Membakar Langit ~ Bab 1263

 

Bab 1263

 

Harus diketahui kalau Finn memiliki anggota keluarga yang bekerja sebagai pembimbing di Akademi Arjuna!

 

"Finn, aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku hari ini! Akulah yang melakukan semua ini, nggak ada hubungannya dengan Pak Leo.

 

Cepatlah pergi dari sini sekarang juga," ujar Wennie dengan tatapan yang dingin tanpa memedulikan orang di sekitarnya.

 

Finn benar-benar merasa kesal dan marah, tetapi dia tidak berani mengatakan sepatah kata pun lagi. Dia bergegas bangkit dan pergi.

 

Yulianto juga menatap Wennie dengan tatapan yang ragu, lalu menghela napas dan menopang tubuh Finn.

 

Bagaimanapun juga, kesalahan yang dilakukan Wennie kali ini cukup besar.

 

Adriel juga tidak menghalanginya, lagi pula nyawa Finn tidak berarti apa-apa baginya. Adriel hanya mengerutkan keningnya dan menatap Wennie sambil berkata, "Untuk apa kamu melakukan ini?"

 

Adriel tahu tujuan Wennie menusuk mata Finn adalah untuk membantunya menanggung semua kejadian hari ini.

 

"Orang mati dan orang cacat adalah dua konsep yang berbeda! Di Akademi Arjuna berlaku hukum rimba, hanya orang kuat yang bisa menginjak-injak orang lain dengan sesuka hati," jawab Wennie.

 

Wennie kembali berkata, "Selama aku bertindak dengan baik dalam aksi kali ini, guruku tetap bisa melindungi aku meski aku melukai matanya! Aku juga tahu kalau Pak Leo langsung membunuhnya, aku bisa terhindar dari banyak masalah. Tapi aku nggak ingin membebani Pak Leo! Biarkan dia hidup, aku akan menyelesaikan sisa masalahnya dan bertanggung jawab atas semuanya!"

 

Adriel menatapnya sejenak dan berkata, "Kamu akan menghadapi banyak masalah."

 

Bertanggung jawab atas semua hal memang terdengar mudah, tetapi keluarga Finn memiliki kekuatan yang sangat besar. Wennie tidak mungkin bisa menghadapi mereka sendirian.

 

Namun, Wennie hanya tersenyum dan berkata, " Selama aku hidup, aku nggak pernah kalah dari orang lain. Hal yang bisa Pak Leo tanggung, aku juga bisa menanggungnya!"

 

Melihat ekspresinya yang begitu tegar, Adriel pun tersenyum.

 

Wanita ini sangat mandiri dan memiliki prinsipnya sendiri. Dia tidak ingin berhutang kepada orang lain seumur hidupnya.

 

"Pak Leo... apa aku perlu mengirimkan seseorang untuk membunuhnya?" tanya Kevin dengan suara yang pelan.

 

Kevin merasa Leo adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Kalau bukan karena Wennie menghentikannya, dia benar-benar akan membunuh Finn.

 

Jadi, Kevin hanya bisa menyerah untuk menyelamatkan nyawanya sendiri.

 

Adriel kemudian berkata dengan sinis, "

 

Membunuhnya nggak sulit, tapi itu nggak sepadan dengan nyawamu!"

 

"Pak Adriel, tenanglah!" ujar Kevin dengan ketakutan. 1

 

Kevin segera berlutut dan kembali berkata, "Jujur saja, saat ini ada master tingkat langit bebas yang datang dari luar kota Srijaya. Kepala keluarga Buana nggak punya waktu untuk mengurusku. Aku mungkin hanya bisa meminta ayahku untuk bernegosiasi denganmu. Paling banyak..."

 

"Tunggu sebentar, apa yang kamu katakan?" tanya Adriel dengan tiba-tiba.

 

"Ayahku akan bernegosiasi denganmu?" ujar Kevin.

 

"Bukan! Kalimat sebelumnya!" kata Adriel.

 

"Kalimat sebelumnya ada master tingkat langit bebas yang datang dari luar Srijaya?" jawab Kevin dengan ragu.

 

"Bagus ... siapa orang itu?" tanya Adriel sambil menatapnya.

 

Orang yang mencapai tingkat langit bebas sangatlah sedikit dan sebagian besar dari mereka tidak mungkin sempat datang ke sini sejak mendapatkan informasi.

 

Kecuali ada yang membocorkan hal ini sejak awal.

 

Siapa yang datang ke sini?

 

"Aku juga tidak tahu," jawab Kevin, kemudian berkata, "Orang itu sangat misterius, dia bahkan nggak mau menunjukkan wajahnya. Dia hanya mengirim bawahannya untuk berkomunikasi dengan kakekku. Hanya saja, mereka berkata kalau mereka pernah melakukan penelitian tentang Iblis Darah dan memiliki cara untuk melacak posisi Herios..."

 

"Bawa aku ke sana dan aku akan memaafkanmu !" ujar Adriel.

 

"Apa?" ujar Kevin dengan terkejut. Dia kemudian mengangguk dengan ragu sambil berkata, " Baiklah... "

 

Meski Kevin tidak disukai oleh keluarga Buana, tetapi dia masih memiliki kekuasaan untuk membawa seseorang ke sana...

 

Lagi pula, setelah kembali ke kediaman keluarga Buana, dia tidak lagi perlu merasa takut pada Adriel.

 

Saat ini, Adriel tidak lagi peduli padanya. Adriel hanya menyipitkan matanya dan terlintas kilatan yang dingin.

 

Adriel memiliki firasat kalau ikan yang ingin dia tangkap akhirnya terjebak di kailnya.

 

Master tingkat langit bebas itu pasti merupakan bagian dari Enam Jalan Kematian... Ayah Adriel mati di tangan mereka!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1263 Membakar Langit ~ Bab 1263 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.