Membakar Langit ~ Bab 1389

  

Bab 1389

 

Wafa tersenyum sembari menanggapi, "Pada hari itu, dia akan terlalu sibuk untuk bisa menanganinya.

 

Mata Ron sedikit berkilat ketika dia berujar, " Apakah organisasi sedang bersiap untuk menjaringnya?"

 

Enam Jalur Puncak Kematian mengirim tokoh penting seperti Wafa untuk menyusup ke Akademi Arjuna. Tentu saja tujuan mereka bukan hanya untuk mendapatkan beberapa darah murni, melainkan untuk mengambil sesuatu yang jauh lebih berharga di Akademi Arjuna.

 

Wafa hanya tersenyum kecil.

 

Ron segera merasa sangat gembira. Meski Wafa adalah seorang Guru Bumi, statusnya sangat tinggi. Jika Ron bisa meraih prestasi bersama dengannya, posisinya di Enam Jalur Puncak Kematian juga akan meningkat pesat ketika mereka kembali.

 

Angin gunung berembus, membawa percakapan mereka menjauh.

 

Tiga hari pun berlalu dengan cepat.

 

Adriel terus menyelam di dasar danau, hanyą keluar untuk menghirup udara segar, serta menyesuaikan tubuhnya saat larut malam. Tak lupa, dia menjadikan ramuan obat sebagai makanan.

 

Metode pelatihan Adriel memang sangat mengejutkan. Siapa yang akan berendam di dalam Mata Air Abadi selama beberapa hari?

 

Pada saat ini, semua orang mengira Adriel mungkin sudah pergi untuk mencari tempat bersemedi, mempersiapkan diri untuk seleksi.

 

Namun, sesekali ada yang melihat bayangan di dalam air ketika berlatih di tepi danau. Oleh karena itu, tersebarlah rumor tentang adanya putri duyung di dasar danau.

 

Adriel sendiri, yang dianggap sebagai putri duyung itu, sama sekali tidak mengetahui apa-apa.

 

Di dasar Mata Air Abadi, Adriel duduk dengan mata tertutup. Di dalam tubuhnya, energi sejatinya terus bertambah. Setiap tingkat pada tahap Guru Bumi menjadi sepuluh kali lebih sulit dari sebelumnya.

 

Untungnya, ada rangsangan dingin dari air yang membantu dirinya tetap mempertahankan kecepatan terobosan seperti ketika dia berada di tahap master puncak. Pada saat ini, Adriel sedang mengumpulkan energi sejati, berniat untuk menembus setidaknya dua tingkatan.

 

Sementara itu, bilah pedang setengah jadi telah sepenuhnya kehilangan lapisan karatnya. Permukaannya berwarna putih keperakan. Bukan seperti logam, tetapi lebih menyerupai batu alam yang tampak sangat menakjubkan.

 

Pedang itu berputar perlahan di sekitar Adriel, layaknya seorang lelaki tua yang sedang berjalan - jalan santai karena kekenyangan.

 

Adriel membuka matanya di bawah air, melihat pedang setengah jadi itu dengan sedikit rasa iri.

 

Dalam tiga setengah hari ini, pedang setengah jadi itu sudah menyerap semua serpihan logam di dasar danau. Adriel bahkan bisa merasakan secercah kecerdasan samar yang muncul dari pedang setengah jadi itu.

 

Senjata tingkat langit memang memiliki kesadaran sendiri!

 

Pedang setengah jadi itu sudah cukup mengumpulkan energi, sekarang ia hanya tinggal mencernanya. Begitu semua energinya tercerna, pedang setengah jadi itu akan menembus batasan, lalu mencapai tingkat langit. Pada saat itu, kecerdasannya akan benar-benar matang.

 

Kecepatan pelatihan pedang ini bahkan lebih cepat dari Adriel yang sudah seperti membuka jalan pintas!

 

Adriel menunggu dengan sabar. Ketika selesai, satu tebasan pedangnya akan membuat seluruh Akademi Arjuna gemetaran.

 

Sekarang, dia melanjutkan latihannya dengan tenang, mempelajari berbagai seni bela diri, terutama teknik leluhur Lavali, yang menjadi fokus utamanya.

 

Secara bertahap, Adriel merasakan sebuah saklar dalam darahnya terbuka.

 

Sebuah hubungan dengan garis keturunan kuno mulai terbangun.

 

Seperti seekor naga sejati yang bersembunyi dalam cangkangnya, menunggu hari untuk keluar ke dunia.

 

Tujuh hari kemudian.

 

"Ke mana perginya Leo ini?"

 

Leony yang tampak cemas, menunggu di depan Mata Air Abadi. Keningnya sedikit berkerut, merasa bingung

 

Adriel sudah menghilang selama tujuh hari penuh.

 

Hari ini adalah hari seleksi Akademi Arjuna, di mana tiga pemenang teratas akan mewakili akademi untuk mengikuti Kompetisi Bela Diri di keluarga Janita.

 

Namun, Adriel belum juga muncul...

 

"Apakah dia nggak mau bertarung? Apa dia sudah menyerah mengejar Wennie?" gumam Leony pada dirinya sendiri.

 

Dia mulai merasa curiga. Tujuh hari lalu, berita tentang Adriel yang menghindari pertarungan dengan Malio sudah tersebar luas.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1389 Membakar Langit ~ Bab 1389 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 05, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.