Membakar Langit ~ Bab 1271

  

Bab 1271

 

Adriel merasa bahwa penampilannya berubah tampan setelah penyamarannya. Namun, Wafa dari Akademi Arjuna ini ternyata lebih tampan darinya. Ini membuatnya sedikit tidak tahan.

 

Kemenangan dan kekalahan hanya bersifat sementara, tetapi ketampanan adalah hal seumur hidup. Dia tidak boleh kalah!

 

Melihat kemunculan Wafa, Finn seperti melihat penyelamat. Dia langsung berteriak minta tolong, " Kak Wafa, tolong selamatkan aku. Cepat bunuh dia."

 

Wafa melirik Finn dengan matanya yang sayu sembari berkata, "Dasar nggak berguna! Mempermalukan akademi saja!"

 

"Kak Wafa benar, aku yang mempermalukan akademi ini. Nama baik Akademi Arjuna nggak boleh diinjak-injak oleh orang desa dari Sagheru ini. Aku berharap Kak Wafa bisa membantu dan memperkuat kehormatan Akademi Arjuna."

 

Menghadapi teguran Wafa, Finn tidak berani membantah. Namun, dia tetap menghasut Wafa untuk menghabisi Adriel.

 

Tidak hanya Finn. Orang-orang dari Akademi Arjuna juga berbondong-bondong meminta bantuan kepada Wafa untuk bersatu melawan Adriel.

 

Wafa melangkah maju, kemudian langsung turun dari lantai dua. Dia terlihat anggun dan menawan.

 

"Kalau orang ini mengenakan pakaian wanita, dia akan menjadi wanita cantik yang menawan. Sayangnya, dia itu seorang pria," ujar Adriel dengan nada menyesal.

 

Elin meliriknya. Dia sangat mengenal Adriel. Sifat nafsu dalam dirinya tidak bisa diubah.

 

"Dia hanya seorang master puncak tingkat sembilan, bagaimana dia bisa menjadi kakak senior di Akademi Arjuna? Akademi Arjuna sangat terkenal di Kota Srijaya. Dalam hal kekuatan, mereka kalah dari keluarga Janita. Tapi, murid-murid generasi ini begitu nggak berdaya?" kata Elin.

 

Wennie kemudian menjelaskan, "Tingkat kekuatan nggak sama dengan kekuatan sebenarnya. Sama seperti Pak Leo, dia juga bisa mengalahkan Guru Bumi meskipun dia hanya master puncak. Walaupun Kak Wafa hanya master puncak tingkat sembilan, kekuatan sebenarnya bisa dengan mudah mengalahkan Guru Bumi tingkat satu."

 

"Di hadapan genius sejati yang jahat, tingkat kekuatan hanyalah penampilan semata."

 

Adriel menganggukkan kepalanya sambil berkata, " Tingkatan memang bukan standar absolut untuk mengukur kekuatan tempur yang sebenarnya."

 

Aura dari tubuh Wafa mengunci Adriel. Kerumunan itu pun mundur, menunggu untuk menyaksikan pertempuran itu.

 

Murid senior Akademi Arjuna terkenal di seluruh Kota Srijaya. Dia merupakan sosok yang menonjol di kalangan generasi muda.

 

Dan nama Leo ini sangat asing bagi semua orang. Apalagi saat mereka mendengar bahwa dia berasal dari Sagheru, mereka tidak hanya terkejut, tetapi juga merasa iri dan tidak percaya.

 

Apa yang membuat orang dari wilayah bawah ini bersikap sombong dan menonjol di Kota Srijaya?

 

Ini tidak boleh terjadi.

 

"Selama bertahun-tahun, belum ada tokoh yang layak di wilayah bawah ini. Finn picik dan sombong. Dia kalah karena keterampilannya yang rendah. Itu kesalahannya sendiri, nggak ada yang bisa dikatakan."

 

Ekspresi Wafa tampak tenang. Tidak ada sedikit pun penghinaan terhadap orang dari wilayah bawah seperti Adriel.

 

"Tapi, reputasi Akademi Arjuna nggak bisa diinjak - injak oleh siapa pun. Kamu nggak seharusnya meremehkan Akademi Arjuna."

 

"Kalau kamu bisa mengalahkanku, aku akan menarik kembali kata-kataku tadi dan meminta maaf kepada Akademi Arjuna. Tapi, kalau kakak seniormu ini nggak bisa mengalahkanku, jangan salahkan aku kalau aku meremehkan Akademi Arjuna."

 

Karena pihak lawan sudah menunjukkan sikap sopan sebelum bertindak agresif, Adriel tidak akan meremehkannya.

 

Wafa tidak memenuhi syarat untuk menjadi lawannya dan layak dihargai.

 

Meskipun mereka berdua belum bertindak, aura yang kuat sudah memenuhi seluruh ruangan. Tidak peduli apa pun hasilnya, pertempuran ini akan memiliki dampak yang signifikan.

 

"Kak Wafa, sebenarnya ini bukan salah Leo. Dari awal, Finn yang memprovokasi dulu. Semoga Kak Wafa bisa memaafkannya."

 

Wennie melangkah maju untuk menghadapi tekanan. Dia tidak berpikir bahwa Adriel adalah tandingan Wafa, jadi dia tidak bisa tinggal diam.

 

Namun saat ini, dia melangkah maju tanpa ragu, kemudian berdiri di sisi yang berlawanan dengan semua murid Akademi Arjuna. Tekanan yang harus dia tanggung sangat besar.

 

Finn segera melangkah keluar dan menyalahkan Wennie, "Wennie, kamu memang egois! Ini bukan masalah pribadiku, tapi menyangkut martabat dan kehormatan Akademi Arjuna. Sebagai murid Akademi Arjuna, kamu malah membela orang asing dari wilayah bawah ini. Apa yang kamu pikirkan ?"

 

Orang lain juga ikut menyalahkan Wennie dengan marah.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1271 Membakar Langit ~ Bab 1271 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.