Membakar Langit ~ Bab 1303

 

Bab 1303

 

"Salam, Pak Lucas!"

 

Ceol langsung berlutut, wajahnya pucat akibat tekanan dahsyat yang memaksanya takluk di tempat.

 

Yang lain pun mengikuti, memberi hormat pada sosok penuh wibawa itu.

 

Leluhur keluarga Maswa, Lucas, memang terkenal dengan sikapnya yang tidak kenal ampun. Usianya boleh lanjut, tetapi temperamennya tetap seperti api yang berkobar.

 

"Jawab, di mana Herios?!" serunya, suaranya penuh kemarahan.

 

Melihat keadaan tempat itu yang kacau dan energi Iblis Darah yang perlahan menghilang, dia menyadari kalau dirinya terlambat. Mata birunya menggelap, mengisyaratkan amarah yang mulai bangkit.

 

"Ini... sebenarnya

 

Ceol menjadi cemas.

 

Legan sudah pergi lebih dulu, tampaknya untuk menghindari Lucas dan agar tidak ada yang tahu tentang pembebasannya serta kepemilikannya atas Harta Karun Iblis Darah.

 

Bagaimanapun, dia membutuhkan waktu untuk menyerap kekuatan harta karun itu tanpa gangguan.

 

Kalau dia membocorkan berita tentang Legan yang sudah bebas, bisa-bisa Legan akan menyimpan dendam.

 

Semua orang di Srijaya tahu kalau Lucas cepat marah, sementara Legan terkenal pendendam...

 

"Ada tetua Akademi Arjuna, itu wajar. Tapi kamu, seorang pengajar rendah, berani-beraninya menunda jawabanku! Katakan!"

 

Suara Lucas yang penuh kuasa menghantam seperti petir, hampir menghancurkan telinga Ceol.

 

"I-iya, iya ... "

 

Ceol semakin pucat ketakutan, lukanya seakan terasa lebih parah.

 

Seketika, sebuah ide melintas dalam benaknya, dan dia buru-buru melempar kesalahan. "Enam Jalur Puncak Kematian mengirim seorang tingkat langit, dan Herios baru saja mencapai tingkat langit.

 

Setelah bertarung habis-habisan, keduanya terluka parah. Kami juga terlalu terluka untuk memperebutkan Harta Karun Iblis Darah itu... "

 

"Lalu Leo mengambil kesempatan menangkap mereka dan membawanya ke vila keluarga Buana…”

 

"Enam Jalur Puncak Kematian? Mereka juga terlibat? "tanya Lucas.

 

Dia tampak sedikit terkejut, wajahnya berubah saat mendengar kabar itu. "Dan siapa sebenarnya Leo itu?" lanjutnya.

 

"Aku... aku nggak tahu. Yang aku tahu cuma dia orang Sagheru..."

 

"Apa?"

 

"Aku benar-benar nggak tahu!" Ceol buru-buru menjawab. "Pokoknya, Herios ada di tangan Leo. Anda bisa tanya langsung padanya... "

 

Lucas tampak kehilangan kesabaran. Sayap biru di punggungnya berkibar dan dia langsung terbang menuju vila keluarga Buana.

 

Begitu Lucas pergi, Ceol menghela napas lega, mengusap keringat dingin di dahinya. Tekanan berbicara dengan master langit tingkat delapan itu sungguh luar biasa.

 

"Guru Ceol, kamu nggak takut dengan akibat menipu seorang dengan kemampuan tingkat langit seperti itu?" tanya Wafa sambil mengernyit.

 

"Siapa yang menipu? Aku cuma bilang apa adanya, cuma nggak semua kuberi tahu "Ceol berdeham pelan.

 

Bisa dibilang, ini salah Lucas karena tidak tanya lebih jelas. Lagipula, Akademi Arjuna adalah pelindungnya dan dia sudah cukup baik dengan memberi sedikit info pada Lucas.

 

Ditambah lagi, dia sudah melempar masalah ini ke Leo. Kalau Legan ingin menjaga rahasia tentang Harta Karun Iblis Darah, dia bisa saja membuat Leo bungkam dan membuangnya.

 

Meski identitas Leo penuh misteri, di antara memilih untuk mengorbankan Legan atau Leo, tentu lebih aman menyerahkan Leo.

 

"Tapi bagaimana kalau leluhur keluarga Buana bersikeras melindungi Leo?" tanya Wafa dengan ragu.

 

"Benarkah?"

 

Ceol tertegun. Apakah pantas melindungi Leo sampai harus mempertaruhkan rahasia Harta Karun Iblis Darah?

 

Apakah itu sepadan?

 

Namun, kalau Legan benar-benar nekat melindungi Leo ...

 

Dia menatap jauh ke arah vila keluarga Buana dan bergumam, "Apa mungkin karena Leo, pertarungan besar antara pendekar tingkat langit akan terjadi? Kalau itu sampai terjadi, seluruh Srijaya pasti akan terguncang..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1303 Membakar Langit ~ Bab 1303 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.