Bab 1322
"Aturan macam apa itu? Masa
nggak boleh membunuh orang?" kata Adriel sambil meliriknya sekilas.
Namun, perkataan ini membuat
pandangan semua orang terhadapnya berubah.
Sedikit-sedikit membunuh orang.
Apakah dia sudah gila?
Sebelumnya dia dibesarkan di
lingkungan seperti apa?
Andres mulai merasakan ketakutan. Dia
menyadari bahwa orang itu memiliki aura pembunuh, pembunuh yang telah membunuh
banyak orang!
Hal ini juga sangat jarang terjadi di
Akademi Arjuna!
"Terus, buat jadi cacat?"
kata Adriel seolah-olah itu adalah hal kecil.
Wennie sedikit ragu, lalu mengangguk.
Sebenarnya, kasus ini juga jarang
terjadi, tetapi karena mereka sudah menjadi musuh bebuyutan asalkan tidak
melanggar aturan, makin kejam makin baik...
Mendengar percakapan ini, ketakutan
di mata Andres tiba-tiba muncul. Lalu, dia berkata, "Nggak, nggak
bisa!"
Adriel malas mendengar permohonannya,
jadi dia melayangkan tangannya dan mulai bertindak.
Pada saat itu, tiba-tiba seseorang
berbicara. Ceol datang menghampirinya dan berkata, "Berhenti !"
"Guru Ceol, tolong selamatkan
aku..." Melihat Ceol datang, Andres langsung merasa sangat senang dan
segera meminta pertolongan.
Ceol melihat Adriel sambil berkata
dengan serius, " Pertempuran sudah berakhir, ampunilah dia."
Nada bicaranya tenang, tetapi ada
ketegasan seorang guru.
Ceol memihak!
Ekspresi Wennie terlihat masam. Tadi,
saat Andres mengancamnya, Ceol tidak melihatnya. Sekarang saat Andres kalah,
dia malah muncul. Ini jelas-jelas memihak!
Namun, mengapa dia berani
melakukannya padahal dia tahu hubungan antara Leo dan Legan?
Wennie mengernyit sambil menatap
pihak lawan.
Melihat Ceol bertindak, semua orang
merasa lega. Di mata para siswa ini, guru memiliki status istimewa dan setiap
orang harus menghormati gurunya.
Namun, beberapa saat kemudian.
Adriel melihatnya sambil tersenyum
dan berkata, " Kamu pikir setelah kembali ke Akademi Arjuna, kamu akan
baik-baik saja?"
Ceol tampak marah dan berkata,
"Aku adalah guru di Akademi Arjuna! Kamu itu murid, apa kamu nggak ngerti
cara menghormati guru?"
"Oh."
Adriel mengangguk, lalu menatap
Andres yang diinjaknya sambil berkata, "Tadi, kamu suruh aku
membunuhmu?"
Melihat gurunya muncul, Andres
mendapatkan keberanian dan berkata dengan angkuh, "Jangan menakut-nakutiku
dan mencoba membunuhku! Memangnya kamu berani?"
Adriel tersenyum, lalu tiba-tiba
mengangkat kakinya dengan kuat dan menginjak lehernya. Namun, sebelum kakinya
mendarat, dia tiba-tiba berhenti!
Masih ada keterkejutan dan ketakutan
di mata Andres. Ketika melihat Adriel berhenti, dia marah dan berkata dengan
wajahnya yang pucat, "Kamu takut? Kalau takut, lepaskan aku!"
"Kamu salah paham," kata
Adriel sambil tersenyum dan melanjutkan, "Aku hanya tiba-tiba teringat ada
sesuatu yang lupa kusampaikan kepadamu."
"Akulah Leo yang membunuh Kino
dan melumpuhkan Finn."
"Apa?" ujar Andres dengan
kaget.
Krek!
Adriel melangkah maju dan menginjak
leher musuhnya hingga putus!
Sampai mati pun, wajah Andres masih
tampak terkejut.
Adriel baru saja menendang jasadnya
dan melihat ke sekeliling sambil mengangkat tangannya dan berkata,
"Barusan dia memohon agar aku membunuhnya, kalian semua melihatnya."
Kemudian, dia menggelengkan kepalanya
dengan putus asa dan berkata, "Aku belum pernah mendengar permintaan yang
begitu nggak masuk akal seumur hidupku."
Semuanya terdiam!
Semua orang melihat Adriel dengan
terkejut.
Mereka sama sekali tidak menyangka
bahwa Adriel benar-benar berani membunuh dan melanggar aturan!
Adriel sebenarnya berniat untuk
melumpuhkan Andres, tetapi karena Ceol berbicara, dia memilih untuk membunuh
Andres!
Ini adalah tamparan bagi Ceol ...
Mereka semua menatap Adriel seperti
melihat orang gila. Tidak diragukan lagi, selanjutnya Adriel pasti akan
mengalami nasib buruk.
No comments: