Bab 978
Ana awalnya berpikir bahwa Adriel
tidak akan pernah bisa mengetahui asal usul kehidupannya yang sebenarnya.
Bagaimanapun juga, itu terlalu berbahaya.
Siapa yang bisa menyangka bahwa
Adriel benar- benar bisa melakukannya.
Namun, kemudian Ana menjadi khawatir
lagi dan berkata, "Tapi Adriel tetap nggak bisa gegabah. Pembunuh ayahnya
Adriel belum ditemukan. Adriel bisa menjadi duri dalam daging mereka atau
keluarga Forez..."
Dia menjadi makin khawatir. Meskipun
Adriel mendapat bantuan dari Guru Bumi, tekanannya tidak berkurang sama sekali.
Yasmin tidak berbicara, hanya menatap
sosok Adriel yang sedang pergi di video siaran langsung tersebut. Tangan
putihnya diam-diam menggenggam roknya, dengan ekspresi kebencian yang muncul di
matanya.
Makin kuat latar belakang keluarga
Adriel, maka makin kuat pula kebenciannya terhadap Adriel.
Adriel, bagaimana kamu bisa hidup
dengan baik!
Dengan berakhirnya pertempuran ini,
nama Adriel benar-benar menjadi pusat perbincangan di Sagheru. Ketika nama
Adriel disebutkan, semua orang langsung tercengang.
"Adriel sendiri sudah menemukan
tiga sosok Guru Bumi sebagai pendukungnya. Dia juga merupakan cucu tertua dari
keluarga Lavali dan akan mewarisi posisi kepala keluarga Lavali di masa
depan."
"Kali ini, keluarga Forez
menemui jalan buntu...."
"Bukan seperti itu juga. Masih
ada ahli di keluarga Forez. Kalau Gary ingin menginjak keluarga Forez, dia akan
menghadapi pertempuran yang sulit."
Semua orang terus berbicara tanpa
henti. Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, keluarga Forez sudah
mendominasi selama bertahun-tahun. Sekarang, mereka mungkin akan hancur karena
Adriel.
Hal ini menimbulkan gelombang besar
yang tidak hanya terjadi di Kota Majaya, tetapi juga menyebar ke beberapa
provinsi lain di wilayah Sagheru.
Setidaknya, beberapa kekuatan teratas
di Sagheru, yang hampir sebanding dengan empat keluarga besar mengetahui hal
ini. Mereka memahami bahwa Adriel memiliki tiga Guru Bumi utama yang
melindunginya sampai mati. Sementara itu, jika kamu tidak memiliki Guru Bumi,
maka kamu tidak memenuhi syarat untuk bicara dengan Adriel.
Satu Guru Bumi dapat mengguncang
struktur kekuatan Kota Majaya, apa lagi tiga Guru Bumi!
"Adriel adalah sosok yang nggak
bisa disentuh, dia seperti sarang lebah. Siapa pun yang menyentuhnya akan
mati."
"Anak buah Dito itu orang gila,
nggak bisa mengandalkan akal sehat. Sekarang cuma ada empat keluarga besar yang
punya kekuatan untuk menantang Adriel."
Semua orang tampak ketakutan dan
memperingatkan para anak-anak di keluarga mereka untuk menjauh jika bertemu
Adriel.
Sementara itu, saat ini.
Ibu kota Provinsi Bakarta, di Kota
Danusa.
Di sinilah tempat keluarga Forez yang
merupakan salah satu dari empat keluarga besar berada.
Saat ini, di depan sebuah vila megah
yang dibangun di lereng gunung.
Elin berlutut di depan pintu sambil
berkata, "Elin nggak berguna. Sudah gagal membalaskan dendam Nando. Tetua
juga meninggal dunia. Aku mohon kepada Ayah untuk memberi tahu para leluhur dan
membuat keputusan tentang masalah ini."
Seorang pria paruh baya yang agak
gemuk berdiri di depannya dengan tatapan dingin. Namanya Hugo Forez dan dia
adalah kepala keluarga Forez.
Pada saat ini, ada cahaya menakutkan
di matanya. Pria itu menatap Elin dengan dingin sambil menyahut, "Kenapa
kamu nggak menyelidiki latar belakang Adriel lebih awal atau membunuh anak itu
lebih awal. Sekarang kamu membuat situasi menjadi kacau. Kejahatan apa yang
harus kamu tanggung!"
Hugo memiliki aura yang kuat dan
tegas. Dia adalah Guru Bumi lainnya dari keluarga Forez. Ketika leluhurnya
pergi, dia yang bertanggung jawab penuh atas urusan keluarga Forez.
"Aku nggak tahu tentang hal ini.
Siapa sangka Adriel ternyata cucu tertua dari keluarga Lavali..."
Elin segera menjawabnya.
"Masih saja berani
menjawab!"
Hugo mengangkat tangannya, lalu bekas
tamparan tiba-tiba muncul di wajah Elin. Pria itu berteriak dengan marah,
"Jangan berpikir karena kamu diperhatikan oleh orang penting, kamu bisa
lolos dari hukuman dengan mencari alasan. Kamu dilahirkan sebagai anggota dari
keluarga Forez kami dan kamu juga mati sebagai hantu keluarga Forez! Aku
peringatkan kamu, kamu nggak akan mudah melewati masalah ini."
"Benar
Elin menunduk, cahaya dingin penuh
niat membunuh melintas di matanya.
"Sekarang agak merepotkan.
Leluhur masih mengasingkan diri di saat yang genting. Aku nggak bisa
mengganggunya sembarangan."
Mata Hugo berkedip. Dia tidak berani
mengganggu leluhur keluarga Forez dengan mudah.
"Kalau Leluhur nggak muncul, apa
yang harus aku lakukan kalau orang itu menyalahkan aku?" gumam Elin. Dia
kembali berkata, "Gary bilang kalau dia ingin menghancurkan keluarga
Forez. Selain itu, ada tiga Guru Bumi!"
No comments: