Membakar Langit ~ Bab 1298

 

Bab 1298

 

Saat Hubert berbicara, dia mengangkat kakinya.

 

Tiba-tiba badai kencang berembus.

 

Pepohonan langsung tumbang dan angin kencang bertiup.

 

Pada saat ini, energi sejati di seluruh tubuh Hubert meledak. Kekuatan tingkat langit bebas dilepaskan sepenuhnya, tanpa ada yang disembunyikan.

 

Energi sejati di sekeliling Hubert menyebar ke segala arah. Beberapa murid Akademi Arjuna yang tingkatannya terlalu rendah, langsung muncul lubang darah yang tak terhitung jumlahnya di sekujur tubuh mereka. Para murid itu terkapar ke tanah dan langsung tewas seketika.

 

Untungnya, Adriel sudah bersiap sejak awal. Dia sudah memimpin Elin beserta yang lainnya untuk mundur ke tempat yang jauh.

 

"Kekuatan Tetua Hubert sangat luar biasa!"

 

Ozzi tampak bersemangat dengan ekspresi haus darah di wajahnya. Dia tiba-tiba menatap Ceol beserta yang lainnya.

 

Hari ini, siapa pun tidak ada yang bisa pergi!

 

"Selesai!"

 

Ceol merasa ketakutan, tetapi dia berhasil bangkit. Dalam sekejap, dia telah mengumpulkan kekuatan dan hampir meledak.

 

Saat ini, Ozzi tidak bertarung dengannya. Dia hanya bergegas menuju kerumunan dan membunuh murid Akademi Arjuna terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mencegah mereka melarikan diri saat kekacauan terjadi

 

Tiba-tiba, pemandangan itu dipenuhi dengan suara- suara yang menyedihkan.

 

"Selesai sudah! Mati semua!"

 

"Kapan pasukan bantuan akan tiba?"

 

"Ayo berjuang bersamaku!"

 

Wafa sedang menjaga stabilitas pasukan. Dia tampak seperti tulang punggung, memanggil bayangan Burung Merah dengan ekspresi acuh tak acuh di wajahnya. Dia ingin menghancurkan bayangan Burung Merah sendiri.

 

Meskipun mati, tetap harus mati dengan mulia.

 

Tiba-tiba, darah berceceran di mana-mana. Para murid jatuh ke tanah seperti rumput yang disiangi. Menciptakan pemandangan yang menyedihkan.

 

"Kalau yang orang datang dari organisasi adalah tingkat langit yang lain, mungkin masih bisa mengulur waktu. Sayangnya, yang datang adalah aku."

 

"Kamu akan memiliki masa depan yang sangat menjanjikan, tapi sayang sekali kamu masih belum mengetahui kebenarannya."

 

"Strategi itu cuma pendukung, sedangkan kekuatan adalah segalanya. Kalau kamu menghormatiku sebagai gurumu, ini akan menjadi pelajaran pertama yang aku ajarkan padamu... "

 

Saat Hubert berkata demikian, dia menunjukkan ekspresi penyesalan di wajahnya. Pria itu mengangkat telapak tangannya, lalu menampar Adriel.

 

Kesenjangan antara tingkat langit bebas dan master puncak terlalu besar.

 

Hubert berani membuang waktu untuk berbicara omong kosong dengan Adriel. Oleh karena itu, Hubert yakin bisa menangani semuanya. Jika membunuh Adriel dengan santai, lalu mundur ke Gunung Lodra. Tidak lama kemudian, seseorang akan datang untuk menjemputnya. Siapa lagi yang bisa menemukannya?

 

Saat telapak tangan itu jatuh, udara di sekitar seakan -akan kosong, menutupi langit dan bumi. Benar- benar seperti kekuatan Dewa!

 

Di bawah telapak tangan ini, Adriel tampak sangat kecil. Dia tidak bisa bergerak atau pun melawan.

 

Namun, pada saat ini Adriel mengangkat kepalanya sambil melihat ke telapak tangan itu. Dia justru tersenyum tipis dan berkata, "Sebenarnya, kamu cuma menebak setengahnya dengan benar. Pasukan bantuanku sedang dalam perjalanan, tapi siapa yang bilang padamu kalau aku cuma punya satu pasukan bantuan?"

 

"Hm?"

 

Hubert sedikit terkejut.

 

Saat ini, Adriel berteriak, "Herios, apa istirahatmu sudah cukup? Kenapa kamu nggak bangun dan hadapi musuh ini!"

 

Begitu suara itu terdengar, aura Iblis Darah langsung menjadi kuat.

 

Sebuah raungan yang tidak terdengar seperti suara manusia, langsung menggema di langit dan menembus awan!

 

"Roar!"

 

Sosok yang penuh dengart kekuatan ganas itu muncul. Dia berdiri tegak dengan gagah dan mata yang memancarkan cahaya merah darah. Aura Iblis Darah menyelimuti tubuhnya seperti tali. Tanpa kesadaran, dia tampak seperti sosok iblis yang telah terlahir kembali.

 

Keributan yang mengerikan ini langsung menarik perhatian semua orang. Mereka melihat pemandangan ini dengan tatapan terkejut.

 

"Bagaimana bisa... "

 

Untuk pertama kalinya, Hubert menunjukkan ekspresi terkejut. Akan tetapi, kemudian dia melihat beberapa jarum emas di tubuh Herios. Hubert tiba- tiba teringat bahwa Adriel sepertinya sudah memeriksa Herios yang terluka parah ...

 

"Kamu menyelamatkannya?"

 

Hati Hubert sontak dipenuhi dengan keterkejutan

 

Kemudian dia melihat dengan takjub bahwa Adriel sedang berdiri di belakang Herios. Adriel menatapnya dengan senyum tipis sambil berkata, "

 

Aku menunggu Herios bangun. Kamu sedang menunggu apa?"

 

Dalam sekejap, Hubert langsung marah besar. Dia selalu tenang karena dia merasa punya kendali atas segalanya.

 

Namun, sekarang ada rasa marah yang meluap di hatinya.

 

Meskipun dia sudah berhati-hati, masih saja tertipu oleh Adriel!

 

"Cuma Guru Bumi tingkat sembilan. Aku akan membunuhnya seperti membunuh anjing! Dia nggak akan bisa menunda lama-lama!"

 

Sorot matanya menjadi dingin, lalu kekuatan telapak tangan itu makin meningkat.

 

Untuk membunuh Adriel butuh satu telapak tangan. Akan tetapi, jika membunuh Herios membutuhkan dua telapak tangan!

 

Namun, saat ini Adriel menatapnya sambil tersenyum sinis. Kemudian, dia berkata, "Guru Bumi? Dia bukan Guru Bumi!"

 

Pewaris Tabib Agung yang gagah perkasa itu bekerja sangat keras untuk menyelamatkan orang. Dia membuat Herios yang memiliki warisan Iblis Darah, tampak terlihat seperti bukan manusia dan juga bukan hantu. Akan tetapi, dia hanya akan mendapatkan gelar sebagai Guru Bumi tingkat sembilan?

 

Bagaimana dia bisa merasa puas!

 

"Roar!"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1298 Membakar Langit ~ Bab 1298 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.