Membakar Langit ~ Bab 1301

 

Bab 1301

 

Melihat sosok di langit itu, Ceol dan yang lainnya merasa sangat senang sekaligus terkejut.

 

Leluhur keluarga Buana, Legan Buana, dulunya adalah seorang tingkat langit bebas tingkat empat.

 

Dia telah mengurung diri bertahun-tahun, berusaha keras mencari cara untuk menerobos ke tingkat yang lebih tinggi.

 

Sekarang, dia akhirnya keluar dari pengurungan dan berhasil mencapai tingkat langit tingkat sembilan!

 

"Siapa sangka leluhur keluarga Buana benar-benar berhasil..."

 

Ceol tertegun, karena menaiki satu tingkatan di tingkat langit memang seperti mendaki ke langit.

 

Berita ini pasti akan mengejutkan seluruh Srijaya!

 

Di sisi lain, Hubert tidak hanya terkejut, batinnya sudah kacau balau.

 

Kenapa bisa begini? Kenapa tiba-tiba Legan mencapai tingkat langit tingkat sembilan?

 

Dan parahnya lagi, dia malah datang sebagai bala bantuan Adriel!

 

"Kamu sudah kuberi kesempatan, tapi sayangnya kamu memang nggak punya kemampuan buat memanfaatkannya," ujar Adriel sambil menatap Hubert dengan senyum tipis.

 

"Kamu..."

 

Hubert mendadak dipenuhi amarah, matanya merah penuh dendam.

 

"Aku akan menyeretmu ke dalam neraka bersamaku!

 

Saat itu juga, Ozzi tiba-tiba berteriak marah, melepaskan gelombang kekuatan dahsyat dari tubuhnya. Dia meledakkan energi sejati dan merusak meridiannya sendiri, memaksakan dirinya untuk melepaskan diri dari batasan tubuhnya.

 

Dengan tubuh penuh darah, dia menjulurkan tangannya ke arah Adriel. Meski harus mati, dia ingin menyeret Adriel yang menjadi biang keladi semua ini ke dalam kuburnya!

 

Namun, Legan yang melayang di langit hanya perlu mengangkat satu tangan. Dengan satu sapuan, tekanan tak terlihat menghancurkan tangan Ozzi hingga lenyap, bahkan tanpa menyisakan darah. Semuanya menguap menjadi asap merah.

 

Setelah itu, Legan membalikkan telapak tangannya, lalu energi tak kasat mata menghentikan aliran darah Ozzi yang rusak, membuatnya bahkan nggak bisa mati meskipun menginginkannya.

 

"Apa aku sudah kasih izin buat mati?" ujar Legan dengan dingin.

 

Begitu diucapkan, tekanan besar yang tak terlihat menyebar ke segala penjuru. Hubert yang tadi hendak melarikan diri kini terhenti dengan tubuh gemetar, seperti tenggelam dalam lumpur dan nggak bisa bergerak.

 

Namun, dia masih berteriak dengan putus asa, " Legan! Kalau kamu berani membunuhku, Enam Jalur Puncak Kematian akan membalas dendam padamu!"

 

Detik berikutnya, Legan menjulurkan tangan, menarik tubuh Hubert yang melayang tak terkendali ke arahnya. Seperti anak ayam, Hubert terperangkap dalam genggaman Legan.

 

"Sayangnya, orang-orang yang kalian kirim ini tingkatnya terlalu rendah, nggak cukup buat aku menunjukkan kemampuanku."

 

"Dan ingat, ini wilayah keluarga Buana. Batas ini nggak boleh kalian lewati!"

 

Dengan dingin, Legan mengayunkan tangannya menghancurkan sebagian besar kekuatan Hubert dalam sekejap!

 

Tubuh Hubert ambruk, darah mengalir dari mulutnya.

 

Di bawah tekanan luar biasa dari seorang tingkat langit tingkat sembilan, dia nggak lagi tampak seperti ahli yang angkuh dan lihai. Bahkan, dia nggak bisa bicara, hanya bisa terkulai tak berdaya dalam genggaman Legan.

 

Melihat pemandangan ini, semua orang yang ada di sana menatap dengan penuh hormat sekaligus ketakutan. Perbedaan kekuatan antara kedua pihak begitu besar, hingga rasanya seperti menyaksikan kuasa langit yang nggak mungkin dilawan.

 

Namun saat itu, terdengar suara Adriel yang berkata santai, "Kak, santai saja, aku butuh dia dalam keadaan hidup."

 

Apa? Kamu berani mengajari leluhur keluarga Buana cara bertindak?

 

Apa kamu tidak mengerti arti hormat pada senior?

 

Ceol dan yang lain pun tertegun melihatnya.

 

Bahkan Wennie dan Elin tampak tidak percaya.

 

Namun di detik berikutnya, Legan berkata dengan nada tenang, "Selama ada aku di sini, mereka mau mati pun nggak akan bisa."

 

Satu kalimat sederhana, tetapi menggemparkan seluruh tempat itu.

 

Kenapa Legan begitu hormat pada Leo?

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1301 Membakar Langit ~ Bab 1301 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.