Membakar Langit ~ Bab 991

   

Bab 991

 

"Kamu saja yang tanya, aku nggak berminat bertanya begituan," seloroh Pak Dennis dengan dingin.

 

Gary Tak Terkalahkan hanya balas tersenyum dengan getir sambil mengangguk pasrah.

 

"Tanya saja apa yang ingin kalian tanyakan, nggak usah ragu-ragu," kata Adriel sambil menatap dengan penasaran.

 

Dia tahu Pak Dennis dan Gary Tak Terkalahkan punya banyak pertanyaan.

 

Misalnya, dari mana Adriel mempelajari ilmu pengobatan dan bela dirinya, bagaimana kehidupan Dito selama beberapa tahun terakhir dan lain sebagainya...

 

Namun, sekarang sepertinya apa yang ingin kedua lelaki tua itu tanyakan agak sensitif.

 

"Apa selama beberapa tahun terakhir ada seseorang bernama Shawn Lavali yang mencarimu?" tanya Gary Tak Terkalahkan sambil menatap Adriel dengan tajam.

 

"Hmm?" Adriel tampak kaget dan balik bertanya, " Shawn Lavali itu siapa?"

 

"Sudah kubilang mereka nggak mungkin muncul," sindir Pak Dennis. "Majikan itu sudah kesulitan, jadi mereka nggak mungkin mencari majikan!"

 

Gary Tak Terkalahkan pun menghela napas kecil tanpa mengatakan apa-apa lagi.

 

Sepertinya ada cerita di balik semua ini yang terkait dengan masa lalu ayahnya?

 

"Sebenarnya ada apa sih?" tanya Adriel dengan penasaran sambil menatap kedua lelaki itu.

 

Raffa yang sedang menuangkan teh juga terlihat sangat penasaran. Dia membuka kupingnya lebar- lebar karena sepertinya kedua lelaki itu akan berdebat.

 

"Apa yang kamu lihat?" bentak Pak Dennis dengan dingin. Lalu, dia memerintah, "Sana jaga di luar, nggak ada yang boleh masuk!"

 

Raffa sebenarnya tidak ingin pergi, tetapi Gary Tak Terkalahkan menatapnya. Pada akhirnya, dia menurunkan teko teh dan berjalan pergi dengan terpaksa.

 

"Apa masalah ini rahasia sekali?" tanya Adriel dengan bingung.

 

Gary Tak Terkalahkan pun menghela napas pelan, lalu menjawab, "Bukan rahasia juga sih, tapi... orang lain nggak seharusnya mengetahui rahasia keluarga."

 

Pak Dennis menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum sinis, sorot tatapannya terlihat penuh dengan kebencian.

 

Akan tetapi, sorot tatapannya melembut saat berhadapan dengan Adriel. "Tenang saja, itu cuma masa lalu. Aku juga nggak mau bahas kalau bukan karena Gary Tak Terkalahkan ingin bertanya. Yang terpenting sekarang adalah mendiskusikan cara mengalahkan keluarga Forez..."

 

"Apa ini ada kaitannya dengan ayahku?" sela Adriel dengan sorot tatapan serius.

 

Pak Dennis terdiam sesaat, lalu mengangguk kecil.

 

Pak Dennis terdiam sesaat, lalu mengangguk kecil.

 

Adriel pun tersenyum dan berkata dengan tegas, " Kalau memang berkaitan dengan ayahku, itu berarti aku berhak tahu. Aku ini bukan orang asing! Sesuai kata Pak Dennis, aku tetap harus tahu sekalipun itu masalah yang buruk."

 

Pak Dennis refleks menatap Gary Tak Terkalahkan dengan marah, seolah-olah menyalahkan Gary Tak Terkalahkan karena terus mengungkit soal ini.

 

Gary Tak Terkalahkan jadi agak ragu saat melihat ekspresi tegas Adriel, jadi dia akhirnya berkata, " Shawn merupakan anak ayahmu juga... "

 

Gary Tak Terkalahkan terdiam sesaat, lalu melanjutkan kabar yang mengejutkan ini, "Lebih tepatnya, dia itu kakak laki-lakimu yang beda ibu."

 

"Hah?"

 

Adriel terlihat kaget. Dia tidak pernah mendengar soal ini dari ayahnya. Keluarganya sangat akur, kedua orang tuanya saling mencintai. Adriel sama sekali tidak menyangka ayahnya memiliki masa lalu yang seperti ini.

 

Sepertinya, ayahnya memiliki banyak sekali rahasia saat dulu masih bersama dengan keluarga Lavali

 

Adriel pun menatap Gary Tak Terkalahkan dengan tenang, dia menunggu lelaki tua itu bicara.

 

Ekspresi Gary Tak Terkalahkan menjadi berkecamuk. Dia menghela napas pelan, lalu berkata, "Jangan salah paham dulu, ayahmu itu bukan tipe pria yang suka mempermainkan perasaan orang. Soal kakakmu dan ibunya...

 

"Halah, kakak apanya!" sela Pak Dennis dengan dingin. "Bagi kami para bawahan Majikan yang sudah tua ini, mereka berdua itu cuma bajingan!"

 

Nada bicara Pak Dennis terdengar sarat akan amarah. Sepertinya, kebenciannya terhadap Shawn dan ibunya sama besarnya dengan rasa bencinya terhadap keluarga Lavali.

 

Seolah-olah Pak Dennis ingin sekali mencabik- cabik kedua orang itu!

 

"Nggak usah terlalu dipikirkan, Tuan Muda," kata Pak Dennis dengan yakin sambil menatap Adriel. Lalu, dia melanjutkan, "Shawn dan ibunya itu cuma bajingan yang nggak berarti apa-apa!"

 

"Ibumu adalah nyonya yang kami akui, begitu pula denganmu sebagai putra sulung! Kalau dia berani muncul, akan kupukuli dia sampai mampus! Dia nggak pantas menyandang gelar sebagai putra Majikan, apalagi selevel denganmu!"

 

Adriel agak terkejut. Tetap saja kenyataannya Shawn adalah putra ayahnya.

 

Pak Dennis sangat setia kepada ayahnya, bahkan selama sekian tahun ini Pak Dennis hanya mencarinya dan sama sekali tidak berniat mencari Shawn.

 

Pasti tidak akan seperti ini jika bukan karena ada alasan tertentu...

 

Apa yang telah Shawn dan ibunya lakukan?

 

Kenapa jadi membuat Pak Dennis begitu membenci mereka seperti ini?

 

Kenapa juga ayahnya tidak pernah mengatakan apa- apa kepadanya?

 

Apa yang sebenarnya terjadi waktu itu?

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 991 Membakar Langit ~ Bab 991 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.