Bab 998
Setelah Adriel kembali ke sanatorium,
dia pergi ke tempat yang telah dijanjikan dengan Zaskia.
Di sini adalah lorong di luar
penjara, tetapi saat ini tidak ada seorang pun.
Ketika Adriel tiba, Zaskia terlihat
seolah-olah sudah lama berada di sana. Matanya sedikit memerah dan terlihat
sedikit bingung.
Dia kehilangan kecantikannya yang
anggun, tetapi malah memiliki keindahan yang rapuh.
Saat melihat kedatangan Adriel, wajah
dingin dan sombong dari Zaskia sedikit menundukkan dan berkata, "Pak
Adriel..."
Adriel melihatnya dengan tatapan datar
dan menunggu Zaskia mulai bicara.
"Maaf, aku salah. Aku nggak
seharusnya
mengganggumu..." perkataan
Zaskia ini tidak sulit. Apa artinya meminta maaf dibandingkan dengan apa yang
akan terjadi selanjutnya?
"Aku tahu bicaraku nggak ada
bukti, aku bersedia mengganti rugi, memberi berapa pun yang kamu mau, asalkan
kamu lepaskan Junet," kata Zaskia.
"Junet hampir saja membunuhku.
Kamu ingin mengganti ruginya dengan apa?" cemooh Adriel.
Melihat ekspresi Adriel yang acuh tak
acuh, hati Zaskia menjadi makin berat. Dia mengepalkan tinjunya erat
seolah-olah telah membuat sebuah keputusan.
Dia melangkah maju dan langsung
memeluk Adriel!
Kemudian merobek robek pakaian Adriel
dengan sedikit kasar. Kelihatan dia belum pernah melakukan hal ini sebelumnya,
gerakannya sangat kikuk.
Adegan ini membuat terkejut Adriel
yang sudah lama berkecimpung di dunia bunga!
Wanita seperti Zaskia rela membayar
dengan tubuhnya sendiri?
"Masalahnya adalah aku baru
makan kenyang tadi," pikir Adriel.
Lagi pula ini di lorong luar penjara.
Adriel mendorongnya dengan kasar dan
memarahinya, "Jangan ganggu aku kalau kamu gila. Aku masih punya harga
diri!"
"Aku, aku sudah meminta semua
penjaga keluar, nggak akan ada yang tahu. Aku dengar kalau pria suka dengan
berbagai suasana yang berbeda-beda "kata Zaskia.
Zaskia dengan gemetar mengangkat
tangannya dan kemudian membuka kancing baju Adriel, sambil berkata, "Hari ini
kamu boleh melakukan apa saja yang kamu inginkan, asalkan kamu bisa lepaskan
Junet..."
Plok!
Adriel menepis tangannya. Hal ini
membuat Zaskia kebingungan.
Adriel melihatnya sambil mengerutkan
keningnya, " Apa Junet yang menyuruhmu melakukan ini?"
Zaskia seketika terdiam. Tidak lama
kemudian dia berkata, "Apa kamu nggak puas denganku?"
Adriel tertawa. Dia sudah mengetahui
segalanya dengan teknik membaca pikiran. Zaskia ini benar- benar sial sudah
mengenal pria brengsek seperti Junet.
Benar-benar akan dimanfaatkan sampai
mati.
"Mulai saat ini, menjauhlah
dariku. Aku takut tertular aura bodoh darimu!" Adriel berkata tanpa daya.
Bodoh adalah penyakit yang bisa menular melalui hubungan seksual. Jadi Adriel
malas menghiraukan wanita ini.
Dia berbalik untuk pergi, tetapi
lengan bajunya ditarik oleh Zaskia. Terlihat Zaskia yang hampir berlutut dengan
wajah memohon.
Zaskia berkata, "Tolong,
selamatkan Junet ... "
"Lepaskan," kata Adriel
dengan tidak sabar.
"Tolong, selamatkan Junet. Nggak
peduli apa pun yang kamu lakukan, tolong selamatkan Junet kata Zaskia.
Zaskia tidak melepaskan tangannya,
dia hanya mengulangi semua perkataannya dengan putus asa. Sekarang Adriel
adalah jerami penyelamat terakhir bagi Junet.
Namun, Adriel tidak ada belas kasihan
sama sekali. Dia tertawa dingin dan berkata, "Lebih baik kamu selamatkan
dirimu sendiri terlebih dahulu. Menurutku, kamu tahu dan sadar bahwa Junet
sedang membohongimu, tapi kamu nggak mau percaya, bahkan masih ingin terus
membohongi dirimu sendiri."
"Membohongi diri sendiri adalah
penyakit. Itu harus diobati, paham?" lanjut Adriel.
"Nggak mungkin, Kak Junet, dia
nggak akan... " ucap Zaskia.
No comments: