Membakar Langit ~ Bab 994

   

Bab 994

 

"Apa?"

 

Gary dan Pak Dennis terkejut ketika melihat Adriel tiba-tiba keluar begitu saja, meninggalkan mereka dengan ekspresi bingung.

 

Pada saat itu, Adriel sudah pergi meninggalkan sanatorium mengendarai mobilnya. Di sampingnya terdapat ponsel yang menampilkan pesan teks dengan sebuah alamat, yang dikirim dari nomor yang sangat dikenalnya!

 

Tak lama kemudian, Adriel tiba di sebuah hotel yang terkenal dengan privasinya.

 

Dia mengikuti alamat yang diberikan dan menemukan sebuah kamar. Setelah mengetuk pintu, pintu terbuka, dan di baliknya berdiri Elin dengan wajah dingin.

 

"Ada yang mengikutimu?" tanya Elin dengan nada serius.

 

"Nggak ada," jawab Adriel.

 

Elin menghela napas lega, lalu menutup pintu dengan wajah tegang dan berkata, "Kali ini, kamu harus berhati-hati. Leluhur keluarga Forez memegang kelemahanmu di tangannya..."

 

Dia buru-buru datang untuk memperingatkan Adriel setelah mengetahui informasi tentang Shawn, karena bagaimanapun juga, sekarang Adriel dianggap sebagai sekutunya.

 

Namun, saat dia berbalik, dia mendapati sesuatu yang membuatnya terkejut dan marah besar. "Apa yang sedang kamu lakukan?" teriaknya.

 

Ternyata, Adriel sudah membuka ikat pinggangnya dan menurunkan celananya.

 

Adriel yang sedang bersiap-siap untuk mandi terlihat bingung sambil memegang handuknya, lalu berkata, "Kita mau melakukan hubungan persahabatan, 'kan?"

 

"Hub... hubungan persahabatan?" ujar Elin dengan suara terkejut dan wajahnya memerah.

 

"Iya, kita sekutu sekarang, 'kan? Punya musuh bersama, jadi nggak ada salahnya melakukan hubungan persahabatan. Itulah cara membangun pertemanan "jawab Adriel dengan wajah polos.

 

Baginya, ini bukanlah pertama kalinya mereka melakukannya, jadi wajar saja, semakin sering semakin biasa. Lagipula, setelah selesai berlatih, energi dalam tubuhnya perlu dilepaskan.

 

Mereka juga sudah menjadi teman baik, masa tidak bisa membantu sedikit?

 

Darah Elin langsung naik ke kepala karena marah." Jadi, begini caramu berteman?" teriaknya dengan emosi.

 

"Pantas saja kamu selalu diburu-buru orang! Kalau aku jadi mereka, aku juga pasti ingin membunuhmu! "pikirnya dalam hati.

 

"Ah? Oh, maaf, maaf," kata Adriel dengan ekspresi menyesal, buru-buru bangkit.

 

Elin terpaku sesaat.

 

Dia melihat Adriel yang berjalan mendekatinya tanpa sehelai benang pun di tubuhnya, dengan wajah penuh penyesalan sambil berkata, "Tuan putri duluan, mana mungkin aku mandi duluan?

 

Kamu dulu, biar kubantu lepaskan bajumu...'

 

Bum!

 

Elin langsung melepaskan energi sejati yang kuat, menghantam Adriel hingga terhempas ke tempat tidur!

 

Dengan wajah hitam pekat, Elin berkata, "Adriel, apa kamu sedang mencari mati?"

 

"Bukannya kamu memanggilku ke sini untuk itu? Kalau bukan untuk itu, lalu untuk apa kita bertemu? "balas Adriel sambil memegangi dadanya, merasa kesal.

 

Dia baru saja selesai berlatih dan sedang dipenuhi dengan energi!

 

Ini benar-benar buang-buang waktu untuknya!

 

Elin menarik napas panjang, berusaha meredam amarahnya. Dadanya naik turun saat dia mencoba menahan diri, lalu dengan nada serius dia berkata, " Aku ke sini untuk memberitahumu kalau leluhur keluarga Forez memiliki rahasia besar tentang dirimu! Kamu ternyata bukan keponakan Gary yang sebenarnya. Keponakan Gary yang asli adalah Shawn!"

 

Mendengar itu, Adriel terkejut dan membalas, Bagaimana kamu bisa tahu?"

 

Reaksi Adriel tidak mengejutkan Elin. Karena dengan kemunculan Shawn, Adriel yang ternyata palsu akan kehilangan tempatnya di dunia ini!

 

Dia mengerutkan kening dan mengungkapkan semua informasi yang dia ketahui kepada Adriel, kemudian menatapnya dengan serius, "Jika rahasiamu terbongkar, Gary mungkin nggak akan melindungimu. Kamu harus segera pergi dari Majaya sebelum informasi ini tersebar. Pergilah sejauh mungkin!"

 

Adriel mengangguk sambil merenung, "Jadi, dia sudah muncul di Majaya ... "

 

"Aku sudah memesankan tiket pesawat untukmu," kata Elin dengan wajah tegang. "Kamu harus pergi sekarang, jangan beri tahu siapa pun, bahkan Gary, tentang keberadaanmu!"

 

Namun, seolah tidak mendengar peringatan dari Erin, Adriel mengeluarkan ponsel dan berkata, " Tunggu sebentar, aku mau telepon dulu."

 

Kemudian, kalimat berikutnya yang diucapkan Adriel membuat Elin terdiam dengan wajah tak percaya.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 994 Membakar Langit ~ Bab 994 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.