Membakar Langit ~ Bab 1356

  

Bab 1356

 

Dia terlihat berusia sekitar 60 tahun lebih, wajahnya dingin seperti besi dan terdapat beberapa bekas luka di wajahnya yang menambah kesan mengerikan. Namun, tubuhnya tampak kotor seperti baru saja kembali dari perjalanan jauh.

 

Daniel tersenyum dan berkata, "Bakat dan sifat anak ini cocok dengan seleraku. Aku juga nggak bisa melihat bakat yang terpendam."

 

Setelah itu, dia menatap pria berpakaian hitam dan bertanya, "Apa kamu sudah menemukan tuan muda keluargamu di Sagheru?"

 

Pria berpakaian hitam terdiam sejenak, lalu bergumam, "Nggak ada kabar di seluruh Sagheru, sepertinya dia benar sudah meninggal."

 

"Turut berduka cita... Bukankah kedua saudara laki- lakimu masih berada di Sagheru, apa kamu nggak bertemu mereka?" tanya Daniel.

 

Setelah selesai bertanya, Daniel melihat bekas luka pisau di wajah pria berpakaian hitam sedikit berkedut.

 

Daniel tertawa getir, menggelengkan kepala dan berkata, "Sudah dua puluh tahun lebih, dendam apa yang nggak bisa dilupakan. Lagi pula, kamu tetap kakak kedua mereka... "

 

Namun setelah mendengar perkataan itu, pria berpakaian hitam terdiam cukup lama. Lalu dia berkata, "Ketika tuan muda diserang waktu itu, aku nggak pergi. Apa mereka masih akan menganggap aku sebagai kakak kedua mereka?"

 

"Saat itu aku menyarankan kamu agar melatih tuan muda kamu, ini juga untuk kebaikan dia, 'kan? Siapa sangka dia benar-benar meninggal! Aku bersalah, bersalah pada Dito, aku bersalah pada Adriel!" ujar Daniel sedikit gelisah.

 

Namun, pria itu sudah pergi.

 

"Agus, kamu ... sialan. Aku benar-benar berniat baik! "Daniel mendesah frustasi.

 

Waktu itu, Daniel masih menjabat di militer dan memiliki hubungan yang baik dengan Dito. Lalu Dito mengalami masalah dan tujuh panglima besar di markas perang terbubarkan.

 

Dari tujuh panglima besar, Agus sebagai panglima kedua memiliki temperamen yang ganas dan ingin menemukan guru Dito untuk bertarung dengannya.

 

Hanya Daniel yang menahan Agus dan membiarkan Agus tinggal di Akademi Arjuna selama dua puluh tahun. Dia juga membantu Agus naik ke tingkat langit dan menjadikan Agus sebagai tangan kanannya sendiri.

 

Setelah identitas Adriel terungkap, setiap tindakannya berada di bawah pengawasan Daniel. Bahkan Daniel sendiri tidak bisa menahan diri untuk tidak terkesan dengan semua penampilan Adriel.

 

Jadi, meskipun Herios mengirim anggota untuk menyerang Adriel, Daniel juga tidak terlalu memedulikannya. Adriel bahkan bisa mengalahkan Herios, apalagi hanya anggotanya.

 

Selama Daniel terus berlatih, dia juga bisa berusaha untuk menggapai masa depan yang cerah untuk Adriel.

 

Siapa tahu Adriel benar-benar meninggal!

 

Sialan, sungguh kacau ...

 

"Seharusnya aku nggak berharapan tinggi terhadap Adriel... " kata Daniel.

 

Setelah memikirkan hal ini, Daniel menghela nafas panjang sekali lagi. Lalu dia pergi dengan enggan.

 

Saat ini, Adriel akan kembali ke tempat tinggalnya. Namun, dia tiba-tiba dihubungi oleh Leony.

 

Di seberang telepon, Leony berkata dengan sedikit ragu, "Masalah Ivan, apa kamu yang melakukannya?

 

"Tentu saja bukan aku!" Adriel berkata dengan sangat yakin.

 

"Baguslah kalau bukan. Seharusnya kamu nggak segila itu... " kata Leony sedikit lega. Lalu, dia melanjutkan, "Sekarang Ivan sudah gila, menerobos dan membunuh orang di wilayahnya, hal ini sangat mempermalukannya. Kamu harus menghindarinya belakangan ini... "

 

"Aku tahu, tahu," jawab Adriel.

 

Adriel menutup telepon dan tersenyum.

 

Meskipun Leony ini miskin, tetapi dia sangat baik terhadap muridnya...

 

Saat ini, mata Adriel tiba-tiba berbinar dan dia melihat kedatangan Yunna. Sejak dia datang ke akademi, dia belum punya waktu lebih untuk bertemu dengan Yunna. Lalu dia segera menghampirinya.

 

Namun Adriel langsung mengernyitkan keningnya saat melihat Helen dan Dilan yang marah berjalan di belakang Yunna. Mereka berdua tampak sedang membahas sesuatu.

 

Yunna sepertinya tidak ingin bergabung dengan mereka, jadi dia menjaga jarak dengan mereka.

 

"Apa yang terjadi dengan wanita ini?" tanya Adriel.

 

Adriel sedikit tidak senang. Leony sangat baik kepada murid-muridnya, lalu ada apa dengan Helen?

 

Leony jelas-jelas punya konflik dengan Dilan, kenapa Helen masih bergaul dengan Dilan?

 

Namun itu semua urusan Helen pribadi. Yunna tidak boleh terseret ke masalahnya.

 

Saat ini, Dilan juga melihat Adriel.

 

"Bukankah itu adik junior terbaikmu?" kata Dilan.

 

Dilan yang sudah dipenuhi amarah dan ketika melihat Adriel, tatapannya menjadi makin marah. Jika bukan karena Adriel yang menghancurkan kultivasi Ivan, bagaimana mungkin Ivan akan mati begitu saja!

 

Dirinya juga tidak akan kehilangan harga dirinya!

 

Helen berkata dengan tidak sabar, "Adik junior apaan! Orang itu adalah sampah di antara sesama sekte aku. Dia hanya bisa menyerah kepada orang yang berkuasa. Kedatanganku untuk memberitahumu tentang hal ini, dia nggak punya hak untuk jadi adik juniorku! Mulai sekarang, lakukan apa saja yang ingin kamu lakukan padanya. Hubungan kita juga nggak akan berubah. Adik junior Yunna, tolong tunjukkan sikapmu."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1356 Membakar Langit ~ Bab 1356 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.