Membakar Langit ~ Bab 1294

 

Bab 1294

 

Ozzi juga sedikit bingung, tetapi setelah beberapa saat, matanya berkedip dan dia berkata, "Alam adalah milik alam, sedangkan teknik sihir adalah milik teknik sihir. Hal ini nggak bisa digeneralisasikan. Sepertinya teknik sihir Adriel cuma punya efek besar pada teknik mengendalikan Iblis Darah..."

 

Berbicara tentang ini, Ozzi menatap Adriel dalam - dalam. Seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.

 

Pada saat ini, Herios kehilangan terlalu banyak darah, tatapan ganas dan gila di matanya perlahan- lahan menghilang. Warna jernih terkadang muncul dan menghilang. Saat melihat Adriel yang mengambil tindakan, tiba-tiba dia berkata sambil terkejut, "Bagaimana bisa... "

 

Adriel mengabaikannya. Sepertinya Adriel tiba-tiba memikirkan sesuatu dan kembali menatap Ozzi dengan sedikit kebingungan.

 

Namun, matanya hanya melirik, lalu dia berteriak pada Ceol, "Cepat serang!"

 

Ceol seolah baru saja bangun dari mimpi. Pria itu menggertakkan gigi dan merobek sebagian besar daging dan darah lagi.

 

Daging dan darah itu berubah menjadi pedang panjang dan hendak memenggal kepala Herios.

 

Pada saat yang sama, Wafa beserta yang lainnya juga mengambil kesempatan untuk mengambil tindakan. Energi sejati yang tak terhitung jumlahnya mulai menutupi Herios.

 

Herios menjadi gila lagi. Saat merasakan bahayanya, dia meninju dengan marah.

 

Namun, dia sudah kehilangan aura Iblis Darah. Kekuatan pukulannya yang ini menjadi jauh lebih lemah.

 

"Ah!"

 

Herios menjerit dan terbang mundur. Tubuhnya mendarat dengan keras di tanah dan menimbulkan awan debu.

 

Semua orang yang melihatnya dan langsung gembira.

 

Terlihat bahwa seluruh tubuh Herios tampak sudah tergores oleh pisau tajam yang tak terhitung jumlahnya. Luka yang muncul tampak mengerikan dan ada di mana-mana seperti tidak dapat disembuhkan.

 

Herios berjuang untuk bangun beberapa kali, tetapi jatuh ke tanah dengan lemah.

 

"Menang, menang!"

 

Pada saat ini, semua orang tiba-tiba bersorak kegirangan setelah hening beberapa saat.

 

"Guru Ceol, akhirnya menang..." tukas Wafa yang akhirnya menghela napas lega dengan ekspresi bahagia di wajahnya.

 

"Untunglah..."

 

Ceol sepertinya telah kehilangan semua kekuatannya dalam sekejap. Dia jatuh ke tanah dan sulit bernapas. Serangan berturut-turut tadi membuat wajahnya dipenuhi kerutan, seperti lilin yang sudah hampir habis terbakar.

 

"Guru Ozzi, tolong sembuhkan aku.

 

Ceol berkata dengan agak lemah.

 

Alhasil, pada saat berikutnya Ceol justru sedikit terkejut.

 

Tiba-tiba Ozzi justru tidak memedulikannya sama sekali. Pria itu hanya berdiri dan berjalan menuju tubuh Herios. Sorot matanya menyala nyala dan mencari sesuatu dengan penuh semangat sembari bergumam, "Warisan Iblis Darah, akhirnya ada di tanganku..."

 

Ceol mengerutkan kening dan menyahut dengan nada tidak puas, "Guru Ozzi, sembuhkan aku dulu. Herios cuma punya satu napas tersisa dan nggak akan bisa melarikan diri!"

 

Pada saat ini, Ozzi seolah tidak mendengar kata- kata Ceol. Dia justru membentuk segel dengan jari- jarinya, memukul tubuh Herios berulang kali, menutupi auranya.

 

"Ozzi! Kamu dengar atau nggak..."

 

Ceol berteriak sedikit tidak sabar.

 

Pada saat ini, Ozzi yang sedang membelakanginya, menggelengkan kepalanya pelan sambil berkata, " Kamu itu terlalu berisik."

 

"Apa?" ulang Ceol sedikit terkejut.

 

Namun, sesaat berikutnya, wajahnya tampak kaget.

 

Ozzi tiba-tiba berdiri.

 

Aura yang sangat menakutkan memancar dari tubuhnya.

 

Bahkan ini lebih kuat dari Herios sebelumnya!

 

Pada saat ini, ekspresi semua orang berubah drastis. Seolah-olah darah mereka terhenti karena momentum ini.

 

Ozzi akhirnya menoleh sambil menatap semua orang. Dia berkata dengan senyuman aneh di bibirnya, "Mengejutkan, ya?"

 

"Guru Ceol, kamu bukan master puncak tingkat sembilan. Kenapa kamu bisa menjadi Guru Bumi ... " ucap seseorang yang menatap Ozzi dengan terkejut.

 

"Guru Bumi? Aku bukan... "

 

Namun, Ozzi tersenyum dan hanya berjalan pergi sambil melewati murid yang akrab dengannya.

 

Saat berikutnya, tiba-tiba muncul retakan di tubuh murid yang mengajukan pertanyaan itu. Saat Ozzi lewat, tubuh murid itu hancur menjadi potongan daging yang berserakan di tanah.

 

"Kamu bukan Ozzi! Kamu, siapa kamu!"

 

Ceol berteriak ngeri.

 

Semua orang merasakan hawa dingin di punggung mereka. Saat melihat Ozzi yang tiba-tiba menjadi aneh, ekspresi mereka sontak berubah drastis dan terus melangkah mundur.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1294 Membakar Langit ~ Bab 1294 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.