Membakar Langit ~ Bab 1319

 

Bab 1319

 

Elin langsung terkejut saat mendengar ucapan Adriel.

 

Jika kedua barang ini dibawa keluar, pasti akan menimbulkan kehebohan besar. Ini adalah sumber daya latihan yang paling tinggi!

 

Jika orang lain yang memberikannya, Elin pasti merasa bahwa mereka ingin meminta imbalan besar darinya dan memiliki motif tersembunyi.

 

Namun, Elin sama sekali tidak ragu saat ini dan langsung menyimpannya. Lalu dia berkata, "Aku akan mengawasi Sagheru untukmu."

 

Adriel tersenyum. Markas besarnya masih berada di Kota Majaya dan dia membutuhkan banyak bantuan untuk menjaga agar situasi tetap stabil. Sementara Elin bersembunyi di tempat yang tidak diketahui oleh orang lain, dapat membantunya untuk memantau segalanya.

 

Wanita ini sangat cerdas dan langsung mengerti hal ini.

 

"Adriel, terima kasih..." ucap Elin.

 

Elin tahu bahwa meskipun dia tampaknya membantu Adriel, kenyataannya, kontribusi Adriel jauh lebih besar daripada kontribusi dirinya sendiri.

 

"Bagaimana berterima kasih kepadaku?" tanya Adriel sambil tersenyum penuh arti.

 

Mendengar ucapan ini, Elin langsung mengerti maksudnya. Dia melirik Adriel dengan tidak berdaya, dia ragu sejenak dan kemudian berlutut.

 

"Hiss..."

 

Adriel terkesiap sambil mengelus kepala Elin.

 

Semoga ini akan bertahan lebih lama, karena jalan menuju puncak masih panjang.

 

Setelah Adriel dan Elin berkomunikasi selama satu hari satu malam, keesokan paginya, dia diam-diam pergi mencari Lila untuk melakukan olahraga pagi.

 

Lalu, dia naik pesawat pribadi dan menuju ke Akademi Arjuna.

 

Di pesawat, selain orang-orang Akademi Arjuna seperti Ceol, Wennie dan yang lainnya, mereka tidak tahu bahwa Felicia berada di pesawat pribadi lain dan mengikuti Adriel sebagai pelayan.

 

Seorang Guru Bumi tingkat sembilan menjadi pelayan terlalu mencolok, Adriel tidak ingin terlalu pamer dalam perjalanan ini.

 

Sementara itu, Genius seperti Wennie juga duduk bersama dengan Adriel, kedekatan mereka membuat beberapa murid Akademi Arjuna merasa cemburu.

 

"Katanya kamu punya banyak penggemar di Akademi Arjuna?" tanya Adriel sambil tersenyum dan meminum segelas teh.

 

"Jika Adriel masih hidup, mereka hanya akan mencari masalah dengan Adriel. Kamu harus lebih rendah hati, jadi nggak akan ada orang yang mencari masalah denganmu," ucap Wennie sambil tersenyum.

 

Adriel terdiam.

 

"Leo, mulai sekarang kamu adalah murid Akademi Arjuna. Kamu harus lebih rendah hati, mengerti, ' kan?"

 

Sepertinya karena perubahan identitas Adriel membuat Ceol bersikap seolah guru, dia mengingatkan sambil mengerutkan kening.

 

"Setelah kembali, alihkan dulu kesempatan penggunaan Mata Air Abadi padaku," ucap Adriel dengan tenang.

 

Setelah perkataan Adriel terdengar, ekspresi wajah Ceol langsung menjadi muram, dia berbalik dan tidak menjawab.

 

Wennie berkata dengan suara lembut, "Persaingan di Akademi Arjuna sangat kejam dan banyak murid berbakat di sana. Kamu harus lebih rendah hati, jangan mencari masalah karena aku... "

 

"Secara umum, aku adalah masalah itu sendiri," balas Adriel sambil tersenyum.

 

Wennie agak tercengang dan menghela napas. Dia tahu bahwa Adriel juga melindunginya sepanjang perjalanan, tetapi dia tidak ingin Adriel terjebak dalam masalah ...

 

"Anggap saja membantuku. Tetaplah rendah hati. Kita bicarakan lagi setelah stabil," ujar Wennie.

 

Adriel tersenyum dan mengangguk. Namun, dia sedang berpikir, sudah saatnya mencari kesempatan dan mengungkapkan identitas kepada Wennie.

 

Akademi Arjuna terletak di salah satu daerah liar Utara Raya Srijaya.

 

Dilihat melalui jendela, di bawah adalah daerah liar yang cukup luas. Sekilas pandang, diantaranya mencakup pegunungan, sungai dan bahkan gurun pasir buatan.

 

Di pusat terdapat kompleks bangunan yang tersembunyi di antara pegunungan, membentang sejauh beberapa kilometer.

 

Termasuk wilayah ini adalah daerah Akademi Arjuna, tempat-tempat ini digunakan oleh para murid untuk berlatih.

 

Tak lama kemudian, pesawat mendarat di landasan Akademi Arjuna sendiri. Namun, saat Adriel hendak turun dari pesawat, dia mendengar keributan di luar.

 

Ketika dia melihat ke luar, dia langsung mengerutkan kening.

 

Hanya terlihat sekelompok orang sedang berada di depan landasan saat ini.

 

Di tengah kerumunan, berdiri seorang pemuda, wajahnya terlihat pucat bagai vampir dan dia memiliki aura yang suram.

 

"Penggemarmu datang menjemput di bandara ?" tanya Adriel dengan ekspresi aneh.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1319 Membakar Langit ~ Bab 1319 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.