Membakar Langit ~ Bab 1405

 

Bab 1405

 

Mendengar perkataan itu, seketika wajah Ron sedikit berubah.

 

Tubuh elemen matahari?

 

Tapi bagaimana mungkin. Tidak ada yang mengajarinya bagaimana mengembangkan tubuh elemen matahari ini...

 

Namun, pada saat ini, di dalam tubuh Adriel seakan ada api yang sedang menyala. Dia memancarkan cahaya keemasan, panas, terang benderang dan membawa aura menghancurkan.

 

Burung merah mengeluarkan teriakan gemetar, tidak lagi sombong dan ganas. Seolah para abdi merasakan kedatangan kaisar.

 

Elemen matahari adalah sumber dari banyak hal yang berkaitan dengan energi matahari!

 

Saat begitu lahir, meskipun ia masih lemah dan rapuh, tetapi dia harus kembali ke takhtanya sendiri!

 

Seketika wajah Wafa menunjukkan ekspresi kaget untuk pertama kalinya. Tubuh elemen matahari ini terlalu tinggi, sulit untuk digerakkan oleh Guru Bumi tingkat empat. Bagaimana Adriel bisa melakukannya?

 

"Serang!" teriak Adriel.

 

Energi inti Adriel meningkat ke puncak. Tubuhnya meluncur dengan cepat dan menghancurkan segala sesuatu di depannya seperti matahari.

 

Wafa tidak bisa mengelak ataupun menghindar. Bagaimana kamu bisa menghindar ketika matahari meledak?

 

Energi sejati burung merah berkobar dan bertabrakan dengan Adriel, kemudian memulai pertarungan terakhir.

 

Duarr!

 

Arena yang telah diberkati oleh tingkat langit sekali pun bergetar. Gelombang energi sejati yang tak berujung mulai terbuka. Dua jenis tubuh elemen matahari saling bertabrakan, suasana di sana menjadi sangat ramai.

 

Ini adalah pertarungan antara dua jenis fisik dan tidak ada yang mau mengalah. Tubuh elemen matahari adalah Sang Mahatinggi, tetapi tubuh roh burung merah baru saja lahir, mereka tidak rela untuk lenyap begitu saja. Jadi mereka ingin melawan arus untuk menantang yang tertinggi!

 

Setiap kali kedua belah pihak bertabrakan, terjadi keruntuhan energi sejati yang hebat.

 

Namun yang terpenting adalah burung merah menangis. Separuh tubuhnya hancur dan berubah menjadi api yang jatuh. Wafa memuntahkan darah dan terus mundur.

 

Namun, Wafa menggertakkan giginya, dengan wajah yang berlumuran darah, dia akan bertarung sampai mati!

 

"Mengerikan sekali..."

 

Pertarungan telah mencapai titik ini dan semua orang sudah terpaku.

 

"Kenapa aku bisa menjadi teman sekelas dua orang gila ini. Apa keluargaku nggak mempertimbangkan keselamatanku di sini?" gumam Dilan.

 

"Sebentar lagi selesai," kata Leony.

 

"Tubuh elemen matahari sangat luar biasa. Bahkan tubuh roh burung merah yang memiliki elemen matahari juga tidak bisa menahannya," kata Leony sambil melihat medan perang dengan tatapan aneh.

 

"Ternyata Leo memiliki tubuh elemen matahari. Pantas dia bisa tinggal begitu lama di Mata Air Abadi..."

 

Saat ini Wafa kembali mengalami kekalahan.

 

Adriel berdiri tegak dan sombong. Melihat burung merah yang berjuang dengan tatapan dingin dia berkata, "Burung merah dilahirkan dengan elemen matahari, berani sekali kamu melawan. Apa masih ingin melawan?"

 

Suara Adriel menggelegar seperti guntur. Matanya memancarkan cahaya keemasan, seperti dewa turun ke dunia.

 

Para murid yang menyaksikan juga tidak merasakan panas yang menyengat, malah merasa kedinginan. Lahirnya tubuh Sang Mahatinggi yang luar biasa ini membuat mereka ingin menyembah.

 

Mendengar perkataan itu, Wafa menghapus darah di sudut mulutnya dan berkata dengan senyuman," Tubuh elemen matahari memang layak menjadi Sang Mahatinggi di antara semua yang ada."

 

"Tapi takdir Sang Mahatinggi adalah dijatuhkan dari takhta oleh Sang Mahatinggi baru!"

 

Setelah suara bicara berhenti, Adriel berteriak dengan keras, "Buka!"

 

Dengan suara gemuruh, di dalam tubuhnya seakan- akan ada lautan api yang bergelora. Kekuatan yang tak terbatas ingin menyerang keluar. Dengan kekuatan yang besar dan mengguncangkan segala penjuru.

 

Seketika burung merah yang sebelumnya terus mundur, tiba-tiba menggetarkan sayapnya. Sayapnya yang merah terkena sedikit warna hitam!

 

Seketika warna hitam melanda semua burung merah!

 

Duarr!

 

Seekor burung merah aneh yang terbakar dengan api hitam, lahir kembali dari api. Dia memancarkan kekuatan mulia yang menakjubkan dan tak tergoyahkan!

 

"Apa itu?!" kata Wennie terkejut. Dia melihat Wafa yang tadinya terkalahkan kini menjadi makin kuat!

 

Leony juga menatapnya dengan kaget. Tidak mengerti apa yang terjadi pada tubuh Wafa.

 

Jangankan mereka, bahkan orang-orang seperti Daniel juga mengernyitkan kening dan merasa bingung. Burung merah seharusnya menjadi benda yang bersifat panas, mengapa berubah menjadi dingin?

 

"Mungkin ini adalah kartu terakhirnya," kata Ron. Lalu dia bergumam dalam hatinya, "Nggak sangka Wafa terpaksa menggunakan teknik ini."

 

Burung hitam tidak lagi membara, malah mengeluarkan hawa dingin yang misterius.

 

Hanya Adriel yang mengedipkan matanya dan menatap ke arah Wafa yang berada di belakang burung hitam. Melihat semua kebenaran dengan mata ganda. Wajah Wafa masih tetap tampan, tetapi di dalam tatapan mata ganda, dia adalah seorang wanita yang sangat cantik dan anggun yang tidak bisa diganggu gugat!

 

"Ternyata ini adalah kamu yang sebenarnya..." kata Adriel.

 

Adriel berbisik dengan suara pelan. Kini keraguan di dalam hatinya terpecahkan. Tidak heran dia selalu merasa ada yang aneh dengan Wafa.

 

Ternyata dia adalah seorang wanita. Hanya saja metode latihannya sangat aneh, sehingga mampu menipu mata ganda. Sekarang ini dia melepaskan kekuatan sepenuhnya dan membuat Adriel melihat kebohongannya itu.

 

Namun, tubuh wanita bersifat dingin dan tidak mungkin dilahirkan dengan tubuh roh burung merah. Apakah tubuh itu hasil curi?!

 

Adriel menatap Wafa dengan tatapan dingin. Tubuh roh burung merah ini sama seperti teknik tubuh api surgawi. Mereka terpisahkan dari darah elemen matahari!

 

Hanya lebih pekat saja!

 

"Burung hitam adalah hasil dari perpaduan dingin. dan panas. Memaksaku mengeluarkan kartu terakhirku, kematianmu juga nggak akan sia-sia," kata Wafa.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1405 Membakar Langit ~ Bab 1405 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.