Bab 1359
Dia mengayunkan tinjunya dengan kuat.
Energi sejatinya terbentuk sempurna, membawa suara angin yang menderu dan
menyerang Adriel.
Pukulannya tidak tanggung-tanggung.
Pukulan itu bisa mematahkan beberapa tulang bagi yang terkena, bahkan untuk
Adriel sekali pun.
Guru Bumi tingkat satu!
Ekspresi Yunna tiba-tiba berubah,
"Cepat minggir!"
Saat dia meninggalkan Adriel, Adriel
masih seorang master puncak!
Lebih-lebih lagi sekarang Adriel
harus menyembunyikan identitasnya dan tidak boleh menggunakan semua caranya!
Adriel hanya dengan santai menariknya
ke balakang dan berkata dengan tenang, "Dia masih belum bisa
mengalahkanku."
"Hanya dengan kamu?!" kata
Dilan.
Dilan merasa dihina dan dia berteriak
dengan keras. Meskipun dia adalah keturunan keluarga besar, tetapi dia bukanlah
orang yang tidak berguna. Siapa yang berani menghinanya seperti ini!
Namun saat itu, Adriel tiba-tiba
mengangkat tangannya dan menghentikan pukulan itu.
Tiba-tiba ekspresi wajah Dilan
berubah. Dia merasa pukulannya yang sepenuh tenaga itu seperti menghantam
gunung
Adriel tetap berdiri tegak!
Tubuh aneh apa ini?
Tapi pada saat itu, Adriel
meliriknya, "Sudah selesai pertunjukannya?"
"Ini hanya permulaan,
aku..." kata Dilan sambil menyipitkan matanya. Namun, belum selesai dia
berbicara, Adriel tiba-tiba melompat ke atas dan menendang keras dengan
kakinya!
Wajah Dilan tiba-tiba berubah dan dia
segera mengangkat kedua tangannya untuk menahan serangan!
Wajah Dilan tiba-tiba berubah dan dia
sengera mengangkat kedua tangannya untuk menahan serangan!
Tubuh dan kultivasinya dapat dianggap
sebagai yang terbaik di antara generasinya berkat sumber daya keluarganya.
Namun, kekuatan Adriel jauh melebihi
dari perkiraannya!
"Tampaknya kamu nggak sebanding
dengan Wafa," kata Adriel.
Adriel menggelengkan kepalanya dan
berkata dengan tidak puas, "Kalau bukan karena sumber keluarga, kamu nggak
berhak menyebut dirimu sebagai Tujuh Pemuda Arjuna."
Adegan ini juga membuat wajah Helen
berubah drastis. Dia merasa sulit dipercaya.
Apakah Dilan kalah begitu saja?
Dia segera mendekat dan berkata,
"Kak Dilan, apa kamu baik-baik saja?"
"Minggirlah!" kata Helen.
Dilan melepaskan tangan Helen dan
menatap tajam Adriel sambil berkata, "Benar, aku memang nggak sebanding
dengan Wafa. Dia sangat kuat, dia pernah mengalahkanku beberapa kali. Tapi
perkataanmu ini belum cukup untuk menggoyahkan tekadku!"
"Ada apa kalau dia mengandalkan
sumber daya keluarga. Sumber daya keluarga juga termasuk kehebatannya. Asalkan
kuat! Dengan dukungan keluarga, suatu hari nanti Wafa juga harus tunduk
padaku!" kata Dilan.
"Hari ini akan kutunjukkan
padamu mengapa keluarga besar seperti kami bisa menguasai Srijaya! "
lanjut Dilan.
Setelah itu, dia tiba-tiba mengangkat
tangannya dan melepaskan energi sejatinya yang sangat kuat.
Kulitnya berubah menjadi merah,
seolah ada bola api yang terbakar di dalam tubuhnya. Berubah menjadi tungku
yang memberinya energi sejati yang terus-menerus membara!
Dia mengeluarkan suara ledakan tulang
dari dalam tubuhnya. Saat itu juga, tubuhnya tiba-tiba membesar dan keluar asap
putih dari kepalanya. Kini udara di sekitarnya menjadi panas.
Saat ini, tampaknya ada api yang
menyala di dalam tatapan matanya. Ototnya membesar seolah-olah tidak
terkalahkan.
"Teknik rahasia keluarga Dumin?
Teknik Tubuh Api Surgawi?!" teriak Helen.
Helen terkejut melihat situasi
tersebut.
Yunna juga terlepas dari kejutan yang
dibawa oleh Adriel. Dia segera mengingatkan Adriel, "Konon teknik rahasia
keluarga Dumin ini sangat spesial. Teknik Tubuh Api Surgawi ini hanya bisa
digunakan oleh keluarga Dumin, kekuatannya tidak terbatas 11
Adriel tidak meresponnya.
Yunna menemukan sesuatu yang aneh,
keadaan Adriel sedikit aneh. Matanya menatap tajam ke Dilan, seolah ingin
membunuhnya dengan tatapan.
Aura Tubuh Elemen Matahari!
Dia merasakan hubungan darah yang
sangat akrab dan intim hingga ke tulangnya!
Teknik Tubuh Api Surgawi apa.
Jelas-jelas dia mencuri sebagian kekuatan darah dari Tubuh Elemen Matahari!
"Kapan pertama kali munculnya
Teknik Tubuh Api Surgawi ini?" kata Adriel dengan suara lembut dan sedikit
gemetar.
"Mungkin sekitar... dua puluh
tahun yang lalu?" kata Yunna setelah berpikir sejenak. Helen pernah
menceritakan tentang keluarga Dumin kepadanya saat dia mencoba meyakinkan
Yunna.
No comments: