Membakar Langit ~ Bab 995

   

Bab 995

 

"Paman Gary, keluarga Forez sudah tahu tentang Shawn. Dengar dengar, dia ada di sekitar Majaya. Hmm, coba cari informasi lebih lanjut, aku harus cari kesempatan untuk menyingkirkannya !" ujar Adriel.

 

"Apa? Kenapa aku tahu info dari dalam keluarga Forez? Panjang ceritanya, intinya ada seorang ibu kaya dari keluarga Forez yang rela bayar mahal demi punya anak... " lanjut Adriel.

 

Setelah menutup telepon, Adriel menatap Elin dengan serius dan berkata, "Cari kesempatan untuk mendapatkan foto Shawn, lalu kirimkan padaku. Orang ini harus mati!"

 

Namun, saat itu Elin hanya bisa terdiam. Dia menatap Adriel dengan penuh rasa tak percaya dan berkata, "Kamu... barusan, kamu... "

 

"Kenapa aku tahu tentang dia? Penjelasannya agak rumit, nanti saja kita bahas. Yang perlu kamu tahu adalah Shawn itu hanya mayat hidup yang tak berharga," jawab Adriel dengan tenang.

 

"Dan mengenai leluhur keluarga Forez kalian," lanjutnya sambil menyeringai, "Dia itu cuma orang tua yang bodoh. Kalau ada kesempatan, beri tahu dia untuk lebih hati-hati saat keluar rumah, jangan terus-menerus jatuh ke dalam lubang yang sama."

 

Elin memandang Adriel yang tampak begitu tenang dan percaya diri, seolah dia telah merencanakan segalanya dengan matang.

 

Leluhur keluarga Forez, yang selama ini begitu kuat dan menakutkan, dengan segala intriknya, kini terasa tidak lebih dari sekadar masalah kecil yang diatasi Adriel dengan enteng.

 

Dia menarik napas dalam dalam, lalu berkata, " Baiklah, kalau semuanya baik-baik saja, aku akan pergi dulu."

 

Elin memang datang untuk memperingatkan Adriel. Jika keadaannya aman, dia tidak ingin berlama- lama.

 

Namun, saat Elin berbalik untuk pergi, Adriel tersenyum tipis dan berkata, "Mau pergi begitu saja? Masih ada urusan yang belum selesai, 'kan?"

 

Elin melirik Adriel yang masih telanjang dengan tatapan dingin dan berkata, "Dengar baik-baik, kejadian sebelumnya hanya kecelakaan. Aku nggak punya ketertarikan apa pun padamu."

 

Waktu itu, dia hanya melakukannya karena dendam terhadap Ayah Nando dan ingin membalas kematiannya.

 

Bagaimanapun, harga dirinya yang tinggi tidak akan membiarkan dirinya benar-benar menjadi milik siapa pun.

 

"Kalau kau mau bercinta dengan istri orang lain, pergi saja ke tempat lain! Jangan harap bisa menggodaku lagi!" katanya tegas.

 

"Siapa bilang aku cuma tertarik pada istri orang lain? Aku nggak serendah itu, ya!" jawab Adriel dengan marah.

 

"Aku ini bukan pilih-pilih, jelas jelas aku tertarik pada wanita cantik, apa pun statusnya!" pikir Adriel dalam hati.

 

Elin menatap Adriel sejenak, lalu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia berbalik dan mulai pergi.

 

Namun, saat itu, suara Adriel terdengar lagi dari belakang.

 

"Apakah kamu tertarik untuk menggantikan leluhur keluarga Forez dan mengambil alih kendali keluarga Forez?" tanyanya.

 

"Hah?"

 

Elin terhenti, berbalik dan menatap Adriel dengan tatapan bingung.

 

Adriel masih berbaring di tempat tidur, tidak mengenakan sehelai benang pun. Dengan senyum di wajahnya, dia berkata, "Mau duduk dan kita bicarakan?"

 

Elin mengerutkan kening dan menunjukkan ekspresi jengkel. "Jangan coba-coba pakai taktik murahanmu itu padaku!" balasnya.

 

"Katanya nggak tertarik pada istri orang, tapi jelas- jelas pakai jurus rayuan ini!" pikirnya dalam hati.

 

Mengajaknya untuk menggantikan leluhur keluarga Forez?

 

Bicara seperti itu terlalu sombong!

 

"Jangan bicarakan soal taktik padaku, aku lebih suka yang langsung dan nyata," jawab Adriel sambil tersenyum tipis. "Dan lagi, leluhur keluarga Forez itu, di mataku, sudah terjebak dalam jalan buntu."

 

"Jika kamu bekerja sama denganku, dalam tiga bulan, aku akan membuatmu melangkahi kepala seluruh anggota keluarga Forez, duduk di posisi leluhur mereka, dan minum dari tengkorak leluhur keluarga Forez sebagai trofi kemenangan," tawar Adriel.

 

"Coba pikirkan dulu, bagaimana?"

 

Elin melihat wajah Adriel yang penuh keyakinan dan percaya diri, serta mendengar skenario yang digambarkan Adriel. Dia mulai sadar bahwa mungkin dia harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Adriel hari ini.

 

"Apa rencanamu?" tanya Elin sambil menatap Adriel dengan tatapan dingin.

 

Adriel menyeringai penuh arti.

 

Dia tahu begitu Elin mengajukan pertanyaan itu, wanita itu tidak akan rela pergi begitu saja. Dia memahami bahwa Elin memiliki dendam mendalam terhadap keluarga Forez dan dia adalah wanita yang sangat ambisius.

 

Menurut aturan keluarga Forez, meskipun Elin memiliki kemampuan yang luar biasa, dia tidak pernah bisa menjadi kepala keluarga. Jelas sekali, hatinya penuh dengan ketidakpuasan!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 995 Membakar Langit ~ Bab 995 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 26, 2024 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.