Membakar Langit ~ Bab 1324

 

Bab 1324

 

Adriel ragu sejenak, tetapi dia menyadari ekspresi orang di sekitarnya sangat aneh. Ada segala macam emosi dalam tatapan mereka, kecuali rasa iri.

 

"Aku akan pertimbangkan lagi..."

 

"Apa lagi yang kamu pertimbangkan ? Kamu nggak percaya padaku?"

 

Adriel sebenarnya ingin mengatakan itu.

 

"Kamu terlalu berpikiran sempit! Ayo, ikut aku pulang! Aku akan mendidikmu dengan baik!"

 

Leony langsung menarik tangan Adriel tanpa mengatakan apa pun.

 

Namun pada saat itu, Ceol agak ragu-ragu, tetapi dia tetap berkata, "Guru Leony, Leo sudah membunuh Andres di depanku. Dia harus pergi ke Kantor Penegak Hukum. Tolong Guru Leony jangan mempersulitku."

 

Dia berbicara dengan hati-hati, tampaknya dia agak takut pada lawan bicaranya.

 

"Ah? Begitu, ya?" Leony melirik Adriel sekilas, lalu dengan terkejut berkata, "Kamu yang membunuhnya?"

 

"Iya," jawab Adriel sambil mengangguk. Jika pihak lawan tidak membantu dirinya, itu wajar, karena dia juga tidak akrab dengannya.

 

"Oh, kalau begitu..." Leony berpikir sejenak, lalu ikut menendang mayat Andres yang tergeletak di tanah dan berkata, "Apa kamu keberatan kalau Adriel membunuhmu?"

 

Kepala Andres ditendang ke samping.

 

"Sepertinya dia tidak keberatan. Kami pergi dulu, ya. "

 

Leony menarik dua orang itu dan hendak pergi.

 

"Guru Leony, kamu sangat keterlaluan! Ini aturan, aturan nggak boleh dilanggar!" kata Ceol dengan marah.

 

"Sebenarnya siapa yang keterlaluan?" Leony tampak marah dan berkata, "Orang yang terlibat saja nggak keberatan. Kenapa kamu yang marah? Kamu pikir kamu siapa?"

 

"Kamu, kamu ... "Ceol sangat marah. Dia menunjuk Leony dengan gemetar sambil berkata dengan marah, "Guru Leony, kamu nggak boleh seperti ini!"

 

"Kamu memang tua bangka yang menyebalkan !"

 

Leony sedikit kesal, lalu mengibaskan lengan bajunya. Tiba-tiba, mayat Andres yang tergeletak di tanah berubah menjadi abu, seolah-olah orang itu tidak pernah ada, bahkan tempat dia tergeletak itu juga sangat bersih.

 

Kemudian, dia dengan tidak sabar berkata kepada Ceol, "Aku yang membunuh orang itu! Silakan mengadu kepada kepala akademi."

 

Melihat adegan ini, ekspresi semua orang menjadi muram!

 

Ceol sangat marah, tetapi dia menahan diri dan berkata dengan wajah memerah, "Guru Leony, suatu hari nanti seseorang akan menghukummu!"

 

Selesai berbicara, dia mengibaskan lengan bajunya, lalu berbalik pergi.

 

Namun pada saat ini, Adriel tersenyum dan berkata, "Guru Ceol, apa kamu lupa kamu belum mengalihkan kesempatan kepadaku untuk menggunakan Mata Air Abadi?"

 

Saat mendengar tentang Mata Air Abadi, semua orang langsung terkejut. Kesempatan untuk menggunakan Mata Air Abadi tidak mudah didapatkan.

 

Ceol ingin mengalihkan kesempatan itu kepada Adriel?

 

Bahkan Leony juga menatap Adriel dengan terkejut.

 

"Kamu ... "

 

Mendengar perkataan itu, ekspresi Ceol seketika berubah. Dia menoleh menatap Adriel dengan ekspresi tidak yakin.

 

"Kamu apa? Aku paling nggak suka orang yang nggak bisa menepati janji! Sebagai guru, kalau kamu nggak bisa memenuhi janji kepada murid-muridmu, apa kamu masih pantas menjadi guru?"

 

Adriel menggertakkan giginya, lalu melemparkan sebuah token ke arah Adriel dan berkata dengan nada dingin, "Aku harap kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menggunakannya!"

 

Selesai berbicara, dia langsung pergi.

 

Kemudian, para murid di belakangnya juga langsung berhamburan, buru-buru melarikan diri dari tempat ini...

 

Sementara itu, ketika Wafa yang selalu diam-diam menyaksikan, melewati Adriel, dia tersenyum dan berkata, "Leo, hati-hati, ya. Semua sumber pelatihan di Akademi Arjuna diperoleh melalui persaingan."

 

"Kesempatan menggunakan Mata Air Abadi ini memang bagus, tapi kalau kamu kalah, benda ini akan menjadi milik orang lain."

 

Adriel meliriknya sebentar, lalu berkata, "Mau bertarung?"

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1324 Membakar Langit ~ Bab 1324 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.