Bab 1334
"Apa yang terjadi? Bagaimana
bisa Kakak Wafa melakukan kesalahan?"
"Nggak mungkin, Kakak Wafa mana
mungkin membuat kesalahan seperti ini?!"
Suara keheranan terdengar dari semua
orang.
Siapa yang tak tahu, kehilangan fokus
dalam pertempuran adalah hal yang fatal!
Baru saja, mereka melihat dengan
jelas bahwa saat bertarung, Wafa sempat kehilangan konsentrasi sedikit, membuat
gerakannya melambat sejenak.
Hal inilah yang dimanfaatkan Adriel
untuk menemukan celah, dan langsung menghantamnya dengan telak.
Bahkan mereka pun tak akan melakukan
kesalahan sepele seperti itu.
Tidak heran mereka terkejut, bahkan
Wafa yang dikenal tenang pun kini dipenuhi kebingungan dan rasa heran dalam
hatinya.
Dia tidak mungkin membuat kesalahan
serendah ini!
Tapi kenapa tadi sampai kehilangan
fokus?
Tatapannya pun tertuju pada Adriel
dengan kilatan penuh tanda tanya, seolah saat dia dan Adriel saling bertatapan,
konsentrasinya mendadak tertarik entah ke mana, seperti jiwanya melayang sesaat
Namun, tak ada gunanya memikirkan itu
sekarang, karena Adriel sudah melancarkan pukulan lain.
Tanpa ragu, Wafa segera mengangkat
tangan, memanggil perisai Burung Merah yang melindunginya, menutup sayapnya
untuk membentuk perisai yang kokoh.
Perisai Burung Merah!
Inilah teknik perlindungan Wafa yang
berkali-kali menyelamatkannya dari situasi hidup dan mati!
Bagaimanapun, teknik Transformasi
Burung Merah ini termasuk dalam ilmu bela diri tingkat tinggi. Dengan energi
sejati yang luar biasa kuat, bahkan lawan dengan kekuatan tiga tingkat lebih
tinggi sulit menembus pertahanan penuh dari perisai ini!
Dengan itu, Wafa berusaha mengambil
waktu untuk mengatur nafas dan mengatasi pukulan tadi yang sudah cukup
membuatnya terluka. Kalau saja bukan karena reaksi cepat untuk mengaktifkan
energi perisainya, dia mungkin sudah tak mampu berdiri saat ini.
Namun, saat dia baru hendak
menenangkan diri, Adriel kembali datang tepat waktu.
Adriel melepaskan pukulan keras,
menghantam sayap perisai Burung Merah dengan kekuatan besar!
Bam!
Sayap perisai Burung Merah sedikit
bergetar, percikan api meledak di udara.
Wafa tak kaget, karena itu hal yang
biasa. Adriel pasti tak akan mampu menembus pertahanannya dalam waktu singkat.
Namun, di saat berikutnya, Wafa
langsung terperangah. Dengan pukulan lain dari Adriel, tiba- tiba muncul
retakan pada permukaan sayap perisai Burung Merah, dan retakan itu terus
menyebar dengan cepat.
Seolah ada kekuatan elemen matahari
yang lebih murni dan kuat dari energi Burung Merah yang mampu menekan energi
Burung Merah pada tingkatan yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan efek yang
begitu mengerikan.
"Kekuatan apa itu?"
Wafa sangat terkejut dalam hatinya.
Menatap Adriel, dia merasakan kekuatan elemen matahari itu menyusup dengan
cepat melalui retakan dan menerobos masuk ke dalam perisai Burung Merah!
Dan karena hubungan antara dirinya
dengan perisai Burung Merah, energi itu pun dengan mudahnya menyusup ke dalam
tubuhnya!
Di saat yang sama, terdengar jeritan
kesakitan dari Burung Merah, seolah tak lagi mampu menahan tekanan tersebut.
Namun, pada saat itu, sudah terlambat
baginya untuk menyelamatkan diri. Adriel menyerang dengan kekuatan luar biasa,
melepaskan pukulan demi pukulan tanpa henti.
Hingga akhirnya, terdengar suara
keras brak!
Perisai Burung Merah itu akhirnya
hancur berkeping -keping lagi, dan di saat yang sama, Adriel meluncurkan
pukulan ke arah Wafa, membuat gelombang panas yang dahsyat langsung menyapu ke
arahnya.
Itu adalah pukulan dengan kekuatan
elemen matahari yang sangat murni dan kuat!
Menghadapi pukulan dahsyat ini, Wafa
segera mencoba menangkis, tetapi energi dalam tubuhnya bergejolak hebat.
kekuatan elemen matahari yang sebelumnya masuk ke tubuhnya kini menggila dan
merusak dari dalam dengan ganas.
Bahkan energi Burung Merah yang merupakan
kekuatan yang sangat kuat dan penuh keteguhan, tampak tak sebanding dengan
energi sejati yang Adriel hantamkan ke dalam tubuhnya.
Dalam sekejap, energi dalam tubuhnya
langsung diaduk-aduk oleh kekuatan elemen matahari itu, menyebabkan kekacauan hebat
di dalam dirinya.
Proses pemulihan dari energi Burung
Merah pun melambat hingga sepuluh kali lipat dari biasanya.
"Aaahh!"
Akhirnya, dengan kekuatan elemen
matahari yang merusak, dua aliran energi dalam tubuhnya bertabrakan dan tak
lagi bisa dia kendalikan. Seketika, darah panas memancar deras dari mulutnya.
Darah yang jatuh ke tanah pun
mengeluarkan suara mendesis, seolah seperti cairan panas yang menyentuh
permukaan.
Kerumunan pun makin tak habis pikir.
"Apa yang terjadi?"
"Kenapa Kakak Wafa sampai muntah
darah?"
Mereka tentu tidak tahu apa yang
sedang terjadi dalam tubuh Wafa dan sama sekali tidak paham bagaimana bisa dia
kalah seperti ini!
No comments: