Bab 984
"Nggak apa-apa, Pak
Adriel."
Adriel terdiam.
"Oh, ya, Pak Adriel. Kenapa kamu
bisa sembuh secepat itu?"
Saat Adriel mendekat, energi darah
yang dahsyat memaksa Raffa untuk terdiam. Sorot mata Raffa dipenuhi dengan
ketidakpercayaan.
Adriel telah mengalami cedera yang
begitu serius. Mengapa dia tidak terlihat lemah, tetapi malah energi darahnya
makin kuat?
Padahal baru satu malam berlalu...
"Semua energinya sudah
disedot."
Adriel juga menyerah. Dia tersenyum
dan berkata, " Tapi aku ini dokter sakti."
Tubuhnya sekarang sekuat binatang
buas. Jadi, kalau harus bertarung lagi dengan Gilbert, meskipun Adriel bermain
aman kali ini dan tidak memberi kesempatan untuk serangan mendadak, Adriel
yakin bisa mengalahkannya!
Bukan itu saja, energi darahnya
sekarang terlalu bergejolak untuk bisa sepenuhnya dia kendalikan. Begitu dia
bisa menstabilkan kekuatan tubuhnya, dia akan bisa berlatih teknik tubuh.
Tubuh Kristal Sempurna!
Itu adalah teknik pemurnian tubuh
tingkat atas yang ditinggalkan dalam warisan Dewa Obat.
Seberapa tinggi?
Itu adalah kehormatan yang diperoleh
oleh Ahli Bela Diri Agung setelah menyembuhkan Dewa Obat!
Ilmu bela diri ini didirikan oleh
Ahli Bela Diri Agung yang mana terdiri dari lima tingkatan. Ketika mencapai
tingkatan kelima, tubuh menjadi seperti kaca, bebas dari noda, dan tubuh itu
sendiri adalah senjata tingkat dewata. Satu pukulan bisa menghancurkan ribuan
hukum!
Misalnya, Ahli Bela Diri Agung ini,
yang bisa mengalahkan ribuan pasukan hanya dengan satu pukulan!
Jadi, kata sempurna benar-benar
tepat!
Sebenarnya, untuk berlatih di tingkat
ini, setidaknya harus berada di Guru Bumi. Namun, dengan memurnikan esensi
darah murni Guru Bumi untuk menguatkan tubuh dan membuat beberapa obat sebagai
tambahan, dia bisa berlatih meski dengan susah payah.
Adriel membayangkan kekuatan Tubuh
Kristal Sempurna yang diceritakan dalam warisan itu dan merasa terpesona; ini
benar-benar warisan tingkat atas.
Jangankan keluarga Lavali, bahkan
sekte tersembunyi pun tidak memiliki ilmu bela diri seperti itu. Ketimbang
mengenali asal-usulnya, warisan Dewa Obat adalah kekuatan sejati Adriel!
Sementara itu, Raffa terkesima dan
kagum. Di dalam hatinya, Adriel seperti burung garuda yang selalu mampu bangkit
dari berbagai bahaya!
"Ayah angkat memintamu untuk
datang. Dia bilang ada banyak teknik keluarga Lavali yang akan diwariskan
kepadamu. Pak Dennis juga sudah kembali dan terus mengatur seni bela diri untuk
menciptakan jalan kesempurnaan bagimu!"
Raffa berkata dengan nada iri.
Dua Guru Bumi yang hebat bersedia
membimbing Adriel. Ini bukan perlakuan yang sembarang orang bisa dapat.
Tidak perlu seperti ini...
Adriel tersenyum tak berdaya. Warisan
keluarga Lavali memang kalah jauh dibandingkan dengan warisan Dewa Obat.
Berlatih lebih banyak hanya akan membuang-buang waktu.
Namun, mungkin Adriel bisa menemukan
kesempatan untuk mengajarkan Gary Tak Terkalahkan teknik Tubuh Kristal Sempurna
tingkat pertama.
"Ayo pergi. Temui Pak Gary
dulu... Eh, maksudku Paman Gary."
"Oke! Ayah angkat sedang
membahas rencana buat menyerang keluarga Forez setelah kamu sembuh, demi
membalas dendam untukmu!"
Semangat Raffa membara.
Adriel yang sekarang bukanlah Adriel
yang dulu. Dia adalah cucu sulung dari keluarga Lavali!
Adriel memiliki potensi yang tak
terbatas!
Bahkan Felix, seorang Guru Bumi,
harus berlutut padanya!
Keluarga Forez, yang telah
menyinggung Adriel, akan dihancurkan!
Namun, pada saat ini, tiba-tiba suara
wanita yang agak dingin terdengar, "Adriel! Sekarang setelah kamu sehat,
apa kamu bisa memohon ke ayah angkat buat mengampuni Kak Junet?"
Ucapan itu membuat Raffa terkejut.
Dia berkata dengan penuh emosi, "Zaskia, apa yang kamu katakan? Junet itu
mau membunuh Pak Adriel!"
Adriel juga terkejut, tak menyangka
wanita ini begitu tidak tahu malu. Adriel segera menghentikan Raffa.
Lalu, Adriel menatap Zaskia dengan
saksama. Dengan suara datar, Adriel berkata, "Berani mengajukan permintaan
seperti ini, sepertinya kamu punya alasan yang kuat. Coba jelaskan padaku. 11
Zaskia menjawab dengan suara dingin,
"Kak Junet memang berniat membunuhmu, tapi bukannya dia nggak berhasil?
Itu cuma salah paham... "
"Bagaimanapun, Kak Junet punya
banyak pengalaman bertarung. Dia berkontribusi besar bagi negara dan rakyat!
Kelak, dia masih bisa melakukan banyak hal! Apa kamu tega melihatnya mati
karena dendam pribadi?"
No comments: