Membakar Langit ~ Bab 1408

 

Bab 1408

 

Sambil berbicara, dia mengayunkan pisau ke arah Daniel lagi dengan tatapan penyesalan.

 

"Cari mati!"

 

Agus tiba-tiba marah. Kultivasi tingkat langitnya tiba-tiba meledak, kemudian menerjang ke arah Daniel!

 

Karena tidak sabar, Marlon langsung melayangkan pukulannya, sehingga membuat Agus terpental.

 

"Kekuatanku sudah sampai di tingkat langit tahap ketujuh. Hormatilah aku, Agus. Belum lama ini, kamu baru saja memasuki tingkat langit. Pergi hadapi Ron juga hampir sama."

 

Marlon marah, lalu dengan cepat menikam dada Daniel. Namun, ujung pisau hanya berjarak satu inci dari jantung Daniel.

 

Dia berkata dengan tulus, "Si Tua Daniel, aku juga nggak ingin menyusahkanmu. Di mana kamu menyimpan kitab senjata Tentara Agung? Serahkan padaku, maka aku akan mengampunimu."

 

"Ternyata untuk itu... "

 

Daniel tertegun, kemudian menghela napas lega dan berkata, "Kupikir kamu benar-benar ingin membunuhku."

 

Marlon terkejut, lalu dengan semangat berkata, "Si Tua Daniel, aku nggak salah menilaimu. Cepat serahkan, lalu kita akan segera pergi!"

 

"Itu ada di..." Daniel menghela napas, lalu berkata dengan susah payah. Racun yang menyergap, membuat suaranya makin lemah.

 

Marion segera berjalan satu langkah ke depan.

 

Bam!

 

Saat itu, Daniel tiba-tiba menyerang dengan ganas. Energi sejati yang dikumpulkannya menerjang dada Marlon. Marlon langsung muntah darah dan mundur beberapa langkah.

 

Dia menatap Daniel dengan tidak percaya dan berkata, "Nggak mungkin! Bagaimana mungkin kamu menggunakan energi sejati?"

 

Racunnya sendiri dikonfigurasi oleh Master Enam Jalur Puncak Kematian!

 

Energi sejati tingkat langit tahap kesembilan juga akan terkunci!

 

"Marlon, kalau kamu ingin membunuhku, kamu juga harus selidiki dulu... "

 

Daniel mencabut pisau di dadanya, lalu menghancurkannya menjadi bola dan membuangnya ke tanah. Dengan tatapan dingin, dia berkata, "Aku sudah mendapatkan Warisan Iblis Darah. Apa kamu nggak tahu?"

 

"Nggak mungkin!"

 

Ron dengan marah berkata, "Kamu terkena serangan balik dari Warisan Iblis Darah. Bagaimana kamu bisa..."

 

Dia tentu saja tidak tahu bahwa Adriel telah membantu Daniel mengatasi serangan balik warisan Iblis Darah.

 

"Oh, itu sudah diatasi."

 

Daniel berkata dengan tenang dan melihat darah hitam mengalir dari dadanya. Namun, ada energi darah yang memenuhi udara, sehingga membuat luka-luka itu sembuh dengan cepat.

 

Ron terkejut dan hendak kabur.

 

Namun pada saat itu, Marlon justru menahannya dan berkata dengan nada dingin, "Jangan takut padanya. Dia nggak akan bisa menggunakan semua kekuatannya. Kalau nggak, kenapa dia bisa banyak omong dengan kita?"

 

"Itu juga cukup untuk membunuhmu!"

 

Sementara itu, Daniel melangkah maju dan berteriak dengan keras, "Musuh dari luar menyerang, blokir akademi!"

 

Setelah ucapan itu terlontar, Daniel mengangkat tangannya dan langsung menyerang Marlon!

 

Ekspresi Ron sedikit berubah. Dia hendak turun tangan untuk membantu.

 

Namun pada saat ini, Agus justru menghalanginya, lalu berkata dengan ekspresi suram, "Lawanmu adalah aku!"

 

Raja melawan raja, pion melawan pion!

 

Kedua belah pihak adalah lawan yang sepadan!

 

Empat orang bertarung dengan hebat. Pada saat mereka bertarung, tribun runtuh dan gelombang mengerikan muncul, empat bayangan saling beradu.

 

Adegan tersebut hanya terjadi dalam beberapa menit. Semua orang tertegun dan tidak bisa bereaksi dengan cepat ketika melihat Kepala Akademi dibunuh dan Wakil Kepala Akademi memberontak.

 

Akhirnya, setelah mendengar perintah Daniel, semua orang akhirnya mulai bergerak dan suasana menjadi ricuh.

 

Semua guru bergerak dengan cepat. Masing-masing menjalankan tugasnya dan mengevakuasi murid.

 

Setelah kekacauan singkat itu, para murid berhamburan dengan panik.

 

Ekspresi Leony berubah drastis. Dia hendak menyuruh Adriel untuk segera bersembunyi. Pertempuran tingkat langit akan segera dimulai!

 

Ini bukan sesuatu yang bisa diikuti oleh murid!

 

Namun pada saat itu, Leony terkejut ketika menyadari bahwa Adriel telah melompat dan mengejar ke arah tribun itu!

 

"Kamu gila, ya?"

 

Mentalitas Leony sudah hancur. "Itu adalah pertempuran tingkat langit. Kenapa kamu pergi?" batinnya.

 

Namun tiba-tiba, Adriel berhenti dan melihat ke depan dengan tatapan dingin dan berkata, "Mau bertarung lagi nggak? Tadi aku nggak punya waktu untuk membunuhmu, sekarang aku punya waktu luang."

 

Di depannya, Wafa yang berwajah pucat sedang menghalangi. Tubuhnya terluka parah dan terlihat sangat lemah.

 

Tadi Adriel tidak punya waktu untuk membunuhnya. Saat melihat Daniel terkena racun, dia langsung menuju ke tribun itu.

 

Sekarang, Adriel bergegas untuk menyembuhkan racun yang ada di tubuh Daniel sambil menatap Wafa dengan tatapan yang dipenuhi dengan niat membunuh.

 

Namun, Wafa hanya tersenyum lemah dan berkata, " Leo, jangan salah paham. Aku dan kamu berada di pihak yang sama..."

 

"Aku ingin mengingatkanmu bahwa Ron sudah mengendalikan Akademi Arjuna selama bertahun - tahun. Berapa banyak orang-orang yang dia tempatkan di Akademi Arjuna?"

 

"Hmm?"

 

Adriel melihatnya dengan tatapan dingin. Saat dia menoleh, tanpa sadar Ceol sudah muncul di belakangnya dengan senyum jahat.

 

"Leo, sudah lama nggak ketemu, ya..."

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1408 Membakar Langit ~ Bab 1408 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on January 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.