Membakar Langit ~ Bab 1276

  

Bab 1276

 

"Apa maksudnya ini?"

 

Adriel marah besar. Apakah dia dianggap sebagai seorang yang rendahan?

 

Kenapa tidak bisa punya teman? Kami bukan hanya teman, persahabatan kami lebih dalam dari itu!

 

Namun, Adriel malas untuk menjelaskan.

 

Elin juga tampak terkejut dan terdiam, hanya sesekali melirik Adriel lalu ke arah Lila dengan tatapan penuh kebingungan.

 

Plak!

 

Tiba-tiba, Lila melayangkan tamparan ke wajah pelayan itu dan dengan ekspresi wajah makin muram, dia berkata, "Bicara! Berani-beraninya kamu menghalangi temanku?"

 

"Kamu pikir aku lemah dan bisa diremehkan? Atau kamu memang merasa nggak suka denganku?"

 

"Hari ini kalau kamu nggak berikan penjelasan, pergilah dari keluarga Buana!"

 

Mendengar ucapan ini, pelayan itu langsung lemas dan tak lagi menunjukkan sikap tinggi hati dan kini tampak ketakutan hingga hampir menangis.

 

Bagaimana mungkin?

 

Perlu diketahui, bahkan para keturunan langsung keluarga Buana pun harus bersikap hormat dan sopan saat bertemu dengan Nona Lila.

 

Bagaimana mungkin pria dari Sagheru ini bisa menjadi teman dekat Nona Lila?

 

"Aku nggak tahu. Aku benar-benar nggak tahu," gumamnya sambil pucat pasi.

 

Namun tiba-tiba dia menunjuk Finn yang masih tercengang dan berseru penuh emosi, "Dia! Dia yang memerintah aku! Awalnya aku nggak berniat mengusir Tuan Adriel, tapi dia memaksaku! Nona Lila, kamu pasti bisa melihat hal ini dengan jelas!"

 

Setelah berkata begitu, dia langsung berlutut.

 

"Kurang ajar!"

 

Finn yang melihat hal ini menjadi kesal dan hendak mengucapkan sesuatu, tetapi kata-katanya terhenti ketika melihat Lila menatapnya dengan pandangan sedingin es.

 

"Finn, kamu pikir status murid inti itu luar biasa, ya? Ini bukan Akademi Arjuna, ini rumah keluarga Buana! Jika kamu menjadi musuh temanku, kamu berarti menjadi musuhku. Apa kamu pantas?" kata Lila.

 

Lila memang tak memiliki kekuatan apa pun.

 

Namun, hanya dengan kata-kata sederhana ini ekspresi wajah Finn berubah pucat. Dia merasakan tekanan besar dan kakinya mulai gemetar.

 

Akademi Arjuna mungkin lebih kuat daripada keluarga Buana, tetapi Finn juga tahu, akademi itu tidak akan melindunginya jika dia bermasalah dengan keluarga Buana. Apalagi, menyinggung keluarga Buana bisa membawa dampak buruk bagi keluarganya sendiri.

 

Dia benar-benar tak sanggup menanggung risiko ini.

 

"Nona Lila, izinkan aku menjelaskan ucap Finn dengan ekspresi muram

 

"Kamu hanyalah seekor anjing. Kamu nggak layak untuk menjelaskan apapun padaku!" ejek Lila dengan dingin.

 

Kemudian menatap Wafa yang sejak tadi diam memperhatikan situasi ini dan berkata, "Wafa, kamu harus memberiku penjelasan!"

 

Wafa tampak ragu sejenak, kemudian melirik Adriel dengan sedikit heran, tetapi dia menahan diri untuk tidak berbicara lebih jauh. "Aku tidak tahu bisa begitu... Kita bisa membicarakannya dengan baik- baik."

 

Tatapan Lila makin dingin. Dia maju selangkah, menatapnya tajam dan berkata, "Aku minta penjelasan!"

 

Wafa terdiam sesaat dan akhirnya berkata, "Aku bisa bersikap damai dengannya."

 

"Aku minta penjelasan!"

 

Melihat sikap Lila yang tidak memberi ampun, Wafa mengerutkan keningnya dan berkata, "Finn, minta maaf pada Pak Adriel."

 

"Apa? Aku ... " Finn tampak ragu. Ini akan merendahkan wibawa Akademi Arjuna.

 

Lila melangkah maju lagi dengan aura menekan, menatap tajam ke arah Wafa dan berkata dingin, " Aku mau penjelasan! Permintaan maaf dari seekor anjing, itu penjelasan atau sekadar mengelabui ?!"

 

Seluruh ruangan terdiam.

 

Semua orang terkejut melihat Lila.

 

Selama ini, Lila dikenal bijaksana dan mengutamakan hasil yang menguntungkan kedua pihak.

 

Sekarang, bahkan saat Wafa menunjukkan itikad baik, dia tetap ngotot menuntut pembelaan bagi pria dari Sagheru itu, meski harus menyinggung Wafa!

 

Tak hanya itu, tekanan yang luar biasa dari dirinya membuat orang-orang merinding, seakan-akan menyaksikan burung phoenix muda yang baru lahir melantunkan kicauan api!.

 

Bahkan Adriel sendiri takjub dan melirik Lila sekilas. Ternyata, di luar bayangannya, wanita ini bisa begitu tegas.

 

Tidak menyangka!

 

Adriel merasa bahwa, dari sedikit pengenalannya terhadap Wafa, seseorang yang begitu angkuh dan penuh percaya diri seperti Wafa pasti tidak akan takut pada Lila!

 

Wafa menatap Lila dengan penuh kebingungan, seolah tak yakin dengan sikapnya yang tak biasa hari ini.

 

Wafa menggelengkan sedikit kepala dan bertanya, " Kamu benar-benar ingin memburukkan hubungan kita hanya karena dia?"

 

Lila menyeringai dan menunjukkan senyum dingin penuh tantangan, "Cobalah jika berani!"

 

"Jika nggak ada penjelasan yang memuaskan, semua kesepakatan sebelumnya dibatalkan!"

 

Mendengar sampai di sini, Adriel akhirnya paham. Sepertinya ada transaksi penting antara Lila dan Wafa. Pantas saja Lila bisa bertindak begitu percaya diri tanpa rasa takut..

 

Namun, meskipun begitu, wanita ini benar-benar gila. Wafa adalah orang yang sulit ditebak dengan logika biasa, dan belum tentu akan menyerah begitu saja.

 

Namun Wafa terdiam sejenak, lalu berkata, "Finn."

 

"Ya?"

 

"Kamu masih punya dua kaki, 'kan?"

 

"Patahkan salah satunya."

 

Finn tercengang.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1276 Membakar Langit ~ Bab 1276 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.