Membakar Langit ~ Bab 990

   

Bab 990

 

"Kakak menyuruhku tidur dengan Adriel?" pekik Zaskia dengan wajah yang tampak pucat.

 

"Aku tahu cara ini sangat sulit dan memalukan buatmu, tapi cuma ini cara yang ada!" sergah Junet. "Adriel itu mesum! Dia suka sekali bermain dengan wanita. Kalau kamu bisa membuatnya senang...

 

Pokoknya, hanya ini solusi yang terpikirkan olehku!

 

Namun, Junet menyadari sorot tatapan Zaskia yang kosong seperti orang hilang arah. Dia langsung menampar dirinya sendiri dan berujar menyalahkan dirinya, "Ini semua salahku! Aku yang nggak bisa menang melawan Adriel, tapi aku malah berniat membuatmu terhina! Sudahlah, Zaskia, anggap saja aku nggak bilang apa-apa! Mati, ya mati saja! Lebih baik aku mati daripada membuatmu ternodai!"

 

Zaskia hanya terdiam menatap ekspresi Junet yang tampak begitu menyesal.

 

Sorot tatapan Junet terlihat agak penuh harap, tetapi dia tetap memasang ekspresi sedih. Rasanya dia jadi tegang.

 

Dulu, akting sedihnya ini pasti akan berhasil meluluhkan hati Zaskia.

 

Kenapa sekarang Zaskia malah tidak berkata apa- apa...

 

Zaskia memandang Junet sebentar, lalu air matanya perlahan mengering. Dia pun menundukkan kepalanya sambil berkata, "Oke, aku setuju."

 

"Zaskia... "

 

Ekspresi Junet langsung tampak terharu. Dia mengulurkan tangannya keluar dari jeruji dan menggenggam tangan Zaskia sambil berkata, " Tenang saja, begitu aku bebas, aku akan segera menikahimu! Aku nggak akan memandangmu rendah! Adriel itu bukan siapa-siapa dibandingkan aku! Aku punya banyak kenalan! Begitu aku bangkit lagi, aku akan menginjak-injak Adriel dan Gary Tak Terkalahkan untuk membalaskan dendammu!"

 

Akan tetapi, Zaskia malah menarik tangannya menjauh.

 

Junet sontak tertegun.

 

Zaskia menatap Junet dan bertanya dengan suara yang terdengar agak gemetar, "Kak, apa Kakak menyuruhku tidur dengan Adriel karena Kakak mau menjebakku atau semacamnya?"

 

Rasanya Junet seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik saking kagetnya, dia bahkan sampai berkeringat dingin. Junet buru-buru menjawab, "Zaskia, kok kamu bisa-bisanya berpikir seperti itu tentangku! Aku sangat mencintaimu! Aku juga nggak akan memaksamu kalau kamu nggak mau! Kamu itu wanita yang paling kucintai!"

 

"Jawab, iya atau nggak?" tanya Zaskia sambil menatap Junet.

 

Junet terdiam sesaat, lalu menjawab dengan tegas," Tentu saja nggak!"

 

"Baguslah, yang penting nggak ... " gumam Zaskia sambil menurunkan pandangannya. Dia pun berbalik badan, lalu berjalan keluar dengan agak gontai. Sosoknya terlihat agak kesepian.

 

Junet pun menatap sosok Zaskia yang berjalan menjauh sambil bergumam, "Wanita satu itu kenapa, sih? Kok agak aneh. Apa dia menyadari sesuatu ? Sudahlah, aku nggak mau ambil pusing. Yang penting nyawaku dulu! Sialan kamu, Adriel. Aku saja belum pernah tidur dengan Zaskia ... Dasar beruntung kamu, keparat sialan..."

 

Sebersit cahaya cemburu pun berkilat dalam pandangan Junet. Pria mana yang tahan diselingkuhi?

 

"Lihat saja nanti setelah aku berhasil bangkit lagi! Akan kucabik-cabik kamu dan menikmati semua wanitamu dengan perlahan!" tekad Junet dengan penuh dendam di dalam bilik penjaranya.

 

Sementara itu, di ruang kantor Gary Tak Terkalahkan.

 

Adriel duduk di belakang meja, sementara Pak Dennis duduk di samping Adriel. Raffa sendiri sedang menuangkan teh di ujung sana.

 

Pak Dennis menatap Adriel dengan lembut dan penuh kasih sayang sekaligus bersalah. "Maaf, Tuan Muda, hamba tua yang sudah bodoh ini hampir merugikanmu..."

 

"Sudah, nggak usah membahas soal itu lagi," sergah Adriel sambil tersenyum. Dia juga bisa merasakan betapa perhatiannya Pak Dennis dengannya. Walaupun Pak Dennis memang melakukan kesalahan, itu hanyalah kesalahan sepele. Adriel justru merasa terharu dan tidak mempermasalahkannya.

 

Dia juga bahkan merasa beruntung. Jika Pak Dennis tidak menemukannya, mungkin dia sudah berada dalam salah satu kotak itu...

 

"Tuan Muda benar-benar penuh belas kasih, ini seperti Majikan dulu..."

 

Junet menatap Adriel, rasanya dia seperti bisa melihat sosok Dito dulu.

 

Sorot tatapan Guru Bumi yang mulia satu ini terlihat kagum sekaligus kecewa, "Sayang sekali... Seandainya saja nasib Majikan lebih baik, Tuan Muda pasti bisa sukses dan bahkan menguasai kesembilan provinsi!"

 

Sudut mulut Adriel berkedut. Lelaki tua ini sebentar- sebentar menyelamatkannya, sebentar-sebentar nyaris membunuhnya. Adriel jadi dilema.

 

Pak Dennis benar-benar pilih kasih dengan Adriel, sampai-sampai dia bisa dengan mudah mengatakan Adriel mampu menguasai kesembilan provinsi...

 

Adriel saja ragu sanggup membunuh sembarang orang, tetapi Pak Dennis malah memujinya memiliki kemampuan kepemimpinan yang hebat.

 

Gary Tak Terkalahkan saja sampai termangu. Dia berdeham pelan, lalu berkata, "Oke, saatnya kita bicara serius. Adriel, aku memintamu ke sini karena ada yang ingin kutanyakan..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 990 Membakar Langit ~ Bab 990 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.