah dihina oleh seorang
master puncak rendahan, bahkan dia sampai terluka!
Kemarahan Felix langsung melonjak!
Dia ingin melampiaskan dendamnya pada
Adriel!
Adriel terbatuk sambil mengeluarkan
beberapa tetes darah. Lalu, dia berkata dengan nada mengejek, " Kamu ini
sudah menjadi Guru Bumi, tapi masih sepayah ini. Bisa-bisanya kamu terluka
olehku! Kamu benar-benar Guru Bumi terlemah yang pernah ada!"
Meski berkata demikian, kedua mata
Adriel terus mengeluarkan darah. Rasa sakit yang tajam jelas menunjukkan bahwa
kekuatan mata gandanya yang baru terbangun tadi belum bisa dia kendalikan.
Sementara itu, orang-orang di sekitar
tertegun melihat adegan ini.
Semua terjadi begitu tiba-tiba.
Mereka baru saja melihat Felix
tiba-tiba terpaku, lalu terluka oleh Adriel.
Seorang Adriel yang masih di tingkat
master puncak, ternyata bisa melukai seorang Guru Bumi?
Itu sungguh tidak masuk akal.
"Sialan! Bocah, kamu punya kemampuan
juga.
Nggak masalah kalau kamu nggak mau
bicara, aku akan membongkar tubuhmu, lalu mempelajarinya perlahan!" ujar
Felix sambil mendengus marah, tidak ingin membuang waktu lagi untuk bertanya.
Dia langsung mengangkat tangannya,
membentuknya seperti cakar, lalu langsung mencengkeram Adriel!
Kali ini, Adriel mencoba mengaktifkan
mata gandanya lagi. Namun, karena sebelumnya kekuatan itu terlalu banyak
terkuras, serta darah di dalam tubuhnya hampir habis, semua usahanya sia- sia
meski dia sudah berusaha keras.
Wush!
Dengan satu gerakan, Adriel langsung
tertarik ke dalam cengkeraman tangan Felix.
Felix mencengkeram leher Adriel,
menatap matanya dengan senyum dingin, lalu berkata, "Kalau aku nggak salah
lihat, tadi pasti matamu yang sudah membuat semua kekacauan itu, 'kan? Baiklah,
aku akan menghisap habis energi darahmu dulu, lalu aku akan mengambil kedua
matamu!"
Felix kembali membuat luka baru di
tubuh Adriel, melanjutkan proses penyedotan darah!
Sambil melakukan itu, dia mengangkat
tangannya, siap mengambil mata Adriel. Energi sejati yang kuat bagaikan pisau
sudah membuat mata Adriel terasa sakit bahkan sebelum bisa menyentuh matanya!
Namun, tiba-tiba terdengar jeritan
mengerikan yang beruntun dari kejauhan!
Beberapa sosok terlihat terbang di
udara, lalu terjatuh keras ke tanah!
Ada luka-luka yang mengerikan di
tubuh mereka!
"Itu orang-orang dari
keluargaku?" ujar Felix.
Felix langsung menjadi marah.
Orang-orang itu adalah anak buahnya yang ditempatkan di sekitar lokasi untuk
menghalangi siapa pun yang ingin mendekat.
Siapa yang menyerang mereka?
Pada saat itu, terdengar suara
raungan marah dari kejauhan, "Felix, mati saja kamu!"
Suara itu menggema dengan energi
sejati yang besar, memancarkan aura kekuasaan yang tak terhingga, lalu
mengguncang tempat itu hingga suasana tiba-tiba menjadi sunyi senyap.
No comments: