Bab 968
Sekarang suasana menjadi sangat
tegang, seperti api yang siap meledak kapan saja.
Empat orang Guru Bumi sudah
berkumpul. Ini adalah suatu pemandangan yang sangat langka di Majaya.
Yogi mengerutkan kening sembari
berkata, " Pertarungan antara empat Guru Bumi akan berdampak sangat besar,
bisakah kita mencoba menyelesaikannya dengan negosiasi?"
Bukan karena dia pengecut, tetapi
para Guru Bumi adalah tokoh penting di Negara Elang. Terlebih lagi mereka
adalah tokoh di dunia militer.
Jika pertarungan sebesar ini
tiba-tiba pecah, pihak atasan pasti tidak akan merasa senang. Lebih baik mereka
menyelesaikannya dengan damai.
Namun, menghadapi kebencian serta
tuduhan terbuka dari Dennis, Gary Tak Terkalahkan sama sekali tidak marah.
Saran Yogi seolah tidak terdengar olehnya.
Gary Tak Terkalahkan hanya terpana
sejenak, kemudian dengan bingung menatap Dennis sambil berkata, "Kalau
kamu adalah orang dari markas perang, apa selama bertahun-tahun ini kamu nggak
bertemu dengan kakakku? Kenapa kamu nggak tahu tentang identitas Adriel?"
"Jangan coba-coba
membohongiku!" teriak Dennis sambil tertawa sinis.
Dia melanjutkan, "Kamu ingin
tahu di mana majikanku bersembunyi dan ingin menemuinya? Jangan bermimpi! Aku
akan katakan dengan jujur padamu, bahkan aku sendiri nggak tahu di mana
majikanku berada!"
Setelah mendengar ini, Gary Tak
Terkalahkan langsung memahami semuanya. Dia menghela napas pelan sambil
bergumam, "Ternyata begitu..."
"Berlagak sok misterius."
Felix mengerutkan kening, tidak tahu
apa yang sedang dilakukan Gary Tak Terkalahkan. Namun, dia sama sekali tidak
peduli. Dia hanya terus mendesak Dennis, "Ayo kita serang bersama, Gary
Tak Terkalahkan pasti nggak akan bisa menahan kita!"
Dennis berujar dengan nada dingin,
"Gary, demi menghormati majikanku, aku akan memberimu dua pilihan.
Berlutut dan minta maaf kepada majikanku, lalu serahkan Adriel untuk mati
menggantikanmu. Atau kita akan bertarung!"
"Diam kamu!" bentak Yogi
dengan keras.
Lalu, dia mengerutkan kening sembari
berkata kepada Gary Tak Terkalahkan, "Orang ini nggak sesederhana
kelihatannya. Kamu harus tenang, jangan biarkan kebencian membutakanmu."
Gary Tak Terkalahkan dikenal sangat
bangga, Yoggi khawatir dia tidak akan terima dengan penghinaan ini, bertindak
gegabah, lalu jatuh ke dalam perangkap.
Namun, yang mengejutkan Yogi, Gary
Tak Terkalahkan tetap bersikap tenang. Dia hanya menghela napas dalam-dalam,
lalu berkata dengan suara lemah, "Ini bukan salahmu, ini adalah dendam
lama... Sekarang waktunya untuk menyelesaikan dendam ini."
"Menyelesaikannya? Apa kamu
sedang bermimpi?"
ejek Dennis dengan penuh kesinisan.
Namun, Gary Tak Terkalahkan hanya
menggelengkan kepala sedikit, menatap Adriel dengan wajah penuh kerumitan, lalu
berkata, " Adriel, kamu sungguh luar biasa. Kamu telah mengejar kebenaran
tentang ayahmu sampai sekarang, juga melewati begitu banyak kesulitan.. Aku
nggak bisa membayangkan seberapa besar yang telah kamu korbankan. Sementara
aku..."
Saat mengatakan ini, mata Gary Tak
Terkalahkan menunjukkan kebanggaan, kesedihan, serta rasa bersalah yang
mendalam. Dia melanjutkan, " Bagaimanapun juga, sekarang aku akan
memberitahumu semuanya. Selama aku ada, kamu nggak akan pernah ditindas
lagi."
Jika dibandingkan dengan dirinya
sendiri, Adriel telah melewati lebih banyak hal. Dengan kekuatannya yang
terbatas, Adriel telah mencari kebenaran tentang kematian Dito selangkah demi
selangkah. Betapa sulitnya itu!
Adriel terdiam penuh kebingungan
sesaat, sebelum akhirnya berujar, "Pak Gary, ada apa denganmu ? Bukankah
semua ini sudah berlalu? Setidaknya aku masih hidup..."
"Heh, apakah ini akan berakhir
dengan tangisan? Sepertinya kamu benar-benar peduli pada Adriel," ejek
Dennis, seolah menikmati rasa sakit Gary Tak Terkalahkan.
"Untuk apa berbicara panjang
lebar? Bunuh saja dia!
"kata Felix dengan nada tidak
sabar.
Namun, pada saat itu wajah Gary Tak
Terkalahkan tiba-tiba berubah menjadi dingin. Dia menatap tajam ke arah Dennis,
lalu berteriak, "Diam! Apakah kamu tahu siapa dia?"
"Aku nggak peduli siapa dia!
Meski dia Dewa Langit sekali pun, dia nggak akan bisa menghalangi balas
dendamku!" ujar Dennis dengan nada dingin sambil mengumpulkan energi
sejati untuk mulai menyerang.
Sementara itu, Felix juga dengan
hati-hati memperhatikan Gary Tak Terkalahkan.
Felix berniat menyerang bersama-sama
dengan Dennis. Gary Tak Terkalahkan memiliki kekuatan yang tak terduga, bahkan
lebih kuat dari Yogi. Jadi mereka harus bekerja sama untuk menghadapinya.
"Kamu dengarkan aku baik-baik...
" Gary Tak Terkalahkan tidak tampak panik. Dia menatap Dennis dengan
tatapan yang dalam, menghela napas, lalu berkata dengan suara tegas,
"Adriel adalah putra kakakku, Dito! Dia juga adalah putra dari
majikanmu!"
Keheningan menyelimuti.
Suasana di tempat itu langsung sunyi
senyap.
Semua orang terpaku, bahkan
orang-orang yang menonton melalui layar pun ikut terpana mendengar ucapan Gary
Tak Terkalahkan.
Junet berdiri diam dengan mulut
sedikit terbuka, menatap Adriel dengan wajah terkejut.
Riko juga tercengang di tempatnya.
Elin mematung. Tiba-tiba wajahnya
penuh dengan keterkejutan saat dia menatap Adriel.
No comments: