Membakar Langit ~ Bab 1400

 

Bab 1400

 

Dia menggelengkan kepalanya tak berdaya seraya berkata, "Penyakit di kakinya terlalu parah. Dia serakah akan uang dan membeli banyak vila di luar sana."

 

"Dia diam-diam menjalin hubungan dengan beberapa donatur besar dan sering pergi ke beberapa tempat khusus bersama mereka. Seolah nggak ada yang merasa tabu dengan hubungan antara pria dan wanita..."

 

Saat mendengar ini, Adriel terdiam.

 

Bagi seseorang se-tingkat wakil kepala akademi, ini semua adalah masalah sepele dan Daniel bahkan tidak peduli tentang hal itu.

 

Namun, hal-hal yang tidak normal dapat disembunyikan dengan mudah ...

 

Melihat Adriel yang sedang memikirkan sesuatu, Daniel menghiburnya sambil berkata, "Jangan khawatir, hal-hal yang sangat penting di akademi berada di luar jangkauannya. Yang lainnya cuma hal sepele."

 

Adriel langsung menatap Daniel dengan rasa ingin tahu. Dia menjawab, "Yang paling penting adalah

 

Daniel melanjutkan ucapannya dengan nada serius, " Apa kamu bisa menyimpan rahasia?"

 

Adriel langsung mengangguk.

 

"Aku juga bisa," tandas Daniel seraya tersenyum.

 

Adriel meliriknya dan bertanya, "Nggak mungkin benda-benda itu ada di dasar Mata Air Abadi, 'kan?"

 

"Bagaimana kamu tahu?"

 

Daniel tampak seperti tersambar petir, tetapi kemudian dia menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "Apa Legan yang nggak akan pernah mati itu yang memberitahumu?"

 

"Aku rasa nggak ada gunanya mengatakan hal itu...

 

"Apanya yang nggak berguna. Itu aku simpan untuk ... "

 

Berbicara sampai sini, Daniel menarik napas dalam- dalam dan berkata, "Sudahlah, ketahuilah apa yang kamu tahu, jangan bicara omong kosong."

 

Adriel ingin mengatakan bahwa barang-barang itu sebenarnya sudah diambil olehnya. Akan tetapi, dia berpikir sejenak dan tidak mengatakan apa-apa, agar tidak mengejutkan orang tua ini. Adriel akan mengatakannya dan menunggu sampai orang tua ini pulih.

 

Sementara dia hanya bersikap tenang dan pergi.

 

Tidak lama kemudian, Daniel langsung berseru, " Bagaimana dengan pertarungan ini... "

 

"Aku akan menang."

 

Adriel berdiri membelakangi Daniel seraya melambaikan tangannya.

 

"Barang-barang di Mata Air Abadi itu bukanlah rahasia. Kamu membuat bingung anak muda," sahut Agus dengan santai.

 

"Apanya yang membuat bingung? Aku nggak mengatakan semua kebenarannya. Selain itu, barang -barang yang ada di dasar Mata Air Abadi itu juga penting."

 

Daniel mengerutkan bibirnya sambil berkata, "

 

Kalau mengetahui rahasianya, berarti harus berani mengambil tanggung jawab. Kenapa dia harus memikul tanggung jawab kita berdua di usianya yang masih begitu muda?"

 

Agus berhenti bicara.

 

Saat ini, Adriel, Daniel dan Agus datang bersama.

 

"Ingin menghindari pertarungan?"

 

Ron menatap Adriel dengan sinis, mencoba yang terbaik untuk memprovokasinya dan dia ingin agar Adriel menyetujui pertarungan ini.

 

Namun, Adriel merasa bahwa tatapan mata Wafa yang ada di tribun penonton juga sedang menatap ke arahnya. Namun, hanya sekilas saja.

 

Saat ini, Daniel dan Adriel berhenti berbicara.

 

Adriel tiba-tiba tersenyum dan melompat dari panggung dengan keras.

 

Seperti bola meriam yang ditembakkan, dia membentuk busur di udara dengan lompatan ini dan mendarat dengan keras di atas panggung dengan keras.

 

Adriel berdiri dengan bangga diiringi dengan sosok yang tak tertandingi.

 

Dengan matanya yang berkilat, dia melihat ke arah penonton, mengangkat tangannya, menunjuk ke arah Wafa seraya berteriak, "Wafa, apa kamu berani melakukan pertarungan hidup dan mati!"

 

Pertarungan hidup dan mati.

 

Tatapan semua orang tampak tercengang.

 

Namun, Wafa sepertinya tidak terkejut. Dia berdiri perlahan, tersenyum, menatap panggung lekat- lekat seraya berkata dengan senyuman santai, "Kak Adriel, kamu terlalu tergesa-gesa."

 

Tidak lama kemudian, bibirnya melebar dan senyumannya menjadi lebih cerah sambil berkata, " Tapi aku menyukainya."

 

Setelah berbicara, Wafa mengangkat kakinya dan mendarat dia atas panggung seperti daun yang tertiup angin.

 

Auranya sangat halus dan anggun, seolah-olah dia sedang menunggangi angin. Akan tetapi, tatapan matanya menatap Adriel dengan minat yang main - main. Tatapannya sangat dalam, sedalam jurang yang menganga.

 

Namun, sesaat berikutnya, dia tiba-tiba merasa kedinginan.

 

Wafa melihat Adriel yang sedang menatapnya. Pupil Adriel seolah mengandung kekuatan misterius, seakan-akan dia bisa melihat semua yang Wafa sembunyikan dengan jelas.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1400 Membakar Langit ~ Bab 1400 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.