Membakar Langit ~ Bab 1282

  

Bab 1282

 

Felicia menaruh cangkir teh di meja dengan keras, tatapannya begitu dingin. Kemudian, dia berkata, " Kamu tahu ini artinya apa? Artinya, orang-orang kelas bawah sudah nggak tahu diri lagi dan perlu diberi peringatan!"

 

"Jika setiap kali orang-orang kelas bawah berani merebut keuntungan dari tangan orang-orang atas dan nggak puas dengan penindasan. Itu sama saja seperti sapi dan kuda yang mulai terbang dan melawan!"

 

"Ini pertanda buruk!!

 

"Saat ini, fokus utama kita adalah harta karun Iblis Darah! Untuk itu, aku hanya menahan diri terhadapnya."

 

"Jika dia mati di Gunung Lodra, itu urusan lain, tetapi kalau dia kembali, aku punya seratus cara untuk membuatnya paham mengapa Srijaya menjadi bagian pusat dari Tonham Sentral dan Sagheru adalah bagian bawah!"

 

Setelah mengatakan ini, wajahnya tampak suram.

 

Felicia pernah rugi dalam berbisnis, tetapi tidak pernah dirugikan oleh orang dari Sagheru. Sebagai orang dari daerah kelas bawah, meskipun memiliki kemampuan, Adriel seharusnya tetap rendah hati. Sikap dia yang angkuh membuatnya marah!

 

Setelah mendengar itu, Ceol terkejut. Dia tak menyangka Felicia akan berbicara seperti itu. Bagaimanapun, di Akademi Arjuna masih ada murid -murid dari daerah kelas bawah. Siapa yang secara terang-terangan akan berbicara seperti ini?

 

Ceol hanya ingin memanfaatkan Leo sebagai alat untuk membantunya memburu Herios.

 

Felicia, di sisi lain tampaknya berniat membuat hidup Adriel lebih buruk daripada kernatian....

 

Wanita ini lebih kejam dari yang dia bayangkan.

 

"Kelihatannya Leo benar-benar mencari masalah...

 

"kata Ceol sambil menggeleng dan tersenyum. Dia juga tak terlalu memikirkannya.

 

Di sisi lain.

 

Di ruang bawah tanah vila tempat penyimpanan senjata tingkat bumi hanya ada Lila dan Leo.

 

Tempat ini terlalu penting, sehingga Wennie dan Elin sebagai orang luar tidak diizinkan masuk.

 

Begitu memasuki ruang bawah tanah yang gelap dan kering itu, Lila menutup pintu. Di atas meja sudah tersedia empat pedang terbang dengan bentuk yang berbeda.

 

"Ini adalah Empat Pedang Pengusir Iblis, yaitu Hujan Musim Semi, Petir Musim Panas, Angin Musim Gugur, dan Salju Musim Dingin. Masing- masing pedang ini jika digunakan sendiri hanya termasuk senjata tingkat bumi kelas rendah, tetapi dipadukan dengan jurus Pedang Empat Musim, kekuatannya bisa menyaingi senjata tingkat bumi kelas atas. Ini adalah pusaka pedang keluarga Buana. Tentu saja, karena jurus Pedang Empat Musim tidak diberikan kepadamu, empat pedang ini suatu saat akan kembali ke keluarga Buana."

 

Lila menatap Adriel dengan ekspresi datar sambil berkata, "Felicia hanya menganggapmu sebagai alat. Kalau kamu mati di Gunung Lodra, itu sudah cukup. Kalau nggak, dia akan memastikan kamu mati."

 

"Sekarang, bolehkah kamu ceritakan rencanamu?"

 

Adriel sedang mengagumi keempat pedang itu dan sulit untuk melepasnya. Mendengar ini, dia langsung menyimpan pedang-pedang itu dan berkata, "Rencanaku sederhana, hanya untuk menyingkirkan Herios dan sekalian mengambil beberapa senjata. Apa lagi yang bisa kulakukan?"

 

Lila hanya tertawa sinis, "Kalau orang lain yang bicara seperti itu mungkin aku percaya. Tapi kamu? Heh."

 

Dia menyipitkan matanya, menatap Leo dan berkata, "Dengan kehebohan sebesar ini, dan datang ke Srijaya dengan berpura-pura mati, tujuanmu pasti lebih besar dari sekadar Herios. Aku rasa kamu sedang merencanakan sesuatu yang besar."

 

"Kalau terlalu pintar itu nggak selalu baik," balas Adriel.

 

"Kalau nggak mau bilang, ya sudah. Aku hanya punya satu permintaan. Saat Felicia mencoba membunuhmu nanti, pastikan kamu membuatnya malu sebesar-besarnya!" ujar Lila tanpa terlalu peduli.

 

"Kamu gila, ya? Apa segitu pentingnya membuat orang malu?"

 

Leo sedikit kesal. Apa aku repot-repot merencanakan semua ini hanya untuk membantumu mempermalukannya?

 

"Terserah kamu mau berpikir apa. Selama bertahun- tahun Felicia memperlakukanku sebagai alat. Aku hanya ingin balas dendam, makin kejam makin baik! "

 

"Felicia sangat meremehkan orang dari daerah kelas bawah! Aku ingin dia berlutut di depan orang yang paling dia pandang rendah! Memohon dengan rendah hati!"

 

Nada suara Lila bergetar saat berbicara, seakan- akan membayangkan adegan itu membuatnya sangat bersemangat, dan kilatan kegilaan tampak di matanya. Bertahun-tahun diperlakukan dengan kejam oleh Felicia sepertinya telah membuatnya menyimpang.

 

makin Adriel mempermalukan Felicia, Lila makin puas. Bahkan, hanya membayangkan adegan itu sudah membuat dadanya berdebar.

 

Dia menatap Adriel dengan tatapan penuh hasrat yang menggebu.

 

Adriel pun melongo,

 

Sial, kenapa minat wanita ini bisa aneh begini?

 

Bagaimana jika suatu hari aku dan Felicia tidur bersama? Apa dia akan punya ide aneh tentang permainan macam apa yang harus dilakukan?!

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1282 Membakar Langit ~ Bab 1282 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.